Di suatu cafe..
"Kita putus! " Tanpa perasaan Arzan memutuskan Kisya.Kisya terdiam lalu menyeruput secangkir cokelat panas dengan perasaan tenang, setelah membersihkan sisa cokelat di mulutnya dia menatap datar Arzan sang kekasih.
Beberapa menit kemudian...
"Baiklah, kalau itu keputusanmu, aku setuju, " sahut Kisya, datar."Apa! " Arzan kaget dan seolah ada petir di siang hari. Ternyata Kisya tidak seperti yang dia duga.
Dia ingin menikam hati Kisya dengan keputusannya untuk berpisah dari gadis yang cantik nan baik hati itu.
Ternyata dia sendiri yang malah tertikam oleh balasan dari Kisya, sungguh sakit rasanya!
"Apa ada yang lain? " Tanya Kisya menatap serius sang kekasih.
"Tidak, cuma keputusanku sudah bulat untuk berpisah denganmu karena kau begitu membosankan, Kis! " Jawab Arzan, jujur tanpa tahu betapa sakitnya hati Kisya saat ini.
Kisya yang mendengar jawaban sang kekasih hatinya begitu teriris dan seraya tercabik-cabik, tidak berdarah tapi meninggalkan rasa sakit yang teramat dalam.
"Baiklah, kalau itu jadi keputusanmu, aku tak bisa memaksa mulai sekarang kita jalan sendiri-sendiri dan anggap saja, kita gak pernah kenal. " Kisya bangkit dari duduknya.
Arzan hanya melambaikan tangannya.... Acuh.
"Oh.. iya, " kata Kisya sebelum pergi. "Asalkan kamu gak menyesalinya suatu saat nanti, " tuturnya, kemudian.
Kisya pun meninggalkan Arzan sendiri di cafe itu dengan tegar walaupun hatinya hancur berkeping-keping.
Di luar cafe...
Kisya memesan ojek online melalui apklikasi.Setelah pesanan datang..
"Sore, apa dengan Nona Kisya? " Tanya si Abang ojek, ramah."Iya, Bang. Saya Kisya, " jawab Kisya, mantap.
"Baiklah, Nona. Silakan naik dan ini helmnya. " Si Abang gojek menyerahkan helm nya yang sudah bersih.
Setelah memasang helm Kisya pun naik ke jok belakang motor(ya.. Iyalah, gak mungkin depan!).
"Sudah siap, Nona? "
"Sudah."
"Baik, kita berangkat ya. "
Di dalam cafe...
"Sayang, kita bebas sekarang gak perlu lagi sembunyi-sembunyi pacaran di belakang wanita membosankan itu! " Seru Arzan penuh semangat saat menelepon selingkuhannya.Beberapa bulan kemudian..
Setelah putus dari Arzan, wanita bermata sayu berkulit putih bersih itu ternyata sudah menjadi kekasih seorang tentara tampan berpangkat Komandan bernama Defaru bahkan mereka sudah bertunangan."Mas Aru. " Begitu panggilan Kisya kepada sang pujaan.
"Apa, sayang? " Sahut Defaru, mesra.
Kisya pun tersenyum malu dan wajahnya semakin menggemaskan.
"Hmm... kalau suatu saat.... " Kisya tidak sanggup meneruskan kalimatnya.
"Ada apa, sayang? Coba katakan agar hatimu lega, " tutur Defaru.
"Kalau suatu saat kita berpisah karena kamu... kamu bosan padaku, apa yang harus aku lakukan? " Lirih Kisya dengan suara bergetar.
"Mengapa kamu bertanya seperti itu, Dek? " Tanya Defaru yang menyadarkan Kisya untuk berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menceritakan masa lalunya pada kekasih barunya atau orang lain nyatanya, dia malah mengkhianatinya sendiri.
"Aku.. aku... Ehem, Mas ka.. kamu gak per.. perlu menjawab pertanyaanku yang klise itu bagimu, anggap saja aku ti.. tidak bertanya, " desis Kisya, gugup.
"Ada apa dengan kamu, sayang? " Defaru semakin bingung.
"Aku pergi dulu ya, " pamit Kisya, ngacir sebelum mendapat pertanyaan berikutnya dari sang kekasih.
Setelah Kisya pergi..
"Dia kenapa sih? " Defaru semakin bimbang dan cemas.Beberapa menit kemudian, dia memanggil anak buahnya melalui androidnya.
"Tolong selidiki, apa yang terjadi pada tunanganku? " Begitu pesan whatsapp yang ditulis oleh Defaru.
Beberapa menit kemudian..
'Ting.. '"Siap, Komandan! " Begitu balasan dari anak buahnya.
Defaru pun bernapas lega
Setelah itu...
"Ya, " sambut Defaru."Oh.. begitu ceritanya? Aku mengerti sekarang. "
Di suatu hari...
"Apa kamu mau menceritakannya semuanya? " Tanya Defaru tanpa memaksa."Cerita apa, Mas? " Kisya malah balik bertanya.
"Mas sudah tahu semuanya, kisahmu dengan mantanmu, " tutur Defaru.
"Hah? " Kisya kaget. Dia tidak menyangka kalau Defaru bisa tahu masa lalunya.
"Dek, perlu kamu ketahui ya, kita memang sesama lelaki tapi sifat kami belum tentu sama. "
"Maaf, Mas. Aku gak bermaksud... "
Tanpa berkata sepatah kata pun, Defaru langsung menarik tubuh mungil Kisya kedalam pelukannya, Kisya pun terisak dalam pelukan sang kekasih.
"Aku tahu, kamu trauma dengan masa lalumu. Namun, percayalah dengan cinta yang kuberikan padamu akan mengobati luka hatimu, " bisik Defaru, lembut sekaligus meyakinkan.
Semakin kencanglah tangisan Kisya dan semakin kuat pula Defaru merengkuhnya penuh cinta.
Beberapa hari kemudian...
"Kita putus, Arzan! ""Kenapa? "
"Kamu sudah miskin sekarang! " Jawab wanita bernama Nila itu.
"Tunggu! Bukannya kamu sudah berjanji untuk setia padaku? " Cegah Arzan.
"Setia? Setia sama orang miskin kayak kamu? Gak usah mimpi ya! " Sentak Nila, keras.
Ternyata Nila tidaklah sebaik yang Arzen pikirkan, entah mengapa dia dulu bisa tega memutuskan Kisya mantannya dulu hanya karena bosan? Untuk memilih seorang wanita yang lembut dan menyenangkan tapi aslinya... Dia tak lebih dari seorang monster.
"Nila, aku menyesal sudah memilih kamu dan memutuskan Kisya, " ucap Arzen penuh emosi.
"Ya.. itu kan resiko kamu, salahmu sendiri, " sahut Nila, santai lalu meninggalkan Arzen.
"Kamu... "
"Bye."
Setelah Nila berlalu dari hadapannya..
"Wanita itu... Benar-benar! " Pekik Arzan, emosi. "Apa dulu Kisya sesakit ini ya waktu aku putuskan dulu? Heh! Aku menyesal dengan keputusanku dulu meninggalkan berlian untuk sebuah batu kerikil, " sesal Arzan.
Sayangnya, masa lalu tak bisa lagi kembali sekarang Kisya sudah berbahagia dengan pria lain yang lebih mencintainya dengan sepenuh hati.
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Inspiratif
Short StoryKumpulan cerpen dengan berbagai kisah cerita yang menjadikan pelajaran bagi kita semua. Di sini saya akan membawa kalian pada inspirasi tentang bagaimana caranya menjaga keutuhan persahabatan dan persaudaraan, hidup apa adanya, kebaikan dan ketulusa...