Bab 8

3K 173 4
                                    

Jangan jadi pembaca gelap ya😢

Happy Reading


"Dia siapa?"

Disinilah mereka berada, diruangan  bernuasa  putih yang penuh bau obat-obatan, dimana seorang wanita yang sudah tua terbaring dengan lemah menatap sang anak serta pria yang dibelakangnya.

"Kenapa pulang malam? Tidak biasanya, kamu tuh perempuan! Jangan-"

"Iya, bu. El paham, ibu jangan terlalu banyak bicara nanti penyakitnya kambuh lagi," ucap El, ia sangat hafal apa yang akan dikatakan oleh ibunya.

"Ck, cari alasan aja! Coba jelaskan dia siapa?" Wanita itu kembali bertanya yang kini sedang menatap pria yang ada dihadapannya.

Aldi menyela saat El akan memperkenalkan dirinya.

"Perkenalan saya Aldi bos dimana anak ibu bekerja," ucap Aldi singkat padat dan jelas.

"El? Kamu kerja? Memang ada yang mau menerima kamu," tanya wanita itu sambil tertawa mengejek sang anak.

"Ibu, jangan gitu! Gini - gini juga aku diterima kerja di perusahaan Company Saputra grup," ujar El sambil mengecup  pipi sang ibu.

Wanita yang kini sedang terbaring lemah itu  ialah Yasmin ibu dari El  mempunyai penyakit kanker stadium dua, itulah yang membuat El harus bekerja keras.

"Wah! Serius nak? Perusahaan yang kini sedang naik daun itu?" kejut Yasmin yang diangguki El, serta seseorang yang tersenyum kecil.

"Iya, bu. Kapan sih? El pernah bohong sama ibu," canda El.

"Duduk dulu, Pak." tawar Yasmin sambil tersenyum ramah.

"Maaf, bu. Saya kesini nganterin El saja, agar sampai ditepat tujuan dengan selamat. Mungkin lain kali saya mampir kesini bersama anak-anak saya,"  jelas Aldi ramah.

"Ohhh,  udah punya anak?  Berarti udah punya istri dong," tanya Yasmin.

"Akh, enggak. Saya sudah bercerai sama istri saya saat anak-anak masih kecil,"

"Anakmu? Semuanya ada di kamu?"

Aldi mengangguk. "Iya, tiga-tiganya ada di saya,"

"Ayah yang hebat! Sangat luar biasa," puji Yasmin membuat Aldi tertawa.

"Terimakasih atas pujiannya," ujar Aldi sambil tertawa kecil.

Kini mereka asik mengobrol berdua sampai-sampai melupakan satu orang yang kini tengah kesal melihat mereka asik mengobrol.

El yang sedaritadi mengupas apel, mulutnya tak henti-henti mengumpat, bisa-bisa nya Yasmin mengabaikan dirinya demi bosnya. Sungguh menyebalkan bukan?

Aldi berdehem membuat El sekilas meliriknya. 

"Sudah malam, bu. Sebaiknya ibu beristirahat, sekaligus saya mau pamit pulang, takut anak-anak menunggu saya." ujar Aldi sambil berdiri.

"Iya - iya, silahkan. Jangan lupa nanti mampir lagi kesini, ibu mau liat anak-anak kamu," jawab Yasmin sambil mengangguk.

Aldi menyalami tangan Yasmin serta menciumnya. "Semoga cepat sembuh," bisik Aldi.

"Terimakasih, semoga." jawabnya pelan.

El yang melihat itu menatapnya penuh curiga, apa yang dibisikkan oleh bosnya?

"El, antar bos mu itu!" titah Yasmin yang diangguki El.

Ia pun berdiri mengikuti langkah Aldi, setelah berada di luar mereka saling terdiam.

"Apa?  Yang Bapak katakan kepada Ibu saya," tanya El  sambil mengalihkan pandangannya.

My Duda [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang