00

934 102 6
                                    

"gue kayaknya suka wakil geng lo"

kediaman keluarga achilles yang tadinya ada suara berisik dari televisi, sekarang mendadak sunyi.

jihoon menatap kembarannya, ekspresi bingung sekaligus terkejut terpancar dari wajahnya "gak usah bercanda, lo tahu kan kalau geng kita berdua sampai kapanpun gak bakalan akur"

hyunjin diam sejenak "ouais je sais. mais je ne peux pas contrôler mes propres sentiments"

ya aku tahu. tapi aku tidak bisa mengendalikan perasaanku sendiri.

"stupide, réfléchis bien" tawa jihoon terdengar renyah, senyum miring terbit dari sudut bibirnya "punya otak dipakek, mikir secara akal sehat. suka kok sama musuh sendiri"

bodoh, pikirkan lagi

jihoon memang suka blak blakan, tapi entah kenapa perkataannya kali ini menyentil perasaan hyunjin.

apa gue udah gila? kenapa gue suka orang yang jelas jelas jadi musuh gue?

"dari pada suka arzey, mending banting stir ke vero. gue lihat lihat kalian cocok, ketua dan wakil storm rider dikabarkan menjalin hubungan" lagi lagi tawa jihoon terdengar

hyunjin memalingkan wajahnya "bacot, gak usah mancing emosi gue. lagi gak mood"

satu hal yang kalian harus tahu, meskipun hyunjin dan jihoon berada di geng yang berbeda--dan geng keduanya menjadi musuh bebuyutan, tapi keduanya saat di rumah tak pernah menunjukkan kalau mereka rival.

bahkan jihoon maupun hyunjin tak segan segan menunjukkan rasa pedulinya

"cih wakil ketua kok gampang gak mood"

"bacot anying, mending sono lo ke club, jalang jalang lo di sana pada nungguin noh"

•••

lino sedang uring uringan di kamar chan, seperti biasanya ia akan menginap ke rumah sang ketua jika ia males dengan rasa sepi. ngomong ngomong, lino dan chan sama sama tinggal sendiri tanpa orang tua, bedanya kalau chan masih ada pembantu yang menemani plus rumahnya besar. kalau lino? boro boro pembantu, rumah aja ngontrak.

"kenapa sih lo? masih kurang puas hajar geng sebelah?" chan yang rebahan di samping lino harus merasakan hembusan nafas cowok itu yang keliatan kayak orang gusar

"enggak, gak apa apa chan"

satu alasan yang membuat lino kayak orang galau, ia menyukai wakil ketua dari geng musuhnya, hyunjin.

posisi lino sekarang serba salah, confess atau ngadu ke yang lain nanti berujung diamuk se kampung, tapi kalau ditahan, dia gak kuat. semakin ia pendam, perasaan itu semakin tumbuh.

anjing, jatuh cinta bikin gue gila.

chan yang tahu jika sahabatnya ini kayak orang punya beban pikiran banyak, ia berinisiatif sendiri memeluk lino "lo ada masalah zey?"

lino menggeleng, sebisa mungkin dia harus kontrol mulutnya biar gak menceritakan apa yang ia rasa sekarang

"yakin?" mata chan memicing tak percaya

"yakin chan, kalau gue udah gak kuat baru gue cerita. tapi janji jangan hujat gue ya?"

gardenia ๑ hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang