seorang gadis dengan rambut yang digerai nampak celingukan, seragamnya sudah sama seperti anak yang lain namun siapa sangka jika dia adalah murid baru. sekaligus anak dari pemilik sekolah, iya dia sepupunya hyunjin dan jihoon.
menyerah, ia memutuskan untuk langsung pergi ke ruangan ibunya.
"ma, ini aku" ia ketuk pelan pintu ruangan bernuansa putih, setelah dirasa ada balasan dari dalam, ia beranikan untuk masuk.
seorang perempuan yang terlihat masih muda itu mengalihkan pandangannya dari laptop. "kamu beneran ingin satu kelas dengan dean dan gean?"
gadis itu namanya karina, langsung mengiyakan "aku pengen sama mereka berdua lagi ma"
ibunya nampak berpikir "mereka ada di kelas ipa empat. bukankah kamu menolak mentah mentah untuk masuk ke jurusan itu?"
benar kata mamanya, ia tak suka dengan sains. tapi demi bisa sekelas dengan mereka, sedikit berjuang tak apa apa kan?
"kalau diammu berpikir untuk ingin masuk ke ipa, saran mama jangan nak. minatmu bukan di sains."
"tapi aku ingin bertemu dengan mereka, ma."
"saat istirahat atau setelah pulang sekolah kamu bisa temui mereka"
karina gak ada pilihan selain menurut sang ibu "baiklah, aku ingin masuk ke ips"
•••
dari tadi aktivitas hyunjin cuma bengong aja. teman sebangkunya-lino pun jengah sendiri lama lama. dia beberapa kali ngajak ngomong hyunjin malah diabaikan. ya sebenarnya bukan diajak ngomong sampe membahas sesuatu sih, lino ngomong sama hyunjin cuma buat minjem barang aja.
"apa lo mogok ngomong hari ini?" baiklah, bila hyunjin tak ingin berbicara dengannya, biarkan lino dulu yang memulai.
ditatapnya sang rival "bukan urusan lo"
"daripada bengong gak jelas kayak gini, mending kerjain rangkuman gue."
lino kira hyunjin akan mengamuk dan menolak mentah mentah, tapi siapa sangka justru rivalnya menurut.
tugas merangkum satu bab dari guru prakarya dan selesai tidak selesai harus dikumpulkan saat jam prakarya berakhir.
hyunjin masa bodo dengan tugasnya, sekarang diotaknya masih kepikiran dengan persoalan karina yang pindah sekolah ke sini. kewarasan hyunjin berkurang banyak, bukankah harusnya ia menolak mentah mentah? kenapa sekarang ia justru mau dibabuin lino? padahal, ia belum merangkum sedikitpun.
ia merasa ada yang sedikit aneh "ini kayak bukan buku gue" butuh beberapa detik kewarasan menghampirinya "bangsat, kerjain sendiri!"
tepat saat ia menulis judul rangkuman, bel perpindahan jam pelajaran sudah berbunyi. alamat ia gak dapat nilai ini caranya.
"mau aja dibabuin" lino tertawa tengil, kemudian cowok itu dengan angkuh mengumpulkan tugasnya.
"makanya jadi bocah jangan bego bego" sindir seungmin saat sengaja lewat di sebelah mejanya.
demi apapun hyunjin terus berdoa agar guru itu tak menghitung jumlah buku yang terkumpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
gardenia ๑ hyunho
Fiksi Penggemar[sebelum baca, usahakan follow dulu] ______________________________ . . . . . ✧ berawal dari arzeyno (lee know) yang dikendalikan "seseorang" untuk mendekati dean (hwang hyunjin), arzeyno seperti diberi misi untuk mendapatkan hati dean. arzeyno tida...