Ternyata, Sahabatku..

10 1 0
                                    

Namaku Sasti Awiryo putri seorang pemilik Perusahaan tepatnya, putri bungsu .

Aku memiliki dua Abang yang sekarang sudah bekerja dan satunya sudah berkeleluarga.

Kami adalah keluarga harmonis dan aku, menjadi kesayangan Ayah dan Ibu(maklum, perempuan satu-satunya setelah Ibuku).

Aku juga memiliki pacar bernama Abiyan tapi sekarang sudah putus karena terpikat dengan sahabatku sendiri yang bernama Wilma Dezara.

Entah mengapa Wilma tega melakukan itu? Salahku padanya apa sehingga dia tega merebut kekasihku.

Bukan hanya merebut tapi menfitnahku sehingga Abiyan pun percaya dengan perkataannya dan langsung memutuskanku secara sepihak tanpa bertanya padaku.

Aku akui itu sudah terjadi beberapa tahun lalu, sekarang aku sudah menjalin hubungan dengan lelaki pilihan orang tuaku bernama Erzan Wiraguna.

Dia adalah anak sahabat Ayahku, anak tunggal kata Ayahku.

Mulanya, aku ragu. Apalagi aku tak mengenalnya setelah mengenal lebih dekat dia ternyata pria yang baik dan bertanggung jawab walau gak setampan Abiyan sih.

Dia anak presidr Perusahaan dan Erzan, dia juga pemilik restoran Padang karena dia memiliki keturunan Minang dari pihak sang Ayah.

Aku pernah di bawa ke sana, setelah tester masakannya ternyata masakannya tuh mak nyus! Enaknya gak kira-kira.

Flashback on...
"Mengaku saja lah, Sas! Kau punya lelaki cadangan kan, selain Abi? " Fitnah Wilma.

"Lelaki cadangan? Maksud Wilma apa, Sas? Bagaimana bisa kau mengkhianatiku seperti ini? Hah! " Gertak Abiyan, emosi.

"Abi, aku sama sekali gak pernah berhubungan dengan lelaki lain selain dirimu, " elakku.

"Maling mana ada yang mengaku kalau dirinya maling, " Cerca Wilma, tajam. Melingkarkan tangannya di lengan kekasihku dan Abiyan, sama sekali tidak melepaskannya. Sungguh ini menyakitkanku.

"Lalu, kau itu apa! " Balasku tajam pula.

Flashback off...

Setelah sekian lama putus dengan Abiyan aku memang sempat trauma bahkan tak ingin mengenal laki-laki karena bagiku, semua lelaki itu semua sama saja.

Aku juga memutuskan persahabatan dengan Wilma, iya.. untuk apa aku berteman dengan orang toxic seperti dia. Merebut pacar sahabatnya sendiri udah itu tega menfitnahku di depannya parahnya, Abiyan malah percaya dengan omongannya tanpa diselidiki kebenarannya terlebih dahulu.

Bukan cuma satu kali sih waktu aku bersama Abiyan waktu aku bersama Erzan pun begitu, sama aja kasusnya dengan Abiyan. Sebenarnya, apa sih maksudnya tuh anak?

Tadinya, aku takut Erzan sepert Abiyan eh.. ternyata, aku salah sangka. Yups, ternyata Erzan sangat percaya padaku intinya, dia lebih percaya padaku ketimbang Wilma.

"Rasain kamu, Wilma. Makan tuh fitnah! "

Suatu hari..
"Mengapa kau ada di sini? Bukannya, aku sudah memutuskan pertemanan kita! Apa kau ke sini hanya untuk mengejekku! atau..."

"Sas, aku ke sini mau menjelaskan sesuatu padamu, " potong Wilma.

"Menjelaskan apa, Wilma. Sudah jelas kamu merebut Abiyan dariku ya.. sudah, aku ikhlas kau bersamanya! Setelah itu kau juga ingin merebut Erzan dariku, maumu apa sih! " Ucapku dengan nada tinggi sekalgus kesal.

"Maka itu, Sas. Aku ingin menjelaskan kesalahpahaman ini, " tukas Wilma sok polos.

"Semua sudah jelas, kamu sudah memikat hati mantanku. Sekarang kau pun bukan sahabatku lagi jadi pergilah, aku tak ingin melihatmu. Pergilah, sebelum aku memakimu! " Tegasku menatapnya tajam.

Kisah InspiratifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang