25. rumahku (roboh)

246 43 3
                                    

"jadi apa maksud lo ngumpulin kita ke sini?" empat pasang mata mengintimidasi hyunjin, mungkin mereka risih karena waktu rebahan seharian dikit terganggu.

"terus gue harus diem di kamar nungguin mereka pulang? bisa bisa gue stres kelamaan ngendon di kamar"

alis soobin bertaut "mereka? setan?"

"bukan bodoh" jeno menjitak kepala anggotanya yang super jenius itu

"iya, setannya bertujuh. termasuk kembaran gue" ucap hyunjin tanpa beban

"loupnoir?" haechan teriak pakek kuah, depan depanan sama jisung, jadi jisung kena semburan 'kuah'

"kalau teriak biasa aja kali kal, gausah ngeluarin air hujan" ia elap mukanya yang kena air liur haechan "ngapain mereka ada di rumah lo dah de? kayak gak ada markas aja"

"ya mana gue tahu" raut wajah hyunjin seketika menyesal "harusnya gue nguping mereka ngobrolin apa aja, biar gue bisa tahu kelemahan mereka"

"de, gue ada info buat lo. tapi gue gak bisa ngasih tahu sekarang, tunggu waktu yang tepat" jeno bikin yang lainnya noleh juga ke arahnya, ia bimbang lebih baik diberitahukan atau tidak.

"sumpah ya lo berdua main rahasia rahasiaan sama kita? jahat banget kamu mas!" haechan kesal dibumbuhi dengan candaan

"berisik, monyet"

hyunjin ngetuk ngetukin bibirnya dengan jari telunjuk "apa info itu ada kaitannya dengan loupnoir?"

"ya, ada kaitannya sama storm rider juga"

"oke baiklah, laporan di terima"

ini kenapa jadi kayak rapat gini merekanya.

"ngomong ngomong, bokap gue kan mantan anggota storm rider. nanti deh gue tanya, barangkali papa tahu"

"gue yakin, papa lo bakalan tahu info ini nantinya" karena info yang tertera, 'beliau' dan anaknya ngincer papa dan lo beserta gean.

"kalian bahas apa sih bangsat, kita kita join dong"

•••

satu hal yang bikin lino males; ketika ia pulang sudah ada kedua orang tuanya di rumah.

"dua minggu lagi, mama sama papa memutuskan untuk menikah kembali. papa harap kamu mau tinggal bersama kami dan berubah pikiran dengan keputusanmu tadi malam"

lino benci, sebenci itu dengan orang tuanya. kaca yang sudah pecah tak akan bisa kembali utuh, sekalipun itu dikasih perekat.

"el ke kamar dulu, ada tugas" bahkan ia tak sadar memanggil dirinya dengan panggilan masa kecil.

pergi begitu saja dengan mengunci pintu kamar, bedanya ia tak mengerjakan tugas.

sibuk memejamkan mata rapat rapat, berharap semua kilasan masa lalu lenyap.

rumahnya yang roboh akan segera berdiri tegak kembali. tapi lino tidak yakin seratus persen akan benar benar seperti sedia kala.

ribuan penuh pengandaian hinggap di kepalanya.

andai gue gak naik kelas, andai gue sedikit tahan melihat mereka bertengkar setiap hari, andai gue gak terlahir jadi anak tunggal.

dan andai andai yang lainnya.

berkecamuk dengan masalahnya, sampai sampai ia tak sadar bila ponselnya berbunyi. notif dari kak ricky mengenai misi melakukan pendekatan dengan hyunjin berhasil mengalihkan perhatiannya.

"setidaknya bersenang senang dengan dean akan mengalihkan masalah ini dari otak gue"

lino telentang membentuk bintang besar, ingatannya tertuju pada momen dimana ia dan hyunjin harus bolos sekolah karena pergi ke pangandaran. lalu saat sudah di bandung, ia harus berpura pura jika ban motornya bocor.

lucu sekali melihat hyunjin marah marah.

tak lupa juga mengingat secuil momen saat mereka berdua saling tukar cerita, dan fakta menariknya sampai sekarang hyunjin tak sekalipun membocorkan ceritanya.

"sekarang gue harus deketin pacar orang" lino terkekeh pelan "lo lucu de, apalagi kalau marah marah"

"lucu banget malah, gue bahkan sekarang udah lupa kalau lo adalah babu gue. lagian juga lo mana peduli gue jadiin babu atau enggak"

"lo terlalu menggemaskan buat gue jadiin babu"

•••

a

ktivitas setelah bangun pagi pasti langsung mandi dan siap siap sekolah, namun lino bukannya mandi, ia malah harus menahan gejolak emosi saat melihat ibunya menyiapkan seragamnya.

"oh udah bangun? selamat pagi sayang, mama udah siapin kamu air hangat, langsung mandi biar gak buru buru berangkatnya"

"kalau mama lagi cari perhatian karena bentar lagi rujuk dengan papa, maaf ma gak butuh perhatian mama. arzey udah terbiasa hidup mandiri"

pernyataan anaknya bikin hati mama nyeri, anaknya butuh penyesuaian terlebih dahulu agar terbiasa kembali.

"rumah arzey udah roboh, jangan bersikeras untuk membangunnya kembali, karena arzey gak butuh. arzey harap mama ngerti"

sang anak langsung menyambar handuknya, meninggalkan sang ibu seorang diri dengan perasaan tersayat.

setelah mandi dan bersiap siap, lino jadi gak nafsu buat sarapan.

"mau kemana kamu? gak mau sarapan bareng kami?" pinta sang papa

"gak butuh, kalian sarapan sendiri aja"

"dasar anak tidak sopan santun! harusnya kamu bersyukur kami rujuk kembali, apa ini sopan santun yang kami ajarkan dulu?" intonasi suara papa meninggi bikin lino tersenyum getir

"justru arzey bersyukur kalau mama dan papa cerai"

benar benar pergi dari rumah itu tanpa memedulikan orang tuanya

motor lino ia bawa ke rumah hyunjin dan jihoon, cowok itu nyegir lebar ke penghuni rumah alias hyunjin waktu bukain pintu.

"ngapain lo ke sini? perasaan pengemis dilarang masuk ke perumahan ini"

•••

momen menyebalkan ketika kebangun tengah malam dan lo gak bisa tidur lagi, alhasil lo gabut cuma scroll scroll handphone sambil nungguin matahari muncul

sekalinya udah pagi dan lo udah siap mau berangkat, tiba tiba ada tamu yang tak diharapkan datang

"ngapain lo ke sini? perasaan pengemis dilarang masuk ke perumahan ini" tanya hyunjin dengan muka sinis dan garang

"selamat pagi dean achilles" lino menyapa dengan muka manis sekaligus tengil. "berkenan kita berangkat bersama?"

hyunjin langsung julid dan berniat nutup pintu, tapi berhasil lino tahan

"gue gak mau cari masalah de, gue murni pengen berangkat bareng lo"

gimana hyunjin gak curiga, momen terakhir mereka aja udah gak ngenakin banget walau cuma papasan doang. sekarang malah tiba tiba lino ngajak berangkat bareng.

hyunjin nyari kebohongan di mata lino, namun tak kunjung menemukannya. berarti dia ngajak tulus dong?

"yaudah, tunggu di dalem aja. gue mau ambil tas"

hati lino udah berbunga bunga, ia udah nyusun rencana buat nempelin hyunjin seharian penuh.

•••

tbc

9 juni 2022

revisi : 5 desember 2022

gardenia ๑ hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang