10. menjadi babu

365 60 6
                                    

lino gak ada angin gak ada hujan tiba tiba datang ke rumah hyunjin empat puluh lima menit sebelum bel masuk. ia memastikan agar si kembar tidak berangkat terlebih dahulu.

motor sport berwarna merah ia parkirkan di depan rumah cowok itu, lino tadi sudah memencet bel dan enggan untuk masuk.

yang dinanti nanti lino muncul, hyunjin berpenampilan sedikit beda dari sebelumnya. nampak rambutnya masih sedikit basah dan tak mengancingkan seragamnya.

"mau jual diri lo?" tanya lino langsung membuat hyunjin sedikit mendecih, tidak lihatkah lino kalau hyunjin memakai kaos hitam di balik seragamnya

"jual diri pala lo, buta apa gimana bos?"

"ngaku juga kalau gue majikan lo"

oh shit, hyunjin salah bicara "gue ralat, buta apa gimana bu?"

bu adalah babu.

"rapi bener babu gue, tumben" hyunjin memperhatikan penampilan lino hari ini

"bukan urusan lo" lino melepas tasnya lalu memberikan ke hyunjin "bawain"

"ogah"

"gak ada penolakan, gue-"

"lo majikan dan gue babu lo. gitu kan maksud bapak arzeyno yang terhormat?"

"pinter juga lo, baru gue ajarin bentar udah paham. buruan naik, gue gak mau telat"

"fix, lo kesambet"

si merah perlahan keluar dari rumah hyunjin, meninggalkan jihoon dengan banyak pertanyaan bersarang di kepalanya

"gak biasanya bos repot repot jemput dean, ada yang gak beres nih pasti"

tadi katanya gak mau telat, sekarang ngendarain motor lambat bener. mau lino apa sih

"apa gak kurang lambat lo ngendarain nih motor?" sindiran halus keluar begitu saja dari mulut hyunjin

"oh lo mau gue bikin kecepatannya dua puluh?"

makin menjadi jadi nih wakil geng cupu "agak goblok tapi gak apa apa, gue salut."

bukannya memperlambat, justru lino menambah kecepatan kendarannya menjadi ugal ugalan. beberapa kali mendapat klakson dari pengendara lain tapi lino bodo amat.

beneran, kepribadian lino tuh susah ditebak.

sampai di sekolah, mereka telat. gak dibolehin buat masuk, padahal mereka datang selisih beberapa detik dari satpam nutup gerbangnya.

"sekarang gimana?" hyunjin bingung gimana caranya masuk sekalian bawa si merah

"ya kita manjat lewat gerbang belakang lah"

"terus motor lo?"

•••

sekarang hyunjin dan lino udah duduk anteng di kantin, mereka lagi menikmati daging giling bentuk bulet yang kita kenal sebagai bakso. ah sebenarnya bukan mereka yang makan, cuma lino aja.

tadi lino terus memaksa hyunjin agar mau menyuapinya. dengan tidak ikhlasnya, daripada nanti macan ngamuk ye kan.

"pesawatnya datang" beneran, hyunjin ngerasa lagi ngurus balita.

gardenia ๑ hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang