seharusnya rutinitas hyunjin di hari minggu pagi bermalas malasan depan televisi, namun lima anak manusia yang tak hyunjin harapkan malah bertamu di rumahnya dan merusak acara bersantainya. hyunjin tak peduli bila lino belum ke sini, bukan urusan dia juga.
dengan sangat terpaksa, ia harus mengunci rapat rapat pintunya. sungguh membosankan. anggota inti loupnoir gang entah kenapa mereka memilih rumahnya sebagai tempat berkumpul.
tidak bisa berlama lama terkurung di kamar, hyunjin memilih keluar rumah lewat pintu belakang, sudah seperti menghindari grebekan polisi saja.
sebelum berangkat, ia sudah memberikan pesan ke anggota inti storm rider agar segera berkumpul di kafe dekat stasiun.
hyunjin mengeluarkan motor dari garasi sepelan mungkin, bahkan cowok itu menghidupkan mesin motornya setelah keluar dari halaman rumah.
saat hendak menyalakan motornya, ia berpapasan dengan lino, ada satu plester yang membungkus atas alisnya.
mereka saling melemparkan tatapan sinis, tak perlu menyapa. ngapain bersusah susah membuang energinya untuk meladeni sang musuh.
hyunjin mengendarai motornya dengan santai, kebiasaan bila hari minggu pasti selalu macet. mungkin faktor dari car free day.
menikmati udara minggu pagi memanglah segar, barang sejenak ia rehat dari tugas sebelum besok memulai pertempuran kembali.
ia bukan orang pertama yang sudah datang, ada haechan yang duduk anteng dengan headset menyumpal telinganya.
"woi bro, udah lama?" tanya hyunjin menggebrak pelan.
bukannya terkejut, haechan hanya mendongak sebagai reaksi.
"elah kenapa gak kaget?"
"gak denger, kuping gue budek" tutur haechan yang memang tak salah, headset membuat budek.
setelah itu mereka saling diem, fokus sama ponselnya masing masing. satu persatu, mereka sudah kumpul lengkap berlima.
dimeja itu, kelima anak adam makan dengan sesekali bercanda gurau, semakin membuat rame karena pertengkaran jisung dan hyunjin memperebutkan segelas jus mangga.
membuat perhatian pengunjung tertuju pada mereka.
"ini punya gue!" hyunjin menepis tangan jisung biar cowok itu tak mengambil miliknya
jisung menyerahkan milkshake coklat dekat hyunjin "lo kan tadi pesennya milkshake coklat, bukan jus mangga"
ya memang salah hyunjin sih, tadi dia bilangnya milkshake coklat. pas minumannya udah dateng malah ngerebut jus mangga punya jisung.
"tapi kan gue tadi udah teriak kalau gue ganti minuman ke jus mangga!" hyunjin tak mau merelakan minumannya diambil jisung.
"gue malu banget punya temen kayak mereka" gumam soobin lirih sembari menutupi mukanya dengan tangan.
"sumpah ya de, lo ganti menu pas minumannya udah dibuat!" mereka masih berebut, jisung yang gak rela usaha untuk mendapatkan segelas jus mangga sia sia, ia langsung menyeruput hingga setengah "udah gue minum, berarti punya gue"
"anjing, lo" bibir gendut hyunjin mengerucut
jisung tertawa renyah, dia menjulurkan lidahnya ke hyunjin "nih setengahnya buat lo deh, gak usah melas kayak gitu. nambah jelek nanti"
"ogah, nanti gue kena rabies gara gara minum bekas lo"
"ye si bangsat, ngelunjak ya lo"
soobin, jeno, dan haechan cuma geleng geleng aja
"perkara jus mangga aja sampe rebutan kayak gitu. lo juga de, jangan ambil milik orang. lo udah punya sendiri, jadi minum milkshake lo" seru jeno yang mulai jengah dengan pertengkaran dua anggotanya.
abis jeno bilang gitu, hyunjin dan jisung langsung diem
"loh kok pada diem sih? lanjutkan, gue suka kalian ribut" haechan justru memanasi.
•••
setelah berpapasan dengan hyunjin dan tak ada percakapan, lino masuk ke rumah yang kemarin ia datangi.
suara tawa sahabat sahabatnya sampai terdengar saat ia memakirkan motor.
ia masuk setelah mengucap salam, sudah ada lengkap di dalam.
"nah lo datang juga zey, lo tim bubur diaduk atau gak diaduk?" baru saja datang, ia malah dicerca pertanyaan yang gak bermutu oleh felix
"gak diaduk"
sontak beberapa temannya bersorak, salah satunya yoshi "bubur tuh emang enak kalau gak diaduk"
junkyu berhigh five dengan yoshi "tiga : empat, ngeyelan sih kata gue. bubur gak diaduk, cuma psikopat doang yang diaduk"
mereka masih memperebutkan bubur, lino tak ingin ikut andil. pikirannya kembali menerawang kejadian kemarin setelah ia pulang dari rumah jihoon.
mama dan papa sebentar lagi memintanya agar meninggalkan kontrakan kecil itu. bukannya gak mau tinggal dengan orang tua, namun lino sudah terlanjur menyukai tinggal sendiri.
mungkin bila mereka sudah menikah kembali dan keadaan seperti dahulu kala, tak akan bisa mengubah suasana. tak ada keluarga hangat, yang ada hanyalah rasa canggung.
menghidupkan keluarga yang utuh lagi tak semudah menyalakan lampu di ruangan gelap.
kalau perlu, lino meminta agar kedua orang tuanya seperti sedia kala. sibuk dengan urusan mereka masing masing. bahkan lino berniat untuk tidak mau lagi menerima uang bulanan dari sang ayah.
pengalaman hidup seperti ini bukan kali pertamanya, jadi ia tak kaget bila suatu saat nanti akan banting tulang untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya.
"ngelamun mulu, nanti kesambet" chan menyolek lino, entah sejak kapan cowok itu sudah berada di sampingnya "kalau mau cerita, ke rumah gue nanti malam"
"gimana bisa gue keluar malam kalau mereka aja ada di rumah gue?"
"orang tua lo?" nada suara chan sedikit meninggi membuat yang lain melirik mereka.
"bisik bisik aja lo berdua, ikutan dong" seungmin memaksa untuk duduk di sebelah lino namun terhalang oleh meja
"apa ada rahasia yang kalian sembunyikan dari kami?" tanya jihoon.
"sini sini gue kasih tahu rahasia" tutur lino
yang lain semangat dong dan sempet dempetan, kapan lagi ye kan wakil ketua mereka membeberkan satu rahasia.
"jadi rahasianya.." lino nampak narik napas panjang panjang "gue belum bab seminggu"
•••
tbc
sorry pendek ya, kemarin ngantuk parah buat ngetik😭
8 juni 2022
revisi : 23 november 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
gardenia ๑ hyunho
Fanfiction[sebelum baca, usahakan follow dulu] ______________________________ . . . . . ✧ berawal dari arzeyno (lee know) yang dikendalikan "seseorang" untuk mendekati dean (hwang hyunjin), arzeyno seperti diberi misi untuk mendapatkan hati dean. arzeyno tida...