Bab 17

2.3K 113 1
                                    

"Aw-aw geli tahu El. Jangan di jilat dong! Dikulum aja pelan-pelan,"

"Apa sih lebay banget? Baru gini aja payah, gak sampai mati kok," ucap El sedikit kesal.

"Ishh, jangan dijilat juga dong El! Emang gak jijik apa? Sekalian emut aja kalau gitu," tanyanya sedikit kebingungan.

"Enggak, itu mah maunya lo. Makanya lain kali jangan bandel, sok-sok'an sih! Dapat karma kan?"

"Iya, gak sengaja. Nanti bakal di ulangi lagi kok," jawabnya nakal.

"Pasti repotin gue lagi," balas El dia pun menyengir  tak jelas.

"Hehehe, gimana rasanya El? Manis kan kayak saya?" tanyanya ditengah ketegangan.

"Asem Al, kaya muka lu," jawab El datar.
"Lain kali hati-hati jangan ceroboh bahaya buat lo!" Lanjutnya.

"Iya El, lagian saya tadi tidak sengaja nabrak pintu itu suruh siapa berdiri disana,"

"Makanya jangan nakal kejepit kan jarinya, sok-sok'an mau kek super hero,"

"Iya, lain kali saya hati-hati," ucapnya. El hanya berdehem merespon ucapan bosnya.

Ya, orang tersebut adalah Aldi. Meski rasa kecewa masih ada dihati El namun dirinya tidak tega melihat dia kesakitan apalagi Aldi seperti ini gara-gara mengejar dirinya. El menemui Aldi saat hendak memasuki restoran terdekat, ia segera berlalu dari sana tetapi bosnya itu mendapat musibah kejepit pintu. Sangat merepotkan.

"Kamu khawatir ya, sama saya?" tanya Aldi sambil menaikkan satu alisnya.

"Ya iyalah, bahaya nanti gaji saya dikurangi," ceplos El.

"Gak bakal kok, palingan saya naikkan," balas Aldi.

"Terserah lo,"

"Mau makan apa? Biar saya yang traktir, anggap saja balasan terimakasih."

"Terserah,"

"Iya, maunya kamu apa?"

"Terserah lo,"

"Terserah bukan jawaban yang bagus,"

"Au ah, gak jelas banget. Gue lagi gak mood,"

Harusnya dia yang gak jelas, napa jadi gue? Batin Aldi.

"Terus maunya gimana? Saya bukan cowok yang paham dengan kamus cewek," ucap Aldi.

"Gak usah makan deh, minum aja boleh kan?" Pinta El.

"Tidak, pokoknya kamu harus makan! Bukannya kamu dari pagi belum makan?"

"Tau darimana saya belum makan?" El malah balik tanya.

"Ada deh," jawab Aldi tersenyum.

"Terserah," balas El.

Astagfirullah sabar Al, ini ujian. Batinnya. Ia beranjak dari duduk untuk memesan makanan.

Beberapa saat kemudian, makanan pun datang.

"Ini mas makanannya," ucap pelan menaruh makanan.

"Terimakasih mbak," balas Aldi yang di angguki pelayan tersebut, setelah itu pergi.

"Makan!" titah Aldi menyodorkan makanan.

"Males, gak mood. Gara-gara lo,"

"Makan, gak ada penolakan!" tegas Aldi  namun masih dihiraukan oleh El.

"Atau gaji kamu dipotong 25 persen," lanjutnya membuat El menatapnya horor.

"Iya, deh, iya makan." Pasrah El memasuki nasi ke mulutnya.

My Duda [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang