Bab 30

1.9K 79 0
                                    

"Oh beby!"

Entah siapa tiba-tiba saja wanita dengan pakaian amat seksi itu memeluk Aldi sangat erat hingga membuat cekalan di lengan El terlepas.

"Sayang, aku kembali. Aku merindukanmu beby!"

"Aku juga merindukanmu."

"S-sayang?" gumam El menatap wanita dihadapannya.

Mata El mulai memanas melihat pemandangan itu, melihat  Aldi yang diam saja tanpa perlawanan ketika wanita yang terlihat seperti jalang itu mencium pipi dan bibirnya

Sedangkan dua anak didepannya, El mencoba menutup mata mereka dengan kedua tangannya.

"Tutup matamu dulu, kamu masih kecil!" bisik El ketika Jesyka hendak memberontak untuk dilepaskan.

Tiga menit sudah El menyaksikan bosnya dipeluk wanita itu. Sempat cemburu, tapi ditahan olehnya lagian ia tidak mempunyai hak apapun.

"Tante, kapan pulang?" tanya Jesyka menghampiri wanita itu.

"Baru sampai, kamu sudah besar, sayang." Wanita itu mengelus rambut hitam Jesyka.

"Caca! Apa kamu tidak kangen denganku?" tanya Wanita itu melirik Caca yang masih digendongan  El.

"Ndak, aku nggak kangen sama orang yang  meninggalkanku saat tidur," ucap Caca mempererat pelukannya.

"Sini, baby! Kamu jangan marah terus, mau aku tinggal lagi?" tanyanya mengambil Caca dari gendongan El.

El memberikan Caca kepada wanita itu. Sebenarnya mereka ada hubungan apa?

"Sudahlah, Vit. Dia selalu marah padaku," sambung Aldi mencubit pipi Caca.

"Yakin nih, Caca masih marah? Kalau begitu tante pergi lagi lah! Percuma saja disini, kesayangan tante lagi marah." Wanita itu berpura-pura sedih.

Caca spontan memeluknya. "Jangan, aku sayang tante. Sayang banget!"

"Jangan marah lagi, sayang."

"Bagaimana kabarmu, Vita?" tanya Aldi sembari duduk.

"Seperti yang kau lihat sekarang, aku baik-baik saja, beby!"

"Masih minum obat?"

"Tentu, benda itu tidak lepas dari genggaman tanganku."

Wanita yang bernama Vita itu melirik El dengan tatapan sinis. "Dia siapamu?"

Aldi melirik El yang menunduk kemudian menyuruh anaknya masuk kedalam kamar. "Dia sekretaris baruku."

"Kau tidak ada hubungan dengannya 'kan?" tanya Vita dengan tatapan menyelidik.

"Tidak ada, beby."

"Bagaimana dengan, Ana?"

"Tetap berada dikantor."

"Jangan sampai dia meracunimu lagi!" Vita bergelayut  manja ditangan Aldi.

Aldi menatap kedua wanita di samping dan dihadapannya secara bergantian. Vita menunjukkan wajah tidak suka, sedang El biasa saja.

"Kau tidak berniatan berkenalan dengannya?" tanya Aldi menunjuk El.

"Apakah harus?" Vita berbalik bertanya seolah jijik melihat keberadaan El.

Aldi mengacak rambut Vita gemas. "Tentu, agar kau semakin akrab dengan orang sekitar."

"Jangan merusak rambut baruku!"

Vita beralih menatap El, lalu mengulurkan tangannya.

"Saya Vita," ucap Vita menjabat tangannya.

"El."

My Duda [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang