Bab 21

2.2K 122 16
                                    

"Fa, tunggu. Jangan kemana-mana," seru Jesyka menghampiri adiknya.

"Apa sih---"

Tin! Tin! Tin!

Sebuah mobil melaju dari arah berlawanan.

"Syifa, awas!"

Brak!

"Syifa!"

Jesyka berlari meninggalkan sepedanya ke arah Syifa yang tergeletak dijalan kini mulai dikrumuni orang-orang.

***

El kembali setelah membeli empat gulali untuk anak-anak, sedikit lama karena harus mengantri.

"Caca, dimana Kakakmu," panggil El saat tak melihat kedua kakaknya.

"Tadi kesana naik sepeda," sahut Caca menujuk ke arah jalan.

"Astagfirullah!" paniknya. Gulali yang berada ditangannya jatuh, ia langsung menggendong Caca berlari ke arah jalan.

El berlari ke dalam kerumunan dengan hati terus merampal doa kalau kecelakaan itu bukan mereka.

"Syifa bangun! Syifa," tangis Jesyka pecah ditambah ia melihat darah yang terus mengalir di dahi adiknya.

'Kasian anak itu.'

'Dimana orang tua mereka?'

'Orangtuanya gak becus banget sih jagain anak!'

'Miris nasib mereka'

Para warga hanya bisa melihat Syifa tergeletak tidak ada yang mau membawanya ke ambulance. Sedangkan pelaku sudah melarikan diri dari sana.

"Syifa!" Kaget El saat melihat orang itu adalah anaknya

El menghampiri Jesyka dan langsung mengecek keadaan Syifa.

"Mommy, Syifa gak bangun," ucap Jesyka dengan tangisnya.

"Tolong! Siapapun tolong telepon ambulance," pinta El menatap para warga.

"Nak, bertahanlah."

Kepala Syifa  berdarah sangat banyak, bahkan tidak ada pergerakan sedikitpun dari tubuhnya.

Setelah mengatakan itu, ambulance datang membawa mereka ke rumah sakit terdekat.

***

Beberapa saat mereka sudah sampai di rumah sakit terdekat, Syifa langsung ditangani oleh dokter.

Seketika ponsel El berdering mendapatkan panggilan dari seseorang.

"Halo,"

"......."

"Syifa ke-kecelaka'an," balas El terbata.

"........."

"Maaf, baik." El memutuskan panggilan.

Ia melirik Jesyka yang termerenung setelah menjelaskan kronologi. Sedangkan Caca sudah terlelap tidur dengan boneka dipelukannya.

***

Aldi meninggalkan meeting dengan cepat. Tadi ia sempat menelepon sekretarisnya mengatakan Syifa anaknya mengalami kecelakaan.

Sekarang ia sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah mendapat lokasi dari sekretarisnya itu. Sebelumnya ia pun menelepon sang ibu agar ke sana juga.

Aldi sekarang berada di koridor rumah sakit bersama Yanda menuju ruangan Syifa berada.

Syifa kini berada di ruang ICU, ia belum sadarkan diri. El menunggu gadis itu sadar, ia merasa dirinya sudah lalai menjaga mereka.

My Duda [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang