Bab 20

2.4K 120 4
                                    

Part ini khusus kedekatan El dan anak-anak Aldi ya😍

Happy Reading 🍁

Lampu ruangan seluruh aula dimatikan. Semua lampu lantas menyorot ke atas panggung tersebut, menampilkan dua anak kecil perempuan yang memakai dres yang sama.

Sebuah pertunjukan akan dimulai, lampu besar hanya menyorot  ke arah panggung. Semua tamu undangan dipersilahkan untuk berdiri.

Suara alunan piano terdengar indah untuk pembukaan. Lagu Ibu cipta Rafli Kande, dimainkan sempurna oleh mereka berdua. Tangan mereka sangat lincah menari diatas tuts piano. Tidak ada yang keliru, tatapan mereka tertuju pada satu objek, mereka tersenyum dengan lembut. Membuat yang menyaksikan terpesona.

Mereka menyelesaikan permainannya dengan baik, kemudian mereka menunduk untuk mengakhiri permainannya. Suara tepuk tangan perlahan saling menyaut  menggema diseluruh ruangan.

"Wahh, sangat luar biasa!" Suara MC terdengar dari ujung menuju panggung.

Ruangan yang awalnya gelap kini menjadi terang saat kedatangan MC.

"Kalian hebat menyelesaikan lagu dengan sempurna, lagu ini adalah lagu paling istimewa bahkan saya sampai menangis mengingat mendiang ibu." Ujarnya terkekeh.

"Apakah lagu ini dipersembahkan untuk orang spesial buat kalian?" Lanjutnya bertanya.

Mereka berdua serempak mengangguk.

"Iya, ini buat Mommy kita yang sudah mau menghadiri acara ini," ucap Jesyka menatap El.

"Dia mommy kita, orang yang pertama menyaksikan kita memainkan piano," tambah Syifa menunjuk El.

"Wow, sungguh ibu yang hebat!" Seru MC.

Tiba-tiba lampu kecil menyorot ke arah El membuat dirinya terkejut.

"Ada pesan yang disampaikan untuk ibu terhebat kalian?" tanya MC yang di angguki mereka.

"Untuk Mommy. Kamu bukan ibu kandung kami, kamu hanya orang asing yang datang dikehidupan kami menjadi ibu sambung kami. Kamu tidak melahirkan kami, namun kamu memberikan rasa cinta dan sayangnya untuk kami, kita baru mengenal tapi kenapa kamu memberikan kehangatan yang luar biasa untuk kami? Mommy itu hebat dan penyayang.  Tuhan menghadirkan mommy untuk menjaga kami, mengganti bunda yang kini entah dimana. Mommy itu layaknya melodi  yang indah memberikan  kenyamanan, ketenangan jika kami berada di dekatnya. Terimakasih buat Mommy yang mau menerima kamu dan menyayangi kami, semoga cepat nikah sama Dady."  Ucap Jesyka terkekeh dengan air mata yang mengalir.

"Dan Mommy adalah orang yang pertama datang ke sekolah ini, menghadiri acara dan menyaksikan kami bermain piano, Mommy yang membuat aku sembuh dari rasa trauma dengan orang yang selalu dekat dengan dady. Padahal aku tidak gampang percaya kepada orang yang baru dikenal, tapi berbeda dengan Mommy saat pertama kali bertemu aku selalu percaya kepadanya. Semoga dady emang berjodoh dengan Mommy," tambah Syifa dengan berlinang air mata.

El yang mendengar itu merasa terharu dan sedih,  karena dirinya tidak seperti yang mereka bayangkan. El berlari menuju panggung dengan Caca yang setia di gendongannya. Memeluk erat mereka berdua menumpahkan sedih yang bercampur bahagia.

"Maafkan Mommy belum bisa seperti yang kalian inginkan, terimakasih." bisik El sambil mencium lembut kepala mereka.

Para penonton yang menyaksikan itu ikut terharu bahkan ada yang menangis, dan tak lupa merekam adegan semua itu.

"Sungguh momen yang terharu pertama kali dipentas seni ini, menjadi ibu sambung itu sangat luar biasa apalagi dipertemukan dengan seorang anak kecil yang masih membutuhkan seorang ibu. Butuh waktu lama untuk dia menyesuaikan diri dengan anak-anak dan tidak mudah melewati semua itu. Tapi saya bangga kepada beliau yang mau menerima mereka apa adanya, semoga terkabul doa anak-anak yang bisa melihat ayah mereka menikah dengan orang yang tepat." Jelas MC setelah El turun dari panggung bersama mereka.

My Duda [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang