Aldi langsung memulai permainannya. Ia langsung mengambil sebuah pistol mainan yang sudah di sediakan, bersiap menembak sasaran.
Tukkk!
Satu tembakan berhasil mengenai sasaran. "Yes!" sorak El gembira.
Aldi langsung mendapatkan boneka tedy bear berwarna pink hitam dan langsung menyerahkan kepada El.
"Loh? Ko ke saya?" bingung El.
"Hadiah buat kamu, karna sudah menemani saya." jawab Aldi.
"Ambil?!"
Dengan ragu El mengambil boneka itu dan tersenyum.
"Buat kita mana?" tanya Jesyka dan Syifa barengan.
"Dady, kita marah!" ucapnya barengan membuat El merasa bersalah.
"Ini buat kalian aja," ujar El.
"Gak mau!" tolak mereka.
"Ck! Jangan marah, Dady bisa beli banyak, kalau perlu bisa beli tempat ini," bangga Aldi.
"Sombong amat!" cibir El.
Aldi tidak menghiraukan perkataan El. "Tunggu sebentar," lanjut Aldi lalu pergi meninggalkan mereka.
"Dady, mau kemana?" tanya Caca.
"Mau beli tempat ini katanya," jawab El.
Mungkin. Lanjut El membatin.
Sesat kemudian Aldi kembali dengan membawa enam boneka beruang yang berbeda warna membuat tersenyum.
"Wowow! Besar sekali," kagum Syifa.
"Makasih dady," ujar mereka.
El melihat jam tangannya, kini sudah pukul 20:41 wib ternyata dirinya sudah empat jam berada disini, tapi tidak merasa sama sekali.
"Ayo, pulang! Ini sudah malam, besok kalian masuk sekolah kan?" ajak El membuat mereka mengangguk.
Aldi pun mengangguk menyetujui perkataan El. Ia membawa mereka ketempat parkir meninggal tempat itu, dan menyimpan boneka - boneka di bagasi mobil.
Setelah memastikan semuanya aman, ia pun ikut masuk dan melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju rumahnya untuk mengantarkan sang anak setelah itu mengantarkan El.
Sesampainya dikediaman Saputra, Aldi langsung turun dan membuka kan pintu mobil untuk anak-anaknya turun tak lupa membawa boneka mereka.
"Mau ikut?" tawar Aldi yang diberi gelengan oleh El.
"Lain kali aja, Pak." tolak El sambil memberikan Caca yang sudah tertidur.
"Mommy kenapa gak ikut turun?" tanya Jesyka.
"Engak, sayang. Mommy harus pergi," jawab El.
"Pergi kemana? Katanya mau tidur sama kita," ujar Syifa.
"Hmmm ... nanti dady yang jelaskan, " balas El melirik Aldi.
"Ko saya?" bingung Aldi.
"Bapak kan, ayahnya." jawab El singkat.
Aldi menghela nafasnya, "Ayo! Kita masuk," ajak Aldi.
"Dadah mommy, besok main lagi ya," ujar Jesyka sebelum pergi.
"Pasti, nak." jawab El sambil melambaikan tangan.
El menatap mereka sampai menghilang dari penglihatannya, ia tersenyum entah karna apa. Susah untuk mendeskripsikan dirinya sekarang, bahkan baru pertama kali dirinya pergi malam-malam sampai selarut ini, biasanya dirinya sekarang sudah tidur. Biasalah anak rumahan, yang anak rumahan mari kumpul:V
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda [HIATUS]
Roman d'amour[BELUM DI REVISI] Akun ke 2, bantu support😭🌻 Kisah seorang sekretaris yang harus menikah dengan bosnya yang bergelar menjadi duda beranak tiga. "Menikahlah dengan saya!" ujar Aldi penuh perintah. "Tidak mau, enak saja." balas El. "Saya akan melam...