22. diajak balapan

263 52 12
                                    

hari masih pagi, terlalu cepat bila mood menjadi jelek. hyunjin tak akan se badmood ini bila karina tak menyelonong masuk ke kamarnya tanpa permisi. merusak sabtu pagi saja.

"ini kamar cowok, lo gak boleh seenaknya masuk gitu aja. gak takut gue apa apain?" hyunjin beneran se badmood itu, kalau bisa ia akan menendang karina sampai ujung dunia.

"gak, ngapain takut? lo kan gay, pihak bawah pula" entah itu pernyataan atau ejekan, yang jelas hyunjin semakin kesal.

"oh nantangin?"

hyunjin narik tangan karina agar gadis itu bangkit dari kasurnya. memojokkan ke dinding lalu menguncinya dengan kedua tangan. wajah mereka hanya berjarak satu jengkal.

"ayo cium gue, dean. ini yang gue tunggu dari beberapa tahun yang lalu" bukannya takut, karina malah memasang senyum lebarnya. "hari ini tubuh gue milik lo, semuanya."

"bajingan" segera ia memberi jarak, memang sudah gila gadis itu.

"bercanda ci, gue tahu lo gak akan pernah mau merusak cewek. karna lo sendiri juga punya apa yang dimiliki cewek. lo punya pussy, kayak gue."

sialan, dia masih ungkit masalah itu.

"bodo amat, gak denger" daripada terus meladeni gadis gila itu, hyunjin memilih mengambil ponselnya, ia akan menelpon ryujin. sebelumnya ia akan memberi tahu gadis itu lewat pesan pribadi bila tujuannya menelpon adalah untuk membuat karina gerah hati.

"hari ini lo ada di rumah?" hyunjin melirik sebentar ke karina "bisa kita jalan berdua? udah lama gue gak ngedate sama pacar" ia tekankan kata pacar dengan sengaja membuat karina merotasikan bola matanya.

"oke, setengah jam lagi gue jemput. dandan yang cantik, biar gue makin klepek klepek"

berhasil, karina melenggang pergi gitu aja. mungkin gadis itu sedang gerah hati.

hyunjin menutup pintu kamarnya rapat rapat, larangan bagi siapapun yang masuk. mengobrak abrik lemarinya, memilih baju yang pas untuk date dadakan.

bergegas mandi, bahkan ia berulang kali menggosok gigi. kan gak lucu kalau ngedate sama pacar malah bau mulut.

pakai-lepas-pakai-lepas, gitu aja terus.

"padahal baju gue banyak, tapi kenapa gak ada satupun yang cocok" hyunjin gak sebingung ini buat menentukan outfit apa yang akan dipakainya saat keluar rumah. "gue sama ryujin kan pacaran bohongan, kenapa gue seribet ini buat nentuin mau pakek baju apa"

menertawai tingkahnya sendiri, ah sudahlah pakai baju apa saja. toh gak mungkin juga ryujin akan mempermasalahkannya.

•••

sabtu pagi, lino berinisiatif pergi ke rumah chan. namun saat memberitahu sang tuan rumah, malah ia dapat balasan jika chan tak ada di rumah. sia sia sudah ia mandi pagi kalau nyatanya ia gagal keluar rumah.

"ke rumah gean aja dah, daripada gue rugi udah wangi kayak gini.

kali ini tak perlu memberitahu sang tuan rumah, pasti jihoon gak masalah kalau ia datang berkunjung.

mengambil kunci motornya lalu bergegas ke rumah sahabat karibnya itu. jalan lumayan rame, faktor akhir pekan mungkin. pagi pagi kejebak macet itu sungguh menyebalkan, selain kejebak macet, lino juga kejebak rambu rambu lalu lintas. bayangkan saja saat ia sudah berhasil bergerak, lampu yang semula hijau berubah menjadi merah.

gardenia ๑ hyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang