"Pak, Bu. Mau nyobain masakan saya juga?"
"Wah, boleh tuh. Ibu mau nyobain," ujar Yanda menghampiri El.
Dengan senang hati El menyajikan makanan untuk Yanda.
"Enak masakanmu, cocok jadi mantu ibu," ucap Yanda menikmati makanan.
El hanya tersenyum simpul lalu menatap Aldi.
"Pak Al mau nyobain juga gak?" tawar El.
"Kira-kira masakanmu ada peletnya nggak, ya?" Aldi malah berbalik menanya.
"Suudzone mulu!" gerutu El.
"Jangan gitu, Al! Hargai dia udah bela-belain masak buat kita," tegur Yanda namun dihiraukan.
"Tenang, Pak. Saya gak kasih pelet atau racun kok, saya cuman kasih rasa cinta aja," ucap El tersenyum manis.
Aldi pun menatap El yang tersenyum manis, ia pun ikut tersenyum.
"Yaudah sini." Rey mengambil makanan ditangan El, dan memasaka makanannya.
"Gimana? Enak gak?" tanya El.
"Hmmm, biasa aja. Lebih enak masakan saya," ucap Aldi sambil mengunyah makanan yang ada dimulutnya.
"Masakan yang mana, Al? Yang gosong itu?" tanya Yanda sambil tertawa.
Aldi pernah memasak nasi goreng namun gosong karena apinya terlalu besar. El tidak tahan untuk menertawakan bosnya, begitu banggakah dengan masakan gosong?
Aldi hanya menatap sekilas ibunya lalu melanjutkan makan.
"Pak, coba deh nih ayamnya, rasanya mantap loh!" El menyodorkan sesendok ayam ke Aldi.
Aldi menerima suapan itu, ya dia harus mengakui masakan El lebih enak daripada masakan dirinya yang gosong. Namun dia terlalu gengsi untuk mengatakan itu.
"B aja sih," jawabnya membuat senyum El luntur.
"Biasa aja tapi dimakan?" tanya Jesyka kesal melihat ayahnya.
"Hmm," dehem Aldi.
Tidak ada percakapan lagi mereka fokus menikmati makanan.
"Kepala Syifa sakit mommy," adu Syifa.
"Makan dulu yang banyak, terus minum obat biar kamu cepat sembuh," ucap El kembali menyuapi Syifa.
"Mommy, Caca udah kenyang, ndak mau makan lagi,"
"Jesy juga."
El menatap mereka berdua lalu mengangguk.
Selesai makan, El mulai kembali membereskan barang-barangnya, lalu memberikan obat untuk Syifa sampi ia tertidur dan fokus ke Jesy yang sedang belajar sedangkan Caca yang menonton Youtube. Jika kalian bertanya Yanda dimana? Dia sudah pergi duluan ada kepentingan pribadi.
Aldi tak luput memperhatikan El, mereka seperti keluarga asli dan harmonis. Sejenak ia terdiam kembali memikirkan kesalahannya.
Gue rasa, tuh cewek masih marah. Apa yang harus gue lakuin agar dia tidak marah lagi? Apa gue harus minta maaf atas sikap gue lalu bersikap manis, gitu? Masa iya sih. Tapi, i'ts okey kali ini gue ngalah. Batin Aldi.
"El, saya mau bicara berdua sama kamu. Di taman," ucap Aldi lalu pergi duluan El hanya mengikuti dia meski berat sekali untuk melangkah, berbicara dengan Aldi sama aja menguras tenaga.
Saat ini mereka sedang duduk dibangku taman dibelakang rumah sakit, hawa yang teduh menenangkan membuat El memejamkan mata sebentar. Mereka berdua berdiam tidak ada yang berbicara, Aldi masih merangkai kata untuk memulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda [HIATUS]
Romance[BELUM DI REVISI] Akun ke 2, bantu support😭🌻 Kisah seorang sekretaris yang harus menikah dengan bosnya yang bergelar menjadi duda beranak tiga. "Menikahlah dengan saya!" ujar Aldi penuh perintah. "Tidak mau, enak saja." balas El. "Saya akan melam...