Terkena Batunya.

1 0 0
                                    

"Hadang dia? " perintah seorang lelaki pada anak buahnya.

"Bak, Bos, " sahut anak buahnya, bersamaan.

"Mau ke mana kamu, Cantik? " sapa pria sang bos, tersenyum nakal. Justru membuat wanita itu mau muntah.

Wanita itu memutarkan bola matanya.. . Malas.

"Jangan pernah coba megangguku! " ucap wanita itu ketus.

"Widih, galak amat dia, Bos, " tanggap pria berkaos oblong merah bolong-bolong.

Tangan pria itu sudah mulai gatal dan...

"Jangan coba-coba sentuh aku, atau tahu akibatnya! "

"Oh iya? apa ancamanmu itu, membuat kami gentar? "

"Ish, dasar mesum! baiklah, akan aku beri mereka pelajaran, " gumamnya dalam hati, menyeringai.

"Hmm, sebenarnya enggak sih, " tutur wanita itu sekarang lembut tapi, memiliki. Rencana yang terselubung.

Wanita itu memulai aksinya yang memikat juga ingin membunuh.

Jari jarinya yang lentik mulai menyusuri tubuh salah satu pria penikmat tubuh molek para wanita dengan cepat dan lincah.

Pria itu tersenyum penuh kebahagiaan dengan wajahnya yang pas pas an dia berhasil memikat wanita cantik bertinggi seratus enam puluh senti itu.

Para preman itu tidak tahu bahwa wanita yang mereka hadang jalannya adalah wanita ahli bela diri dari segala cabang dan pernah menyabet prestasi yang mengaggumkan.

Mereka memang seringkali berbuat onar terutama pada wanita yang berjalan sendiri ke area sepi.

Apalagi wanita itu sangat lemah maka dengan mudahnya mereka unboxing dan seperti binatang buas kelaparan yang bertemu mangsa di hadapannya langsung menyerang.

Tubuh polos yang menggoda mampu menghipnotis mereka untuk bereaksi.

Beberapa menit kemudian..
'Kra.. aaaak! '

Tiba-tiba...
"Akh.. hhhh! " jerit pria itu saat tangannya di plintir wanita itu.

Lalu dia pun menendang tubuh pria mesum itu dengan kasar dan tanpa ampun.

"Bagaimana sentuhanku? apa kau ketagihan? apa kalian juga ingin disentuh olehku? " pintanya pada pria-pria itu dengan seringai di bibir manisnya.

Tentu saja para preman itu kaget ya kaget ternyata ada seorang wanita yang mampu menyerang salah satu temannya.

Bukannya takut ataupun tobat mereka malah menantang hanya karena dia seorang perempuan mereka anggap dirinya seperti wanita lainnya yaitu dapat dibekuk dengan luapan nafsu.

"Nona, jangan salahkan kami. Jika kami tidak memberi mu kebebasan dari serangan kami yang serba brutal, " desis sang bos, pelan. Namun, tajam.

Setelah itu meledaklah tawa mereka.

"Coba saja! " cibir wanita itu.

"Oh, baiklah. Kalau itu maumu! " sahut sang bos tanpa segan. "Serang dia! " tunjuknya ke arah wanita itu, sengit.

"Siap, Bos! "

Wanita itu dengan berani membalas serangan para preman itu dengan gerakan gesit dan lincah.

Bugh..

Bugh..

Bugh..

Para pria itu pun babak belur dibuatnya.

"Bagaimana? ada yang mau menyentuhku lagi? " tantang wanita itu dengan senyum penuh kemenangan.

Para preman yang tadi menggoda dan melirik nakal ke arahnya menjadi ciut.

Wajah mereka yang tadinya bagai dapat rezeki nomplok malah seperti dapat azab.

Dengan langkah seribu mereka pun kabur.

"Hei, kalian mau ke mana? Dasar pengkhianat! " umpat sang bos, kesal.

"Apa kamu enggak lari juga? " desis wanita itu penuh penekanan.

"Lari? enak aja dia suruh aku lari. Awas ya! akan kuberi kau balasan, " ungkap pria itu dalam hati menyeringai. "Jangan panggil aku Lafard kalau enggak bisa menaklukan perempuan sepertimu, " seringainya lagi.

Wanita kaget tiba-tiba lelaki bernama Lafard itu memeluknya dari belakang dan dia pun berusaha tenang.

"Kau sudah sangat hebat mengalahkan anak buahku tapi, aku ingin tahu apa kau begitu hebat di ranjang, Manis? " rayu Lafard tanpa sedikitpun rasa takut.

Wanita itu tersenyum canggung.

"Oh, kalau kau ingin tahu. Mengapa enggak dicoba, " balas wanita itu dengan wajah manis lalu berubah menjadi ibaratnya monster.

Tangan Lafard yang nakal mulai menjalajahi tubuh wanita itu tapi, dengan gerakan cepat wanita itu membanting tubuh Lafard dengan keras bak gerakan yudo.

"Akh... hhhh! " jerit Lafard kesakitan.

"Bagaimana? aku bisa kan bergulat di ran jang? " balas wanita itu dengan suara mendayu-dayu tapi, sengit.

Lafard hanya terdiam sambil menahan rasa sakitnya.

"Apa kau butuh pertolonganku dengan belaianku? " tawar wanita itu tersenyum miring.

Lafard malah menggeleng penuh rasa takut dia tidak berani lagi menatap penuh nafsu wanita bernama Adela itu.

"Makanya, jadi laki-laki itu. Semestinya menjaga kehormatan wanita bukan malah merusaknya, " omel Adela menatap tajam lelaki yang sudah jadi ciut itu setajam mata pedang. "Mengerti?! " gertaknya, lantang.

Buat Lafard seolah terlompat karena kaget.

Setelah itu..

Adela pun meninggalkan Lafard dengan rasa sakit di tubuhnya dan Lafard hanya terdiam melihat sebuah punggung ramping dengan tega meninggalkannya tanpa rasa tanggung jawab.

Begitu juga yang dia lakukan bersama anak buahnya saat meninggalkan seorang wanita yang mereka renggut kesuciannya.

Dia baru menyadari jika tidak semua wanita itu lemah layaknya wanita yang pernah dia dan anak buahnya temui selama ini.

Sekarang dia sudah terkena batunya.

Tamat

Kisah InspiratifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang