Bab 4

3.6K 207 3
                                    

Selamat siang, fren😊
Tinggalkan jejak🌚

Happy Reading

"Mommy ...." panggil Caca.

"Kenapa? Sayang," tanya El gemas.

"Aku mau belajar menghitung, kata dady tahun depan aku mau sekolah,"

"Wahhh... bagus dong. Kamu udah bisa nulis?"

Caca menggelengkan kepala. "Belum bisa,"

"Mau mommy ajari?"

"Mau banget,"

El pun mengambil buku dan pulpen yang ada dimeja  lalu menulis angka satu.

"Umur Caca berapa?"

"Dia sekarang empat tahun tiga bulan, tan." jawab Syifa.

El hanya mengangguk. "Caca, kamu ikuti yang mommy tulis ya!"

"Kalau Caca salah gimana?"

"Ya, enggak apa-apa kan Caca lagi belajar,"

Caca mengambil pensil dan mengikuti apa yang El lakukan sedangkan El hanya tersenyum melihatnya.

"Jesy, kamu kelas berapa sekarang?" tanya El sambil mengelus rambut Jesyka.

"Kelas tiga, tan."

"Berarti sekarang umurnya tujuh tahun ya?" tanya El lagi yang diangguki oleh Jesyka.

"Sebenarnya mommy asli kalian kemana?" tanya El dengan ragu.

Melihat perubahan Jesyka membuat El semakin tidak enak.

Jesyka menatap El dengan mata yang berembun. "Mommy dari dulu sudah ninggalin kita, karena dady tidak punya apa-apa. Dia pergi sama pria lain yang kaya raya, tidak seperti dady. Kita pun tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ibu, mulai dari aku, Syifa sampai Caca. Tetapi dady memberikan yang terbaik buat kita semua, dia bisa menjadi seorang ayah sekaligus seorang ibu." jelas Jesyka membuat El menatapnya kagum.

Baru pertama kali dirinya bertemu dengan anak kecil yang pemikirannya sudah dewasa, tidak seperti dirinya. Emangnya dewasa itu tidak memandang umur.

El langsung memeluk Jesyka yang kini sudah menangis.

"Maka dari itu, tante boleh ambil harta dady tapi jangan ambil dady dari kita," isak tangis Jesyka semakin mengencang.

"Tante gak berniat untuk mengambil dady dari kalian ko, tante disini hanya bekerja,"

"Tapi kenapa Caca panggil tante dengan sebutan mommy?"  tanya Jesyka bingung.

"Tante juga tidak tau, tiba-tiba Caca panggil tante dengan sebutan mommy,"

"Kalau begitu, boleh gak? Jesy panggil tante dengan sebutan mommy juga,"

El tersenyum dengan manis. "Tentu, kenapa tidak?"

"Yeyey! Asik, akhirnya aku punya mommy juga," melihat Jesyka dengan antusias membuat dirinya tidak tega.

"Oh, ya. Berarti kamu punya satu adik lagi dong?"

"Iya, Syifa. Dia lagi les dijam segini,"

El hanya mengangguk dan membulatkan mulutnya berbentuk 'O'

"Berarti bos gue ini duda beranak tiga dong, gila frend. Tapi tetap muda aja tuh,"  batin El.

Lalu mereka pun melanjutkan belajar bersama lebih tepatnya belajar sambil bermain.

Disisi lain....

Ada seseorang yang melihat semua itu tanpa secuil apapun, siapa lagi kalau bukan Aldi.

My Duda [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang