"Pergi kau! " Usir Mertua perempuan.
"Ma, apa salahku? " Tanya Lisna,lirih.
"Kau masih bertanya mengapa! " Ucap mertua lelaki dengan nada tinggi.
Sang suami yang melihat sang istri dibuily sama kedua orang tuanya hanya diam saja.
"Apa kau tak merasa kalau kau hanya membuat putra kami susah, menyesal banget ya kami nikahin putra kami pada wanita seperti kamu! " Tunjuk Ibu Mertua, sengit.
Beberapa menit kemudian..
"Ini, bawa semua baju-bajumu! Dan tidak usah kembali lagi, karena putra kami sudah kami jodohkan dengan seorang wanita yang punya intelektual tinggi gak kayak kamu. ""Ma... "
"Pa... "
Panggil Lisna saat tiba-tiba pintu tertutup dengan kencang.
Lisna pun menyerah dengan gontai dia membawa kopernya meninggalkan rumah yang menjadi kenangannya bersama sang suami.
Ya.. Seorang suami yang dzolim, menyuruhnya menjadi pelayan pribadinya apalagi ditambah Mertua yang dzolim pula, jadi dua kali lipat lah penderitaanya.
Kalau dia tak mau menurut sang Suami tak segan memukulnya dengan cambuk dan ditambah tamparan-tamparan keras tangannya.
Bukan hanya ditampar melainkan ditendang sehingga janin yang dalam kandungannya harus gugur karena Irdan sang Suami.
Beberapa tahun kemudian...
"Pa, bagaimana kabar Lisna sekarang ya? " Tanya sang Istri, cemas."Menurut kabar dari ajudan Papa di kantor beberapa tahun setelah dia dalam masa iddahnya setelah perceraian dengan Anak kita yang jahat itu dia menemukan lelaki yang baru lagi, " jawab sang Suami.
"Alhamdulilah, semoga suaminya yang sekarang kebih baik dari anak kita ya, Pa, " harap sang istri.
"Ya... semoga saja, " tanggap sang suami.
"Karena, Lisna perlu butuh waktu untuk menerima lelaki lain di hatinya. "
"Iya, itu pun butuh waktu yang lama untuk menerima hati yang lain. "
Sedangkan Irdan sang mantan suami sudah menikah dengan wanita pilihannya dan kedua orang tuanya.
Wanita yang sempurna baginya tidak seperti mantan istrinya yang tidak berguna itu.
"Apa? Kau menyuruhku mengerjakan rumah tangga! " Ucap istri baru dengan nada tinggi.
"Lho.. bukannya itu tugasmu! " Balas Irdan, keras.
'Bra.. aaaak! '
"Kau pikir, aku ini pembantumu, apa?! Seenaknya saja kau suruh-suruh aku! " Sentak Fira tak kalah kerasnya.
"Terus, kau apa, Fira! " Geram Irdan, kesal.
"Aku mau uang. " Fira mengadahkan tangannya.
"Untuk apa? "
"Cepat berikan! "
Dari luar..
"Ma, biarkan saja, " Cegah sang Suami."Aku gak tega, Pa, " isak sang Istri.
"Papa juga, Ma. Bukannya kita sepakat untuk memberi pelajaran pada anak kita atas perlakuannya pada Menantu kita? "
"Dengan berpura-pura mendzolimi mantan menantu kita kan? "
"Bener."
"Sebenarnya, Mama gak tega mendzolimi menantu sebaik Lisna, " lirih Bu Darwan.
"Iya, Ma. Itu terpaksa harus kita lakukan karena Papa gak mau melihat Lisna diperlakukan tidak baik sama suaminya apalagi sampai dipukul. "
"Mengingat semua itu, Mama jadi sedih. Apalagi saat melihat tubuh Lisna yang penuh luka itu. "
"Maka itu, Ma. Kita sengaja menikahkan wanita yang berbalik sifatnya dengan Lisna pada Anak kita, biar dia merasakan apa yang Lisna rasakan dulu. "
"Iya, kau benar, Pa. "
"Ayo.. kita pergi, biarkan saja dia mendapat pelajaran, Istri sebaik mantannya kok di sia-sia kan. "
Di balik tembok..
"Pa, Ma. Maafkan Lisna yang selama ini salah paham sama kalian, ternyata di balik kedzoliman kalian ternyata kalian begitu melindungi Lisna dari Irdan suami Lisna yang dulu, " ucap Lisna dalam hati, bangga. "Terima kasih, " ucapnya penuh haru.Suami Lisna yang sekarang adalah seorang C. E. O sebuah Perusahaan.
Selain baik dan cerdas Suami yang sekarang ini ilmu agamanya begitu tinggi.
Walaupun dua tahun lebih muda dari Lisna dia bisa membimbing Lisna dengan suara lembutnya dan begitu dewasa dan tanggung jawab.
Sebenarnya sih Suami Lisna yang sekarang gak terlalu tampan tapi, perlakuan lelaki itu yang membuat Lisna terpesona.
Berbanding terbalik dengan suaminya yang dulu berwajah tampan tapi kelakuan kayak preman.
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Inspiratif
Historia CortaKumpulan cerpen dengan berbagai kisah cerita yang menjadikan pelajaran bagi kita semua. Di sini saya akan membawa kalian pada inspirasi tentang bagaimana caranya menjaga keutuhan persahabatan dan persaudaraan, hidup apa adanya, kebaikan dan ketulusa...