Tiga Puluh Lima

26 9 11
                                    

Selamat membaca !!
Semoga suka hehe ✌

==============================

Sudah beberapa bulan berlalu, kesehatan mental Fawnia juga sudah lebih membaik dari pada sebelumnya. Fawnia juga sudah lebih bisa menerima masa lalu nya, dan juga sikap serta sifat yang ada pada dirinya. Ia juga semakin bisa mengontrol emosinya.

Fawnia juga sedang mempersiapkan diri untuk ikut serta dalam lomba cover lagu. Ia berharap, dengan ia mengikuti lomba ini mimpi nya untuk menjadi seorang penyanyi dapat terwujud.

÷÷÷÷

Saat Fawnia berjalan kaki menuju kafe, tadi Arga memang mengajaknya untuk pergi bersama menuju kafe. Tapi Fawnia menolaknya, karna ia tau saat ini Arga ada jadwal kuliah. Arga juga sudah mau memasuki semester akhir, ia harus bisa fokus pada kuliahnya.

Saat sedang berjalan sendiri sambil melatih suaranya untuk perlombaan minggu depan. Fawnia tidak sengaja melihat seorang wanita yang sudah cukup berumur terjatuh, Fawnia berlari menghambiri wanita itu.

"Ibu gapapa?" tanya Fawnia setelah membantu wanita itu berdiri.

Pandangan mereka bertemu, Fawnia terdiam saat melihat wanita yang ada dihadapannya ini. Begitu pula dengan wanita itu, ia hanya diam menatap Fawnia. Hingga, suara seorang gadis berumur sekitar 10 tahunan datang menghampiri.

"Mama kenapa??" tanya gadis kecil itu yang baru datang. Wanita itu tersadarkan dari lamunannya, tersenyum manis menatap anaknya.

"Mama gapapa, tadi cuma kesandung batu," jawab wanita itu.

Fawnia memperhatikan senyuman itu, senyuman yang sudah lama tidak ia lihat, akhirnya muncul kembali. "Mama?!" panggilnya spontan.

Wanita itu menoleh, menatap kedua mata Fawnia. Meskipun mereka sudah berpisah lama, namun wajah Fawnia masih sama seperti saat kecil, tidak banyak yang berubah dari gadis itu.

"Ini mama Nita kan?!" tanya nya sekali lagi.

"Nia?!" kata wanita itu tidak percaya. Sudah hampir 13 tahun lamanya ia tidak bertemu putri kecilnya. Anaknya yang dulu masih kecil kini sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik.

Nita mencoba menyentuh pipi Fawnia, tapi Fawnia dengan cepat memundurkan langkahnya, memberi kan jarak di antara mereka.

Jika dulu saat bertemu Arga, Fawnia berlari menjauh sambil menangis. Saat ini ia tidak pergi meninggalkan ibunya, ia hanya bingung harus melakukan apa.

Fawnia membuang pikiran pikiran buruk yang mencoba masuk kedalam kepalanya, ia berjalan mendekat memeluk erat tubuh ibu nya itu.

"Nia kangen mama," kata Fawnia dengan tulus. Ia sudah berjanji untuk menerima segal hal di masa lalu nya. Mungkin karna itu sebabnya ia bisa menerima kedatangan ibu nya yang muncul secara tiba tiba begini.

Nita membalas pelukan erat Fawnia itu. Ia menangis, bagaimana bisa ia melupakan janjinya pada Fawnia. Bagaimana bisa ia membiarkan anak perempuannya hidup tidak bersamanya.

Gadis kecil yang tadi ada bersama Nita hanya diam memperhatikan, ia tidak kenal dengan kakak yang memeluk mama nya. Ia juga bingung kenapa mamanya memeluk kakak ini.

Fawnia melepaskan pelukannya, menghapus air mata ibunya yang turun membasahi wajah ibunya itu.

"Jangan nangis, Nia gamau mama sedih," ucap Fawni.

Nita langsung menghapus air matanya, menganggukan kepalanya, msngiyakan apa yang diucapkan Fawnia.

"Mama kenapa? Ko nangis? Kakak ini siapa?" tanya gadis kecil itu ingin tau.

Fawnia mendengar kata mama dari gadis itu, hatinya menjadi sedikit sakit. Ternyata ibu nya sudah memiliki anak lain, dan mungkin anak itu sudah menggantikan posisi dirinya sebagai anak perempuan mama.

Nita menatap anaknya itu. "Mata mama tadi kena debu, jadinya mama nangis. Ini kakak nya Jia, cantik kan?"

==============================

Terimakasii sudah membaca Semoga suka yaa 😊

ABANDONMENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang