"A.. aku... " Syerin tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena gugup yang membuat lidahnya seolah kelu.
Harzen terkekeh lalu mendudukan dirinya sambil terus memeluk pinggang Syerin.
"Lepaskan! "
"Lepaskan? Bukannya, tadi malam kau menikmati sentuhanku? " Sahut Harzen, menekan.
Syerin yang masih saja pusing karena tadi malam memegang kepalanya.
"Dia ada benarnya juga, bukannya tadi malam aku menikmati sentuhannya? Akh.. Syerin, mengapa kau begitu bodoh! " Makinya pada dirinya sendiri.
Pikiran Syerin pun ber flashback ria, ya.. saat dia bertemu dengan sang kekasih yang ternyata berselibgkuh dengan wanita lain.
Hatinya hancur dan pecah berkeping-keping saat Lian pamer kemesraan dirinya dengan wanita itu di depannya bahkan mereka menertawakan keadaannya yang sudah memburuk.
"Syerin, kau itu terlalu polos atau bagaimana? Percaya saja dengan janji manisku, seharusnya kamu tahu aku gak serius sama kamu! " Tunjuk Lian, mengejek. Lalu merangkul pundak kekasih barunya.
Mereka pun langsung tertawa di atas jiwa Syerin yang seolah melayang-layang.
Hingga akhirnya Syerin yang merasa tersakiti nekat meneguk minuman keras di suatu bar Hotel.
Dirinya yang salah kamar dipertemukan oleh pria yang dia kira adalah Lian sang kekasih yang sudah mengkhianatinya.
"Kenapa? " Bisik Harzen, menggoda.
"Gak kenapa-napa? Lepas! " Sentak Syerin yang berusaha ingin melepas tangan kekar Harzen.
"Kalau aku tidak mau, bagaimana? " Balas Harzen masih bersikeras.
"Kamu? "
"Kamu apa? "
"Kalau gak lepas, aku akan teriak biar seluruh penghuni Hotel ini tahu kalau ada seorang pria mesum sepertimu! " Ancam Syerin dengan luapan emosi.
"Coba saja, manis. Berteriak sekeras apapun dirimu tak ada satupun yang mendengar, " ujar Harzen yang berusaha mendekatkan wajahnya ke wajah Syerin.
"Minggir dong. "
Syerin pun meninggalkan Harzen yang masih di tempat tidur, memungut semua benangnya lalu dengan menutupi tubuh indahnya dengan selimut dia menuju kamar mandi untuk berganti baju.
"Kenapa harus ditutupi? Aku kan sudah melihatnya, indah sekali. " Syerin menatap Harzen dengan tajam.
"Kamu pikir aku perempuan apaan? "Ucap Syerin, tajam.
" Wow... menarik sekali. "
Hari demi hari telah berlalu Syerin merasa ada sesuatu di dalam tubuhnya.
Setelah melakukan pemeriksaan dengan tes pack ternyata benar dugaannya dia hamil.
"Tidak! Aku tidak ingin memaksanya untuk bertanggung jawab! Karena ini murni kesalahanku! "Cercanya pada dirinya sendiri.
Beberapa tahun kemudian...
Harzen yang merasa dirinya bertanggung jawab mencari keberadaan wanita pujaannya." Syerin, kamu kemana, sayang? "Tanya Harzen, cemas.
Di tempat lain...
Oek... oe.. eeek.Teriakan seorang bayi menggema di seluruh ruangan rumah sakit dan seorang wanita yang terbaring tersenyum dalam kelelahannya berjuang melahirkan anaknya.
" Selamat, Bu. Bayinya sehat dan tampan, "ungkap sang suster tersenyum bahagia.
Tanpa putus asa Harzen mencari belahan jiwanya yang membuatnya mulai jatuh cinta.
Awalnya dia ingin bermain-main dengan Syerin dan diketahui oleh Syerin yang begitu kecewa pada pria itu seorang pria yang menurutnya menjadi obat yang dapat menyembuhkan luka hatinya.
Namun, yang ddapat adalah pria itu kembali membuka lebar luka hatinya.
Harzen baru sadar setelah seorang teman menceritakan yang sebenarnya dan dia pun merasa bersalah.
"Harzen, apa kau tak merasa bersalah? "
"Salah apa aku, hah? Lagipula dia datang sendiri datang ke kamarku. "
"Ck.. apa kau tidak tahu kalau dia diam-diam serius ingin denganmu. "
"Apa? Dia se.. serius itu kah? Ha.. ha.. aaa, aku kan hanya ingin bermain- main dengannya. "
"Benar kau ingin bermain dengannya? "
"Ya.. iyalah. "
"Berarti kau sama saja dengan mantan kekasihnya. "
"Apa? Gak lah! " Bantah Harzen.
"Sama lah! Mungkin kau yang lebih parah. "
"Apa?! "
'Kenapa?apa kau ingin membuat luka lagi di hatinya? "
"Ha? Apa dia..... "
"Iya, Harzen. Dia pergi karenamu, kau sudah menanam kembali duri yang terlepas dari tubuhnya saat bertemu denganmu. "
"Astaga! " Tubuh Harzen seakan limbung perasaan bersalah bersemai di hatinya.
Beberapa bulan kemudian..
"Ada apa kemari? " Ketus Syerin."Syerin, apa anak kita... "
"Dia Anakku, bukan Anak kita! Berhenti memakai istilah kata dengan Anak kita, " gertak Syerin.
"Syerin, apa tidak ada pintu maaf untukku? "
"Tidak ada! Untuk yang bermain-main dengan kata cinta, " jawab Syerin, djngin.
"Maafkan aku, Syerin. Aku yang salah. "
"Kamu gak salah, Harzen. Justru aku lah yang telah salah ya... salah menilaimu aku pikir kau bisa membalut luka hatiku nyatanya, kau malah membuat luka hatiku semakin melebar! "
Di atas rasa marahnya air mata Syerin jatuh di pipi putihnya.
"Syerin... "
"Jangan sentuh aku! Dan jangan lagi menampak kan wajahmu itu di hadapanku! "
Bra.. aaak.
Pintu yang didobrak keras mengiringi suara seorang Bayi menangis.
Bergegas dia menuju ke kamae untuk menenangkan bayinya.
Harzen yang tidak kenal putus asa terus saja mendatangi rumah kontrak Syerin yang bisa dikatakan bagus.
Walaupun dapat penolakan terus menerus dari Syerin.
"Kalau hanya untuk bermain-main maaf, aku tak bisa menerimamu lagi. "
Syerin yang ingin menutup pintu dicegah oleh Harzen.
"Tidak, Syerin! Sekarang aku sungguh mencintaimu. "
Syerin pun masih tidak percaya baginya lelaki dihadapannya adalah pembohong sama saja dengan mantannya.
Dengan tidak ada kata menyerah Harzen berusaha meyakinkan pujaannya yang sudah telanjur dingin hatinya karena ulahnya.
Syerin masih saja acuh dan bersikap dingin, Harzen sendiri maklum karena ini murni kesalahannya.
Beberapa minggu kemudian..
Akhirnya, Syerin pun luluh dan menerima kembali cinta Harzen.Beberapa hari kemudian..
Mereka merayakan pernikahan mereka di Hotel mewah milik Ayah Harzen.Bagaimana dengan Lian?
Lian akhirnya mendapat karma karena sang pujaan hati sudah berselingkuh dengan pria lain.Bukan sampai di situ saja penderitaaannya ya... selain patah hati uang yang ada di dalam Atm terkuras habis belum lagi dipecat oleh bos nya dan kini dia menjadj gelandangan karena hutangnya yang belum juga djbayar dan pada akhirnya dia usir dari rumah mewah itu.
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Inspiratif
Short StoryKumpulan cerpen dengan berbagai kisah cerita yang menjadikan pelajaran bagi kita semua. Di sini saya akan membawa kalian pada inspirasi tentang bagaimana caranya menjaga keutuhan persahabatan dan persaudaraan, hidup apa adanya, kebaikan dan ketulusa...