18. nyaris ciuman

318 55 4
                                    

hyunjin natep heran bangku di sebelahnya kosong, lino bolos kah? begitu isi pikirannya sekarang.

"bodo amat ah, bukan urusan gue" monolognya sendiri.

setidaknya ia tenang sedikit bila bocah tengil yang menjadi teman sebangkunya tak ada di kelas. tenang sepenuhnya? jangan mimpi, yang bolos hanya lino, sedangkan anak anak loupnoir masih ada di kelas.

seungmin bertukar tempat dengan yoshi, menarik dasi belakang hyunjin dan rasanya seperti tercekik. hyunjin cuma diem aja, membiarkan dia kesusahan bernafas akibat dasi yang menjerat lehernya.

seungmin berbisik pelan "halo, pecundang"

diam dan diam, tak menggubris. biarkan saja seungmin lelah sendiri.

"kalau disapa, nyaut"

hyunjin berbalik, membuat tarikan itu terlepas "gimana bisa gue nyaut kalau gue aja kecekik, bodoh"

di bangku yang lain, jihoon menyesal membuka handphone saat guru menerangkan. karina terus menerus mengirim pesan berantai hingga seratus pesan banyaknya.

kembaran hyunjin yang satu itu beralasan izin ke toilet, padahal niat sesungguhnya adalah pergi ke markas loupnoir.

ia bertemu minho yang nampak seperti orang depresi. cowok itu gak sadar sama keberadaannya.

arzey suka dean? begitu isi hatinya.

dan berakhir ia menceritakan permasalahan antara dirinya, hyunjin, dan juga karina. meminta cowok itu agar berjanji tak akan pernah membocorkan rahasia itu ke siapapun. jihoon percaya jika lino termasuk orang penyimpan rahasia yang handal.

handphone keduanya berbunyi, satu pesan dari ketua mereka, meminta nanti malam untuk berkumpul di rumah salah satu dari mereka. yang jelas bukan di rumah jihoon, gila aja kalau menyusun rencana di satu atap yang sama dengan musuh. bisa bisa strategi mereka bocor.

mereka sepakat memilih rumah chan sebagai tempat berkumpul.

•••

tangan hyunjin mengepal, ia sudah capek, sepanjang pelajaran tadi anak loupnoir bener bener bikin emosi dia naik turun. dan sekarang, ia harus meledakkan emosi lagi setelah felix menumpahkan sebotol penuh air mineral di badannya.

anehnya, ia hanya bisa diam dan gak melawan. yang dilakukan adalah mencak mencak di tempat. masa bodo bila ujungnya nanti gengnya dan juga geng sebelah tawuran. hyunjin menatap punggung felix penuh rasa kesal bercampur emosi. ia tendang botol air mineral yang udah kosong, berharap botol itu mengenai kepala felix.

hyunjin tersenyum lebar, apalagi setelah mendengar ada suara ringisan bercampur kata umpatan. botolnya tepat sasaran.

tapi, botolnya hanya berpindah beberapa senti dari tempat semula, baru menyadari ketika ia menunduk. bukan botol yang terlempar, melainkan sepatunya.

dan lebih sialnya lagi, yang menjadi korban adalah lino. hyunjin langsung bersembunyi di bawah meja guru berharap lino tak melihatnya bahwa sepatu itu adalah miliknya.

hyunjin bisa saja adu bacot dengan cowok itu, tapi tenaganya udah sangat low.

"gue tahu sepatu siapa ini" samar samar hyunjin mendengar suara kembarannya.

"dean?" itu suara lino. "yaudah, gue mau buang aja sepatu yang udah kurang ajar mengenai kepala gue"

oh shit, kesialan apalagi ini.

gardenia ๑ hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang