Flashback on..
Seorang wanita paruh baya yang masih menyisakan kecantikan itu memutar pelatuknya dan..Drttt..
Drrrrt..Beberapa peluru pun menghujam tubuh sang gadis hingga terjatuh dan tak lagi bergerak.
Lalu..
"Bagaimana? " selidiknya pada para ajudan."Dia sudah tidak bernyawa, Nyonya, " jawab salah satu ajudan yang memeriksa denyut nadi gadis malang itu.
"Heh, rasakan pembalasanku. Ini adalah pembalasan untuk seorang ibu yang putranya kau bunuh! " rutuknya dalam hati dengan tajam.
"Bawa dia ke hutan dan lemparkan mayatnya di sana, " titah wanita jahanam itu tanpa sedikitpun perasaan.
"Siap, Nyonya. "
Mereka pun pergi dengan membawa tubuh kecil seorang gadis yang tak lagi bernyawa.
"Untuk yang lainnya, bersihkan lantai penuh noda darah ini. Sungguh, aku jijik melihat darah gadis miskin seperti dia! "
"Baik, Nyonya. "
Flashback off..
"Nyonya.. . Nyonya. "
Dengan langkah memburu sang ajudan menghampirinya.
"Ada apa? " tanyanya dingin.
"Ada berita yang sangat bagus, Nyonya, " jawab sang ajudan dengan wajah cerah.
"Berita bagus? " Dia menautkan alisnya.
"Iya, Nyonya Ratna. Tuan muda ternyata tidak jadi meninggal, " sahut sang ajudan.
"Syukurlah kalau begitu, " ucap wanita bernama Ratna itu lega bercampur bahagia. "Temani aku ke ruangannya! " perintahnya.
"Baik, " jawab sang ajudan, membungkuk.
Belum lagi mereka ke sebuah ruangan, Tiba-tiba..
"Nyonya, " panggil sebuah suara bariton sehingga mereka menghentikan langkahnya.
"Iya, ada apa? " tanya Ratna.
"Saya hanya ingin memberi informasi saja, Nyonya. Bahwa gadis bernama Lila itu sama sekali tidak membunuh tuan muda, " infonya.
"Oh, " tanggap Ratna biasa saja. "Sayangnya, aku sudah telanjur menghabisi nya. Ya sudahlah. Cuma gadis miskin doang, " ucapnya membatin dengan ekpresi wajah menghina.
"Satu lagi, Nyonya, " pungkas sang ajudan.
"Ya, apalagi?! " tanggap Ratna, malas.
'Saya punya info selanjutnya bahwa gadis bernama Lila itu ternyata seratus persen adalah anak kandung Anda sendiri. "
Ajudan itu pun menyerahkan selembar kertas putih berisi de en a.
Dengan tangan gemetar Ratna menerima lembaran kertas itu dan matanya melebar saat membaca sebuah kenyataan.
"Astaga! jadi ternyata dia adalah putri kandungku yang selama ini aku cari? " lirihnya terduduk lemas.
"Ya, Tuhan. Jadi gadis yang selama ini aku rendahkan dan baru saja kubunuh adalah putri kandungku sendiri? "
Air mata penyesalan itu pun terjun bebas ke pipinya. Sayangnya, semua itu tak bisa membuat nyawa Lila kembali lagi.
Flashback on..
"Jangankan aku jadi ibu angkatmu jadi ibu kandungmu saja aku tak sudi! " ucap Ratna, tajam.Mendengar penuturan wanita itu Lila pun kaget dan sedih, hatinya serasa terkikis saat sang ibu tidak mengakui dirinya.
Ya, ternyata. Lila sudah tahu bahwa wanita itu adalah ibu kandungnya tapi, sedihnya. Sang ibu tega melupakannya setelah dia berada di atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Inspiratif
Historia CortaKumpulan cerpen dengan berbagai kisah cerita yang menjadikan pelajaran bagi kita semua. Di sini saya akan membawa kalian pada inspirasi tentang bagaimana caranya menjaga keutuhan persahabatan dan persaudaraan, hidup apa adanya, kebaikan dan ketulusa...