Selamat membaca !!
Semoga suka hehe ✌==============================
Siang ini Fawnia dan Zahra kini sedang berada di rooftop kafe, langit siang ini sedang dalam keadaan mendung. Sepertinya tidak lama lagi akan turun hujan lebat.
Fawnia dan Zahra sama sama menikmati kencangnya angin dari rooftop ini. Mulai saat ini ia akan mencoba untuk berubah, berubah menjadi sosok yang lebih baik. Sosok yang bisa lebih memaafkan, menerima segala hal yang sudah terjadi, lebih baik dalam hal mengontrol emosi. Tentu nya dengan bantuan Dokter Dian. Menurut Fawnia ia tidak mungkin bisa jika sendiri.
Langit yang tadi gelap, kini sudah menurunkan hujan. Zahra berlari menuju pintu rooftop ini, meneduh agar tidak terkena hujan. Tapi tidak dengan Fawnia, gadis itu menikmati setiap air yang jatuh membasahi tubuhnya. Ia menari di bawah derasnya hujan, ia berharap dengan hujan hujanan seperti ini, seluruh kenangan buruk pada masa lalu itu dapat hanyut bersamaan dengan hujan.
Zahra tentu tidak membiarkan Fawnia menikmati hujan sendirian, gadis itu berlari mendekati Fawnia. Mandi hujan bersama, sudah lama rasanya ia tidak mandi hujan seperti ini.
Pintu rooftop itu terbuka, dengan munculnya Arga disana. Ia menatap Fawnia dan Zahra yang kini tengah hujan hujanan. Arga berlari mendekat, menarik tangan kedua gadis itu untuk pergi berteduh.
"Kenapa sih, Ga? Kita lagi mandi hujan, kenapa ditarik kesini?!" tanya Fawnia kesal.
"Iya tuh bener, lagi asik asiknya malah di ganggu," ucap Zahra yang ikut kesal.
"Ntar kalian sakit. Kalau sakit, trus yang jaga kafe siapa?" balas Arga bertanya.
"LO!!" kata Fawnia dan Zahra berbarengan.
Arga menggelengkan kepalanya, lelah dengan sikap kedua gadis ini. "Udah, ayo masuk. Ga baik main hujan lama lama."
Fawnia bertatapan dengan Zahra, entah kenapa apa yang mereka pikiran sama. Fawnia menarik tangan Arga untuk ikut menikmati hujan, dan Zahra membantu dengan mendorong punggung Arga.
Arga kesal, ia mengejar kedua gadis itu yang kini sudah lari menjauh, menghindar dari Arga. Mereka saling tertawa, memganggap beban yang selama ini mereka rasakan hilang saat ini juga.
÷÷÷÷
Arga, Fawnia, dan Zahra sudah berganti pakaian. Mereka sedang menghangatkan tubuh dengan teh hangat yang tadi sudah dibuatkan oleh salah satu pekerja kafe. Rasa dingin masih terasa pada tubuh mereka.
"Udah gue bilang tadi, jangan hujan hujanan. Sekarang jadi kedinginan kan," kata Arga marah, ia tidak ingin Fawnia sakit, Zahra juga. Arga kini sudah tidak terlalu merasakan kedinginan, tubuhnya lebih cepat menghangat daripada kedua gadis itu.
"Ya gapapa kali, Ga. Sesekali hujan hujanan kan ga bikin sakit," balas Zahra, ia kemudian meminum teh hangatnya.
"Iya, Ga. Lagian paling bentar lagi dinginnya ilang," kata Fawnia yang sedikit menggigil.
"Kalau besok lo berdua sakit. Gue ga mau jaga ni kafe!" kata Arga dengan tegas, meskipun niatnya hanya bercanda.
"Yaudah. Kan masih ada karyawan lain, ga ada lo juga ga masalah," balas Zahra dengan santai. Fawnia menganggukan kepalanya setuju, kemudian ia dan Zahra tertawa sambil tos.
Arga menghela napas lelah, mau bagaimanapun memang sulit untuk bisa menang dari kedua gadis ini. Dua gadis yang sangat keras kepala, susah dibilangin. Tapi ia bersyukur, Fawnia bisa kembali ceria, tidak seperti sebelumnya.
==============================
Terimakasii sudah membaca Semoga suka yaa 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
ABANDONMENT
Teen FictionSUDAH TERBIT DALAM BENTUK EBOOK ^^ Ia hanyalah gadis biasa, gadis sederhana. Gadis cantik yang pandai bernyanyi, memainkan alat musik, ia juga sosok yang mandiri, ramah, dan ceria. Namun banyak yang tidak menyukai nya karna sikapnya yang mudah terp...