41

1.9K 155 7
                                    

Voment

Typo ⚠

Happy Reading ❤️



Hyungi dengan sengaja memilih jalan memutar yang membuat waktu tempuh mereka semakin lama. Sesekali hyungi mengerem mendadak hingga jimin tanpa sadar memeluk pinggangnya erat.

Hingga akhirnya mereka telah sampai di rumah jimin, jimin segera turun dan melepaskan helmnya.
"Masuklah dulu hyungi, akan bibi buatkan minuman untukmu"jimin tersenyum manis

"Tentu, terimakasih"hyungi mengikuti jimin yang masuk kedalam rumah yang terlihat sepi.

"Duduklah dulu"jimin mempersilahkan hyungi duduk dan segera menuju dapur. Beberapa saat kemudian jimin kembali dengan membawa dua gelas minuman untuknya dan hyungi.

"Tunggu sebentar ya, aku akan menelfon bengkel sebentar"jimin berlalu dari ruang tamu dan menuju kamarnya.

Hyungi menatap gelas milik jimin, sebuah hal gila terlintas di fikirannya. Apa dia berani melakukan hal gila yang ada di otaknya sekarang? Jawabannya adalah "iya" dia berani melakukan hal gila itu sekarang.
Perlahan hyungi mengeluarkan sebuah obat yang bertuliskan "obat tidur" dari dalam tasnya. Hyungi memang terkadang mengonsumsi obat tidur jika dirinya kesulitan untuk tidur dimalam hari.

Diambilnya sebutir obat dari tempat itu dan memasukannya kedalam gelas milik jimin, obat itu dengan cepat hancur dan menyatu dengan minuman itu.
Hyungi melihat jimin yang keluar dari kamarnya, segera dia kembali memasukan obat tidur itu kedalam tasnya.

"Maaf ya lama, umm silahkan diminum"jimin duduk di samping hyungi dan segera meraih minuman miliknya serta meneguk habis minuman itu.
Hyungi memperhatikan jimin yang telah menghabiskan minumannya. Matanya menangkap ekspresi jimin yang perlahan mulai terlihat mengantuk.

"Mendadak aku merasa lelah dan sangat mengantuk"jimin mengerjapkan kedua matanya

"Bibi jiminie tak apa?"hyungi menatap jimin yang mulai sempoyongan. Efek obat tidurnya memang cukup cepat dan juga kuat.

"Uhh, aku tak apa. Umm maaf hyungi sepertinya bibi harus beristirahat sekarang"pandangan jimin mulai berat dan kabur

"Bibi jiminie tak apa? Biar kubantu untuk kekamar"hyungi segera membantu jimin untuk berdiri dan memapah tubuh yang lebih pendek darinya itu memasuki kamar jimin.

Hyungi meletakkan jimin yang telah tertidur dengan hati-hati.
Jimin kini telah tertidur pulas, hyungi menatap mahakarya terindah Tuhan yang berada dihadapannya. Tangannya mengusap pipi jimin dengan lembut, kemudian beralih ke bibir plum pria itu, sesekali jari hyungi menekan bibir indah itu.

Glekk

Hyungi perlahan mendekatkan wajahnya pada jimin, matanya terpaku pada bibir yang sedari dulu terasa menggodanya.

Cuppp

Detak jantung hyungi semakin cepat saat bibirnya kini telah bersentuhan dengan bibir impiannya itu. Tangan hyungi mengusap pipi jimin dengan bibirnya yang mulai melumat bibir plum jimin. Hyungi menjulurkan lidahnya untuk menjilat bibir yang ternyata terasa manis itu.

Nafas hyungi terengah, apalagi dia mulai merasakan celananya terasa sempit sekarang. Hyungi segera melepas sepatunya dan naik ke ranjang kemudian mengukung tubuh jimin yang tengah tertidur lelap karena efek obat miliknya.

"hhhh...aromamu memabukkan...hhh...jimin...aku ingin memilikimu...aku ingin memilikimu seutuhnya"

Hyungi menciumi aroma leher jimin dengan lembut, dia menggesekan hidungnya pada leher putih itu, sesekali mengecupinya hingga membuat jimin mengerang pelan dalam tidur lelapnya.

[END] MY MAFIA MAN! [KOOKMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang