TYPO ⚠HAPPY READING 💃
Hari minggu pagi di kediaman jungkook yang biasa sunyi, kini terdengar cukup gaduh karena seorang namja yang terlihat sibuk menata makanan di sebuah meja besar di sana.
Jungkook memperhatikan jimin yang terus sibuk memberitahu para maid apa saja yang harus dilakukan.
Jimin juga terlihat membantu memasak makanan yang akan dihidangkan untuk makan bersama hari ini, jimin memohon pada jungkook untuk dapat makan bersama para bawahannya.
Jungkook awalnya menolak mentah-mentah permintaan jimin karena itu adalah hal yang sangat memalukan untuknya. Selama ini dia dikenal sangat kejam, dan kini dia harus makan bersama bawahannya.
Jungkook menghampiri jimin yang terlihat kesulitan membawa sebuah panci besar berisikan sup.
"Kemarikan, tubuh kecilmu itu tidak akan kuat mengangkatnya"pinta jungkook yang meraih panci sup itu.
"Apa kau bilang!? Kau tidak ingat aku pernah membanting tubuh besarmu itu?"jimin menatap jungkook kesal
Setelah selesai menata seluruh makanan, kini jungkook, jimin, namjoon dan juga beberapa anak buah jungkook terlihat duduk di satu meja makan.
Suasana yang terasa sangat berat karena ini pertama kalinya anak buah jungkook duduk bersama bosnya untuk makan bersama.
Jimin menyikut jungkook agar mulai berbicara.
"ehem, aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian yang ada di sini"jungkook menatap para anak buahnya yang terlihat tegang
"aku hanya ingin mengucapkan terimakasih karena kalian selama ini telah setia bekerja bersamaku"ucap jungkook singkat dan menatap jimin
Jimin yang sedang mendengarkan kemudian menoleh pada jungkook.
"sudah? Hanya itu yang kau katakan?"tanya jimin"Iya, sudah ayo kita makan"jungkook segera melahap makananya untuk menahan rasa malu
"Hahh, baiklah ayo semua makan"ucap jimin menyuruh para anak buah jungkook untuk makan.
~~~
Selesai makan, jimin terlihat memberikan beberapa bungkusan makanan pada anak buah jungkook.
"Tolong berikan pada beberapa orang yang tadi tidak ikut makan bersama ok"ucap jimin pada seseorang anak buah jungkook yang terlihat cukup sangar, tapi jimin tidak takut karena mereka tau bahwa jimin kini adalah kekasih jungkook.
Membayangkan kata "Kekasih" membuat wajah jimin memerah malu.
"Terima kasih tuan"ucap orang itu kemudian pergi dari sana untuk kembali bekerja.
"Kau sudah puas sayang?"tanya jungkook yang tiba-tiba memeluk jimin dari belakang.
"Jungkook, iya sudah. Terimakasih"jimin tersenyum manis.
"Tentu, tapi kumohon jangan paksa aku untuk makan bersama anak buahku lagi"jungkook memohon pada jimin.
"Tidak! setidaknya dalam beberapa bulan sekali kalian harus makan bersama"jimin menggeleng kemudian berjalan menuju dapur.
"Aarghh sial"jungkook mengacak rambutnya kesal.
~~~
Siang hari ini jimin terlihat sedang duduk di pangkuan jungkook di sofa lantai dua rumah jungkook.
"Bisakah aku belajar menembak?"tanya jimin tiba-tiba, membuat jungkook yang tengah mengecupi pipi jimin menghentikan kegiatannya.
"Untuk apa sayang? kau tidak memerlukan itu. Aku akan menempatkan beberapa penjaga di sekitarmu"jungkook kini menciumi bahu jimin
"Ayolah kookie"ucapan jimin membuat jungkook terdiam
"Kookie?"jungkook menatap jimin
"I-iya kookie, itu adalah nama panggilan kesayangan untukmu"pipi jimin kini memerah
"Sungguh?"tanya jungkook memastikan pendengarannya
"Iya. Apa kau tidak suka?"tanya jimin
"Suka, aku sangat menyukainya sayang"jungkook segera memutar tubuh jimin yang semula memunggunginya kini menghadap padanya.
Diciumnya bibir tebal kekasihnya itu dengan lembut, jimin perlahan membalas ciuman lembut jungkook dan mengalungkan tangannya di leher pria itu.
"ehem"sebuah deheman menghentikan kegiatan mereka.
Jimin dan jungkook menoleh ke asal suara itu dan menemukan Namjoon yang tengah berdiri di dekat tangga.
"Ada apa hyung?"jungkook tetap menahan jimin dalam pangkuannya.
"Tuan Junmyeon datang"ucap Namjoon
Jungkook menghembuskan nafasnya pelan.
"Biarkan dia masuk"perintah jungkook yang diangguki Namjoon."Kakakmu?"ucap jimin pelan.
"Iya, dan kuberitahu padamu sayang. Jangan terlalu dekat dengannya, dia adalah orang yang licik dan tidak bisa ditebak"ucap jungkook sembari mengusap pipi gembil jimin.
"Baiklah kookie"jimin tersenyum pada jungkook.
Jungkook mengecup pipi jimin kemudian menurunkan jimin dari pangkuannya. Tak berapa lama terdengar suara seseorang yang berjalan menaiki tangga.
"Ahh adiku jeon"sapa junmyeon saat melihat jungkook
"Ada urusan apa?"tanya jungkook dingin.
"Tak ada, aku hanya ingin berkunjung"junmyeon melirik jimin di samping jungkook.
"Ahh halo kekasih jungkook"junmyeon menyapa jimin.
"Iya halo"jimin tersenyum tipis
"Kookie, aku pergi ke kamar dulu"ucap jimin kemudian mengangguk kepada junmyeon.
Sepeninggal jimin, jungkook segera duduk di sofa disusul oleh junmyeon yang duduk di sofa dihadapan jungkook.
"Sebenarnya ada urusan apa?"tanya jungkook
"Apakah salah jika seorang kakak mampir kerumah adiknya?"tanya junmyeon
"Tidak, tapi itu tidak berlaku untukmu"ucap jungkook dingin
Junmyeon tertawa mendengar jawaban jungkook.
"Kau masih saja kaku seperti dulu jung"junmyeon menatap jungkook sinis."Jadi ada apa? Kau butuh uang?"tanya jungkook dingin
"Kau benar-benar mengerti aku"jawab junmyeon santai
"Berapa"tanya jungkook dingin
"100 juta won"ucap junmyeon tersenyum sinis
"Kau gila!"bentak jungkook
"Baiklah baiklah, 50 juta"finalnya
"Baik, dan jangan pernah datang kemari lagi"ucap jungkook dingin kemudian menelfon Namjoon untuk menyiapkan uang yang diminta.
Beberapa saat kemudian Namjoon datang dengan membawa sebuah tas hitam.
"Bawa itu dan pergilah!"jungkook menatap junmyeon tajam
"Terimakasih adiku"ucap junmyeon kemudian berlalu pergi dengan menenteng tas berisi uang itu.
Setelah junmyeon pergi, jungkook memijat keningnya.
"Kau tak apa?"tanya Namjoon
"Tak apa, terimakasih hyung. Aku akan menyusul jimin di kamar"ucap jungkook diangguki namjoon.
NEXT?
Atau kita udahan 🙊
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] MY MAFIA MAN! [KOOKMIN]
FanfictionMafia narkoba yang jatuh cinta pada namja manis keras kepala. Highest rank #1 [KOOKMIN] [23/1/2022]