Bab 35

3.6K 122 12
                                        

"Mommy, Caca pengen tidur bareng Mommy," lanjutnya bergelayut manja pada El.

"Iya, sayang. Boleh kok!" ucap El mengelus rambut Caca.

"Yank ko gitu?!" ujar Aldi tidak terima.

"Lain kali aja, biarkan Caca tidur bareng kita," balas El lalu membawa Caca ke tempat tidur.

"Ayank! Gak bisa gitu dong, tanggung tau!"

"Besok sajalah! Lagian aku udah ngantuk," ucap El ikut berbaring bersama Caca.

"Makasih, Mommy. Udah izinin  Caca tidur disini," ucap Caca mengecup pipi El singkat.

"Iya, sayang. Sekarang kamu tidur ya, baca doa dulu!"

Untung saja Caca menyelamatkan dia dari malam pertama ini. Sebenarnya El juga ingin menjalankan tugasnya sebagai istri untuk memberikan haknya kepada Aldi. Tapi, jika anaknya sendiri yang melakukannya begini, ia bisa apa?

Padahal Aldi sudah bersiap-siap menjalankan malam pertamanya, bahkan ia sudah ada diujung nafsunya, tapi malah gagal gara-gara anaknya sendiri.  Huftt ... sabar. Nasib punya anak yang gini:(

Aldi berjalan keluar dari kamar, karena kesel dia menutup pintu kamar dengan keras membuat para anggota keluarga yang masih di ruang tamu kaget.

"Mampus kagak jadi wikwik!" Ledek Vita saat melihat raut wajah murung sepupunya itu.

"Ini semua juga gara-gara kamu! Kalau kamu bisa jaga Caca pasti malam nih berjalan dengan lancar," ucap Aldi sambil duduk.

"Gagal dah malam pertamanya, yang sabar bro!" ejek Arvian-saudara Aldi.

Aldi menatap tajam Arvian. "Gak usah ikut campur!"

"Al, gak baik kek gitu! Kamu masuk lagi ke kamar, mungkin ini bukan kesempatan kamu, puasa dulu aja. Biar besok Mamah yang jaga anak-anak," ucap Yanda.

"Tapi Mah!"

"Masuk kamar, Al! Atau rumah tanggamu hancur saat malam pertama?" ujar Arman-Ayah Aldi.

"Oke!" putus Aldi lalu bangkit dari duduk.

"Puasin dikamar mandi, Bro! Punya lu tegang tuh," ucap Arvian saat melihat tonjolan dibawah celana Aldi.

"Sialan!" umpat Aldi melempar bantal sofa.

Mereka tertawa melihat tingkah duda beranak tiga itu, bisa-bisanya dia seperti yang baru kawin saja. Seingat mereka dulu Aldi tidak seperti ini, sekarang kenapa begini?

Aldi kembali ke kamar, membuka pelan pintu,  El sudah tertidur membelakanginya sambil memeluk Caca yang sudah terlelap tidur.

Kembali ia menghembuskan napas berat, mencoba menerima takdir karena tidak dapat memuaskan nafsunya. Sebelum tidur Aldi masuk ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membereskan sesuatu yang belum beres.

Beberapa saat ia keluar, lalu ikut masuk kedalam selimut dengan hati-hati tangannya memeluk pinggang El yang lama-kelamaan merasa nyaman, Aldi semakin mengeratkan  pelukannya, meletakkan dagu nya di celetuk leher El.

"Aku bangga punya kamu, Yank. Andai saja dulu aku ketemu kamu terlebih dahulu, mungkin kita bakal bahagia sampai sekarang," monolog  Aldi sebelum ke alam mimpi.

***

"Good morning, Dady!" sapa Jesyka melihat Aldi turun berpakaian rapi.

"Morning, sayang." Aldi mengecup pipi kedua anaknya.

"Mau kemana, Al? Ko udah rapi banget," tanya Yanda.

"Ke kantor."

"Gak libur?"

My Duda [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang