33. rasanya jatuh cinta

215 33 1
                                    

dilain sisi ada lino yang kegirangan di toilet, untung saja gak ada orang. cowok itu memegangi dadanya dan melihat pantulan bayangannya pada cermin

"anjing, gue deg degan" jantung yang bergerak tak seperti biasanya membuat lino tersenyum tipis "gue beneran jatuh cinta?"

mengingat kebersamaan dengan hyunjin di perpustakaan tadi sungguh menyenangkan.

untuk kali pertama, lino merasakan jatuh cinta. seaneh ini rasanya, kayak gak bisa digambarkan gitu.

"gue gak boleh bilang ke siapa siapa kalau gue jatuh cinta"

"lo jatuh cinta sama siapa?"

jantung lino hampir copot rasanya, jihoon udah ada di sebelahnya entah sejak kapan

"lo dengerin semua?" tanya lino harap harap sahabatnya ini hanya dengar sepotong saja

"kalau iya kenapa?" isengin lino dikit gak apa apa ye kan "bercanda zey, tegang amat muka lo. emang, lo suka sama siapa si? kasih tahu dong" jihoon duduk di atas wastafel, menyalakan kran wastafel dan membasuh tangannya

"yang pasti gue suka sama orang"

jihoon memuncratkan air kran ke depan muka lino "serem ah kalau lo suka sama yang bukan manusia"

"ge, menurut lo, gue bisa pacaran sama dia gak?"

"ya itu tergantung diri lo, lo nya siap gak buat jalanin komitmen?"

"nah itu masalahnya" lino nampak berpikir keras "gue rada labil, kalau gue pacaran sama dia, gue takut sahabat sahabat gue jauhin gue"

jihoon turun lalu merangkul bos keduanya "lo takut lebih banyak ngabisin waktu bareng pacar lo nanti ketimbang sama kami? it's okey bro, itu wajar karena dia juga butuh lo sebagai pendampingnya. kan lo bisa datang setelah lo selesai kencan bareng dia. pengecualian pas pak bos ngajak kita tawuran, baru lo bisa ijin ke pacar lo"

ini masalahnya, gebetan gue adek kembaran lo

"liat nanti deh"

•••

hyunjin terus memutar mutar pena tanpa berminat untuk menulis materi di papan tulis.

"gue gelisah" bisik hyunjin pada teman sebangkunya, siapa lagi kalau bukan lino

"hm?" jawab lino hanya deheman saja, ia masih fokus mencatat. kalau saja chan tidak suka meminjam catatannya, mungkin cowok itu akan jarang sekali ke rumah sang ketua.

lino menyukai berkunjung atau bahkan menginap ke rumah chan, penuh kedamaian dan makanannya enak enak.

"gue gak tahu kenapa bisa gelisah kayak gini"

"lo udah tahu tentang bencana itu?" lino pikir, hyunjin sudah tahu mengenai bencana yang menimpanya beserta jihoon

"bencana? bencana apa?" hyunjin balik tanya

lino sadar, ternyata rivalnya ini belum tahu "ah gak lupakan, tadi gue liat di twitter, di jember ada gempa bumi"

yang gempa beneran terjadi di jember, kalau gak salah akhir desember dan gempanya sekitar jam 1 siang (?)

"hah? bukan soal itu gue gelisahnya!"

"yaudah sih maaf"

"balik ke topik, lo gelisah karena apa?"

"gelisah bayangin kalau geng lo bakalan ngaku kalah dan siap jadi anak buah storm rider" hyunjin terkikik geli, tanpa disangka bangku belakang tempat ia duduk menguping. seungmin langsung nendang kursi hyunjin. "ampun babu, ada yang ngamuk"

gardenia ๑ hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang