VOTE+KOMENTAR 💋
TYPO ⚠
HAPPY READING GUYS 😗
Jungkook dengan cepat menuju gudang dan mendapati para bawahannya sedang merapihkan barang yang seharusnya sudah dikirim malam ini.
"Apa yang terjadi?"tanya jungkook pada namjoon yang berdiri di belakangnya.
"Sepertinya polisi mulai curiga, banyak polisi yang berjaga di sekitar dermaga pengiriman. Kita tidak bisa mengambil resiko besar, jadi kita membatalkan pengiriman malam ini dan menghubungi pihak jepang bahwa pengiriman akan diundur"jelas namjoon tenang
"Bagaimana polisi bisa tau dan curiga?"tanya jungkook kesal
"Sepertinya ada yang memata matai kita dan bekerja sama dengan para polisi"ucap namjoon
"Brengsek!, urus itu semua!"jungkook pergi menuju mobilnya
Jarak dari rumah menuju gudang kurang lebih 1 kilometer, tapi pria jeon itu selalu memberikan penjaga setiap 200 meternya untuk antisipasi segala hal yang bisa mengancam bisnisnya.
Pria jeon itu menuju kamarnya begitu sampai dirumah, tidak terdengar suara apapun dari sana.
Cklek
Jungkook membuka pintu kamar dan mendapati seseorang tertidur mengenakan hoodie miliknya. Tanpa sadar dia tersenyum melihatnya. Pria itu menuju tempat tidur dan melihat jimin yang terlelap dengan tenangnya.
Wajahnya yang terlihat sangat polos membuat jungkook diam-diam merutukinya. Kenapa ada pria semanis ini di dunia, membuatnya benar-benar terpesona oleh jimin.
Jungkook mengusap kening pria manis itu lembut, membuat jimin menggeliat perlahan dalam tidur nyenyaknya. Dia membuka sepatu dan kemejanya, sepertinya pria jeon itu harus mandi air dingin untuk mendinginkan isi kepalanya yang mulai bermunculan hal-hal erotis.
15 menit jungkook berdiri di bawah kucuran shower, dia meraih boxser pendeknya dan segera mengenakannya, pria jeon itu segera berbaring di samping jimin yang sepertinya sedikit terganggu tidurnya, jungkook membawa tubuh mungil jimin mendekat ke arahnya, dan tanpa sadar jimin segera memeluk tubuh jungkook erat dan menyembunyikan wajahnya pada dada telanjang pria jeon itu, membuat jungkook terkikik geli karena usapan wajah jimin pada dadanya.
Jungkook menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua. Ditatapnya wajah polos jimin yang tertidur dengan tenangnya.
"Dasar, bagaimana kau bisa tidur setenang ini di tempat yang asing bagimu?"gumamnya pelan, tangannya masih mengusap kening jimin dengan lembut.
"Kau harus bertanggung jawab park jimin, jadi jangan pernah berfikir untuk pergi dariku, karena aku tidak akan pernah melepaskanmu selamanya"bisiknya pada telinga jimin.
"Uummhhh"jimin menggosok telinganya pelan, sepertinya dia terganggu oleh bisikan jungkook.
Kembali dipeluknya tubuh jimin dan mengusap punggung kecilnya.
"Selamat tidur my baby mochi"gumam jungkook dan segera menyusul pria manis itu menuju alam mimpi.
~~~
Jimin perlahan membuka matanya, tangannya mengusap-usap sesuatu yang keras dan menonjol-nonjol membuat jimin mengernyitkan wajahnya.
"Akan berbahaya kalau kau terus mengusapnya park jimin"terdengar suara serak khas bangun tidur di sampingnya.
Jimin membuka lebar matanya dan mendapati tangannya yang mengusap perut seseorang secara terus-menerus, kepalanya mendongak melihat pemilik perut eighpack itu.
"Jungkook!"jimin berteriak kencang membuat jungkook refleks menutup telinganya.
"Astaga, suaramu lebih memekakan daripada suara sebuah tembakan"ucap jungkook ketus
"A-apa yang terjadi semalam?"jimin panik saat dilihatnya jungkook yang hanya mengenakan boxser pendeknya.
Jungkook tersenyum jahil melihat wajah panik jimin.
"Kau tak ingat? Ahh padahal semalam kau sangat liar di ranjang"jungkook menunduk pelan, matanya melirik jimin yang makin terkejut"A-apa maksudmu!?"jimin makin syok mendengar ucapan jungkook yang terdengar sedih
"Kau sama sekali tidak ingat apapun? Kita melakukannya semalam"jungkook berujar lirih
"Jangan bohong!"jimin berteriak panik, air matanya mengalir membasahi pipinya.
Jungkook yang melihat air mata jimin seketika panik saat dilihatnya jimin terisak.
"Astaga jimin, kau menangis?"jungkook dengan cepat membawa jimin kedalam pelukannya
"Hikss huwaaa"tangisan jimin makin kencang
"Aku hanya bercanda sayang, kita tidak melakukan apapun semalam"jungkook menatap mata jimin.
"Sungguh?"tanya jimin dengan suara sengau
"Iyaa, aku hanya bercanda. Maafkan aku membuatmu menangis"jungkook kembali memeluk jimin erat. Dia tidak menyangka gurauannya dapat membuat jimin menangis sesedih ini.
"Kau jahat, kenapa berbohong padaku! huweee"jimin memukuli dada jungkook
"Maafkan aku sayang"jungkook mengecupi kening jimin lembut.
Jungkook mengusap air mata jimin, hatinya sakit melihat air mata itu.
"Ayo kita sarapan"ajak jungkook yang segera diangguki oleh jimin.Mereka turun dari tempat tidur, jungkook menuntun jimin dengan pelan.
"Jungkook"jimin memanggil jungkook pelan
"yaa?"jungkook menatap jimin
Jimin tersenyum singkat membuat jungkook bingung.
"Maafkan aku juga ya"ucapan jimin membuat jungkook heran.
Srreettt
Bruukkk
"aaaakk"
Dalam sedetik, jimin menarik dan membanting jungkook di lantai kamarnya.
"Itu balasan karena membuatku menangis ketakutan, brengsek!!"jimin keluar dari kamar jungkook, meninggalkan jungkook yang cukup terkejut karena jimin dapat membanting tubuh besarnya.
Jungkook kemudian bangkit dan terkekeh pelan.
"Kau membuatku makin menginginkanmu menjadi miliku sayang"jungkook berjalan pelan sembari memegangi bokongnya."aishh sialan bokongku sakit"gumamnya menuju dapur sembari tangannya terus mengusap bokongnya pelan.
Kalian dapet feel cerita ini ngga? Karena aku ngga pernah bikin cerita yang bertema mafia begini 🙈🙈
NEXT?
Ganteng banget 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] MY MAFIA MAN! [KOOKMIN]
FanfictionMafia narkoba yang jatuh cinta pada namja manis keras kepala. Highest rank #1 [KOOKMIN] [23/1/2022]