05. sisi gelap kehidupan lino

431 59 7
                                    

beberapa tahun yang lalu, di surabaya

untuk pertama kalinya, lino dengan mata kepalanya sendiri melihat ayahnya membawa seorang wanita cantik yang bukan ibunya ke rumah. kedua orang dewasa itu asik melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan, dan belum menyadari jika seorang anak berdiri mematung di ambang pintu.

tidak mungkin, yang dilihatnya pasti hanyalah mimpi belaka. ayahnya tidak mungkin berselingkuh, lino sangat betul sifat ayahnya yang menjadi sosok hero baginya.

"papa, siapa dia?"

pertanyaan singkat dari seorang anak kecil mengejutkan dua orang dewasa itu

"el? sejak kapan kamu di sini?" tanya ayahnya terkejut, buru buru ia mengancingkan bajunya

"jawab el, pa. siapa dia?" lino menunjuk wanita cantik yang berusaha menyembunyikan wajahnya "apa dia selingkuhan papa?"

jangan heran, meskipun masih kelas tiga sd, lino sudah mengetahui makna dari kosakata yang ia ucapkan tadi.

"el, jaga bicaramu! dia hanya teman papa!"

teman? apakah teman saling berciuman?

"mungkin papa mengira jika el mudah untuk dibodohi, tapi maaf pa, el tidak seperti itu. jika papa hanya sebatas teman dengan wanita murahan ini, tidak mungkin papa berani menciumnya!"

untuk kali pertama dalam hidupnya, sosok hero yang menjadi kebanggaan lino berani melayangkan tangannya untuk menampar sang anak.

dan sejak ia menangkap basah perselingkuhan ayahnya, keluarganya tidak bisa dikatakan baik baik saja.

sering terjadi cekcok antar ayah dan ibunya, perlakuan kasar ibunya terhadap lino. karena permasalahan itu, membuat lino yang ceria berubah murung dan pendiam.

rumahnya yang hangat, sekarang sudah menjadi neraka dunia baginya. dan hal yang lino takutkan terjadi, setiap malam saat telinga kecilnya mendengar percekcokkan, lino selalu berdoa agar ayah dan ibunya bercerai.

entah sampai kapan doanya terkabul, nyatanya sampai setahun setelah ia memergoki ayahnya berselingkuh, perceraian tak kunjung terjadi.

lino jadi tidak bersemangat untuk meneruskan hidupnya, rasanya sia sia meraih masa depan tapi keluarga yang seharusnya ia banggakan malah terpecah belah.

sehari setelah lino mengambil raport dan dinyatakan naik ke kelas empat, ia berniat untuk keluar dari rumahnya dan memilih hidup seorang diri.

saat itu orang tuanya tengah bersantai di ruang keluarga, tumben sekali

"ma, pa, aku pengen hidup mandiri" ucapnya dengan tegas "aku gak betah berada di rumah yang setiap harinya ada pertengkaran kalian"

ibunya sudah pasti melarang, namun berbeda dengan ayahnya. justru sosok hero lino dulu secara tidak langsung mengusir anaknya sendiri dan berkata jika lino adalah beban.

"biarkan ia hidup sendiri, biar dia mengerti jika hidup tidak selalu tentang bermain"

dan dari sini, seorang anak kecil yang masih duduk di bangku kelas empat sd mulai hidup mandiri dan tinggal seorang diri di salah satu kost kostan milik kerabat ibunya. diam diam, sang ibu meminta kerabatnya untuk memantau minho.

dua tahun lino menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya dan selama itupula ia harus merasa kesepian jika di rumah. bayangkan saja, anak seusianya hidup mandiri tanpa kedua orang tuanya. bukankah seharusnya lino sekarang menonton kartun di rumah dengan ditemani sang ibu atau ia dibelikan mobil mainan oleh ayahnya?

baginya, dunia memang kejam.

di pagi hari yang indah, rutinitas lino adalah membantu ibu kost untuk menata sayur sayuran segar yang akan didagangkan. dari sini, sumber penghasilan untuk makan sehari hari ia dapatkan. saat sedang asik asiknya bekerja, sang ayah menemui lino dan langsung menariknya masuk ke dalam kostnya.

gardenia ๑ hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang