Akibat Nafsu.

9 0 0
                                    

Seorang pria tampan dan tinggi serta kekar berjalan di koridor Perusahaan tempat dia menjadi pemimpin sekaligus pemilik yang diikuti seorang pria yang tak kalah tampannya di belakangnya.

Sang pemimpin menghentikan langkahnya, pria bertinggi seratus delapan puluh lima senti itu memutarkan tubuhnya menghadap Hasan sang sekretaris.

"Hasan, apa sudah ada informasi dari wanita itu? " Tanya Ethan, nama pria itu dingin.

"Sudah, Pak. Ini dia, " jawab Hasan sambil menyerahkan informasi tentang seorang wanita.

"Hmm... Kerjamu bagus, " puji Ethan, puas. "Naira, sekarang kamu mau lari kemana? " Gumamnya dalam batin tersenyum miring.










Nun jauh di sana...
Tepatnya di sebuah rumah mungil tapi asri dan modern tinggal lah seorang wanita mungil bertinggi seratus lima puluh delapan senti itu tengah bercanda dengan Bayi tampan yang bernama Ervan Baskoro yang terlahir karena nafsu.

"Maafkan Mama, Nak, kamu harus hidup tanpa Papamu yang membuatmu hidup di perut Mama, " ucap Naira, lirih membelai lembut kepala mungil sang putra dan menciumnya.

Tentu saja, Ervan yang masih balita tidak mengerti apa-apa, dia hanya menggerak-gerak kan tubuhnya dan memasang wajahnya yang lucu tentu saja Naira tertawa kecil dibuatnya.

Walaupun begitu, Ervan mengerti apa yang Ibunya rasakan.

Beberapa menit kemudian..
"Oek.. oek... oe.. eeeek! " Ervan pun menangis kencang karena lapar.

"Iya, Nak sabar ya, Mama bersih-bersih dulu, " sahut Naira agak keras tapi masih dengan nada lembut.

Tentu saja sang Bayi tidak mau tahu, dia terus menangis saking laparnya

"Iya, sabar.. sabar. "

Setelah itu...
Naira mengangkat Bayinya lalu meletak kan sang Bayi di pangkuannya lalu dia membuka kancing bajunya sengaja dia tak memakai bra karena bisa memudahkan nya menyusui Ervan.

Benar saja, Ervan yang kelaparan segera melahapnya, Naira tersenyum senang lalu dia membelai kening putra kecilnya.

Flashback on..
Beberapa bulan yang lalu..
"Tuan, kamu mau apa? " Tanya Naira, gugup sambil memundurkan tubuh mungilnya.

Tentu saja reaksi Naira membuat Ethan menjadi bergairah, apalagi Naira selalu lari saat Ethan ingin menangkapnya.

"Wow... ternyata kau punya sikap juga ya? Aku suka itu, " ucap Ethan dengan menunduk kan kepala memandang wajah cantik itu yang menunduk.

"Tuan, aku mohon lepaskan aku. " pinta Naira dengan suara memelas.

Ethan tersenyum kecil.

"Mudah saja, tapi ada syaratnya? "

"Apa itu, Tuan? "

"Puaskan rasa laparku. "

"Itu saja, Tuan? " Ethan mengangguk.

"Baiklah, Tuan kalau anda lapar, anda ingin saya masakin apa? " Tanya Naira masih gugup karena, menatap dada bidang Ethan di depan matanya.

"Kamu gak perlu menyiapkan apa-apa untuk aku makan, " sahut Ethan mengedipkan satu matanya saat menatap kecantikan wajah Naira yang bak bidadari itu.

Ya.. lelaki mana pun yang menatap wajah Naira pastinya akan tergila-gila termasuk Ethan sendiri.

"Lho katanya anda lapar? " protes Naira.

Ethan hanya diam dia terus memandang Naira dengan nafsunya dan terus mengejarnya lalu, dengan sigap menangkap tubuh mungil itu.

"Tu.. Tuan, apa yang kau lakukan?! " Naira kaget.

Tanpa menjawab pertanyaan Naira, Ethan membawa tubuh Naira mendekat langsung ke tubuhnya, napas itu mulai memburu.

Lalu, menggendongnya ala bridestyle dan meletak kan nya perlahan di tempat tidur king size yang lembut.

"Aku lapar dan aku ingin makan kamu, " bisiknya membuat Naira menelan salivanya.

Naira berusaha lari sayangnya, tubuh lelaki itu lebih kuat dan cepat.

Lalu, lelaki itu menuntaskan hawa nafsunya dengan memakan Naira.

Flashback off...

Naira menutup matanya mengenang kejadian beberapa bulan yang lalu, mengingat kejadian itu dia merasa dirinya kotor.

Untungnya, Ervan sudah terlelap di pangkuannya lalu dia  meletakan putranya di sampingnya secara perlahan.

Naira yang mau tidur tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya.

Beberapa menit kemudian..
Setelah pintu dibuka...
"Hah?! " Naira menjengkitkan tubuhnya karena kaget.

Bersambung...

Kisah InspiratifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang