Anak Magang Itu Ternyata Pemilik Perusahaan

1 0 0
                                    

"Siapa dia? " Tanya seorang karyawan pada temannya, berbisik.

"Dia, anak magang di Perusahaan ini, " jawab sang teman berbisik pula.

"Oh... begitu. "

"Arbi, kau kerjakan dokumen-dokumen ini sekarang juga! " Perintah Nirham sang senior yang sok berkuasa.

"Banyak amat! lagipula ini kan bukan bidangku, " tolak Arbi.

"Kau mau melawanku! Kau tahu tidak, Abangku adalah seorang Direktur di sini. Kapan saja dia bisa memecatmu, tahu! "Gertak Nirham, lantang.

"Orang dalam, rupanya. Baiklah, akan aku buka topeng di balik wajah kalian, biar kalian tahu bagaimana malunya kalian! " Umpat Arbi dalam batin.

"Baiklah, akan kukerjakan, " Sahut Arbi akhirnya pasrah.

"Nah.. gitu dong, jadi bawahan tuh harus menurut sama atasan, " omel Nirham percaya diri.

"Iya... iya. "

Setelah Nirham pergi..
"Heh! " Arbi menghela napasnya, kesal. "Banyak amat, lembur dong aku jadinya, " keluhnya.

"Hai.. Aku Gatra, aku bantuin ngerjain ya biar cepat selesai, " sapa Gatra sekaligus menawarkan bantuan.

Arbi tersenyum pahit.

"Gak perlu, lagipula aku bisa ngerjain sendiri kok, " tolak Arbi, halus.

"Oh.. ya, sudah. Kalau kamu kesusahan bilang saja padaku, " ucap Gatra, tulus.

"Iya, terima kasih ya, " balas Arbi, tulus pula.

"Kamu anak baru ya? "

"Iya, baru saja masuk. "

"Oh... "

"Apa dia Manager baru? " Tanya Arbi sekaligus menyelidik.

"Iya, dia pengganti Manager yang lama, " jawab Gatra, pelan.

"Manager lama? Ada apa dengan Manager lama? " Kejar Arbi, cemas. Ingin tahu kebenaran.

"Kamu belum tahu ya? Kalau Manager lama itu dipecat karena selalu tidak masuk, " jawab seorang karyawati, berbisik mewakili Gatra.

"Dipecat?apa yang melakukannya Manager baru itu? "Kepo Arbi.

" Bukan tapi Direktur Abangnya Pak Nirham namanya Pak Luther. "

"Mereka bersaudara? "

"Iya, mereka masuk ke sini lewat jalur orang dalam, menurut kabar sih begitu. "

"Oh.. sekarang sudah terbongkarlah satu kedok kalian belum lagi kedok kedua, ketiga, dan seterusnya, " desis Arbi dalam batin, menyeringai.

"Padahal ya.. Manager lama itu yang bernama Pak Zulkar itu tak pernah sekalipun absent kalau absent beliau pasti minta izin. "

"Iya, lagipula dia orangnya loyal dan ramah. "

"Sayang, dia harus dipecat hanya karena hal sepele. "

"Iya, kasihan Pak Zulkar dan keluarganya. "

"Bukan hanya Pak Zulkar yang dipecat tapi satpam penjaga pintu bernama Warsan pun dipecat. "

"Apa? Gara-gara apa lagi ini? " Arbi mulai kesal.

"Gara-gara memberikan makan seorang pengemis. "

"Hah? " Arbi melebarkan matanya karena kaget. "Pantas saja Perusahaan ini kacau! Oh.. ternyata ini ulah kalian ya! " Tekan batin Arbi, menggerutuk.

Sebenarnya, dokumen-dokumen itu adalah tugas yang harus dikerjakan oleh Nirham karena merasa berkuasa Nirham menyerahkan Dokumen itu untuk dikerjakan anak magang yaitu Arbi yang baru saja masuk, benar-benar picik, bukan?

Kisah InspiratifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang