"Jangan ungkit lagi masa lalu, pikirkan masa depanmu."
*
*
*Sesampainya di sekolah El gabung bersama ibu-ibu yang sedang berkumpul menunggu anak-anaknya keluar kelas.
Mereka menyambut hangat pengantin baru tersebut, memang ibu-ibu disini pada ramah dan memiliki solidaritas yang tinggi.
"Duh, pantes aja hari ini panas, ternyata kedatangan pengantin baru nih," ujar seorang Ibu-ibu memakai kacamata bulat.
"Hawanya itu loh, bikin hangat!" sambung wanita berkerudung merah.
"Udah Ibu-ibu, gak baik sama Bu Aldi. Ekhm, gimana nih malam pertamanya?" Sontak pertanyaan dari wanita tua berambut pirang itu membuat para ibu-ibu tergelak tawa.
"Iya nih, gimana olahraga malemnya lancar gak?"
El hanya tersenyum untuk menanggapi mereka, wajar saja namanya juga pengantin baru harap dimaklumi.
Kadang ia bingung sendiri, kenapa setiap pengantin baru yang ditanya tuh malam pertama?
"Alhamdulillah lancar, Bu. Tinggal nunggu proses," jawab El bercanda namun dianggap serius oleh mereka.
"Aamiin .... " ucap serempak mengaminkan.
Mereka kembali berbincang El pun tidak mengerti arah bicara mereka.
"Mommy, Caca pengen pipis," bisik Caca menarik tangan El.
"Kenapa sayang?" tanya El.
"Mau pipis," ucap Caca.
"Oh, ayok! Ikut Mommy sini," ajak El berjalan menuju toilet.
Setelah sampai di toilet Caca masuk dan tak lama keluar dengan senyum lebar dibibirnya.
"Udah Mom," ucap Caca.
El mengangguk. "Tunggu disini ya, Mommy ke air dalam dulu. Jangan kemana-mana, okey?"
"Oke."
El buru-buru masuk untuk membuang hajatnya.
Sedangkan Caca yang menunggu tiba-tiba melihat barang seseorang jatuh lantas ia mengambil dan mengejar orang tersebut.
Caca bersemangat untuk pergi, ia berjalan menelusuri lorong sekolah mencari batang hidung sosok pria yang menjatuhkan dompetnya.
Dengan kesal Caca menghentakkan kakinya. "Kemana ya? Tadi Caca liat orangnya kesini. Cepat banget hilangnya."
Bruk!
Tubuh kecil itu bertabrakan dengan seseorang.
"Maaf, Caca gak sengaja," ucap Caca sambil berdiri.
"Kamu gakpapa?" tanya pria itu.
"Gakpapa, Caca minta maaf gak sengaja, " ucap Caca mengangkat kepalanya. "Loh, Om. Ini dompetnya ketinggalan, punya Om 'kan?"
Pria itu mengambil dompet yang diberikan Caca. "Iya, ini punya Om. Makasih ya, udah ngembaliin dompetnya. Nama kamu siapa?"
"Sama-sama, nama aku Caca."
"Nama yang bagus, cantik lagi."
"Hehehe... Kalau nama Om?"
Belum sempat pria itu menjawab, tiba-tiba ada yang memanggilnya.
"Caca!"
Caca terdiam, suara itu dari arah belakang dan is sangat hafal siapa orangnya.
"Caca, kamu ngapain disana sayang?" El menghampiri anaknya yang tiba-tiba saja menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda [HIATUS]
Romance[BELUM DI REVISI] Akun ke 2, bantu support😭🌻 Kisah seorang sekretaris yang harus menikah dengan bosnya yang bergelar menjadi duda beranak tiga. "Menikahlah dengan saya!" ujar Aldi penuh perintah. "Tidak mau, enak saja." balas El. "Saya akan melam...