34

2.3K 218 8
                                    

Vote&Komentarnya ya,  sedih deh pembacanya lebih dari 100 tapi votenya bahkan ngga ada setengahnya 😭

Typo ⚠

Happy Reading ❤




Taehyung menatap putranya yang sedari tadi murung dan hanya mengaduk-aduk makan malamnya.
"Hyungi,  ada apa? kenapa kau terlihat murung?"taehyung bertanya pada putranya pelan.

"Appa, kenapa bibi jiminie tidak bisa mempunyai dua suami?"pertanyaan hyungi membuat taehyung tersedak makanannya

"A-apa? dua suami?"taehyung memastikan pendengarannya

"Iya, aku dan paman jungkook"jawab hyungi yakin

"Astaga,  kau masih kecil hyungi, kenapa berbicara tentang pernikahan sekarang?"taehyung menggeleng pelan

"Aku menyukai bibi jiminie,  dia sangat cantik, lembut, menawan"hyungi mengucapkannya dengan yakin

"Saat kau sudah besar, pasti kau akan tertarik pada orang lain.  Sekarang lebih baik kau habiskan makananmu ya"yoongi membujuk anaknya

"Baiklah eomma"hyungi akhirnya memakan makan malamnya.

Sedangkan di keluarga jeon,  suasana ruang makan selalu ramai karena ocehan kedua bocah kembar yang sedari tadi bertengkar.

"Appa,  hyungi hyung bilang bahwa dia ingin menikahi eomma jika sudah besar nanti"ucap jungmin yang seketika membuat jungkook tersedak.

"uhukk..uhukkk,  benarkah?"tanya jungkook cepat
Jimin menggeleng kemudian memberikan segelas air untuk suaminya.

"Namanya juga anak kecil kookie,  kenapa kau terkejut seperti itu"jimin tertawa pelan. Jungkook hanya membalasnya dengan kekehan pelan kemudian kembali menghabiskan makan malamnya.

~~~

Malamnya jimin tengah sibuk mengerjakan novel miliknya,  sesekali tangannya memijit pangkal hidungnya yang dihiasi kacamata yang bertengger disana.

"Sayang"jungkook memeluk pundak jimin dari belakang

"Kookie,  anak-anak sudah tidur?"tanya jimin,  memang mereka bergantian mengantarkan kedua anaknya tidur.

"Sudah, kau lelah?"jungkook memijit pelan pundak jimin,  sesekali mengecupi pundak sempit itu.

"mmhh...iya aku sedikit lelah"jimin melepaskan kacamatanya dan menutup laptopnya. Kemudian jimin berdiri dan menatap lekat wajah suami tampannya.
Jungkook dengan segera melumat bibir plum jimin dan langsung disambut oleh istrinya itu. Entah perasaan jimin saja atau bagaimana, tapi ciuman jungkook terasa sedikit berbeda dari biasanya.

"Kookie, apa ada yang mengganggu fikiranmu?"jimin mengusap rahang tegas suaminya

"Aku hanya sedikit teringat dengan ucapan jungmin tadi"jungkook meraih tangan jimin dan mengecupi telapak tangan mungil itu.
Jimin mau tak mau tertawa pelan,  bagaimana mungkin suaminya cemburu pada bocah berusia 8 tahun.

"Apa kau cemburu?"tebak jimin yang tepat sasaran, karena jungkook kini mengangguk pelan dan mencebikkan bibirnya. Astaga benar-benar ekspresi menggemaskan yang hanya ditunjukkan di hadapan istrinya itu.

"Masih kecil saja dia bilang ingin menikah denganmu,  apalagi jika sudah besar? mungkin saja dia berusaha merebutmu dariku.  Dan jika nanti aku semakin tua,  kau bosan padaku lalu kau akan memilih daun muda itu"jungkook menatap jimin lekat.
Sungguh kali ini jimin tidak bisa menahan tawanya lagi,  bagaimana mungkin jungkook mengatakan hal itu. 

"Kookie, mana mungkin aku bosan padamu.  Bahkan saat nanti kau menjadi kakek-kakek yang dipenuhi keriput dan gigi yang sudah ompong,  aku pasti akan tetap bersamamu"jimin tersenyum lembut di akhir ucapannya.

"Dasar,  kau selalu bisa membuatku berdebar hanya karena ucapanmu sayang"jungkook segera melumat bibir lembut dan jimin yang kini tangannya mengalung di leher jungkook.

"Merindukan my little jeon?"goda jungkook dan segera menggendong jimin menuju tempat tidur.

~~~

Hari minggu ini keluarga jimin merayakan ulang tahun kedua anaknya. Disana juga telah hadir yoongi, taehyung dan hyungi yang membantu jimin menyiapkan makanan untuk para undangan yang didominasi oleh teman sekolah jungmin dan minjung.

Sedari tadi sepasang mata mengawasi jimin yang berada dalam pelukan jungkook.

"Hyungi oppa,  terimakasih sudah datang"minjung tiba-tiba muncul dihadapan hyungi yang langsung mengalihkan tatapannya dan menatap minjung.

"Tentu, kau suka hadiah yang kuberikan?"tanya hyungi

"Suka!  Sangat suka! Terimakasih hyungi oppa"minjung tersenyum manis.

"Sama-sama minjung"hyungi tersenyum manis yang mana membuat minjung merona.

"Halo hyungi"

Hyungi segera menatap orang yang memanggilnya,  dengan segera senyumnya melebar melihat jimin yang kini tersenyum dihadapannya.

"Bibi jiminie"hyungi berbinar menatap jimin yang kini terlihat sangat menawan

"Terimakasih ya untuk kadonya ya"jimin tersenyum manis

"Sama-sama bibi jiminie"hyungi makin tersenyum lebar mendengar ucapan jimin,  hingga senyumnya seketika pudar saat melihat jungkook yang tiba-tiba datang dan mengecup pipi jimin serta memeluk pinggang ramping istrinya.

"Ohh halo hyungi"jungkook menyapa hyungi yang menatapnya sebal

"Halo paman jungkook"hyungi memaksakan senyumnya

"Sayang,  ayo kita menemui tamu lainnya"ajak jungkook yang segera diangguki oleh jimin.

"Nikmati pestanya hyungi"jimin tersenyum dan pergi bersama jungkook yang masih terus memeluk pinggangnya erat.
Hyungi menatap jimin yang kini makin menjauh darinya kemudian menghembuskan nafasnya kesal.

Selesai pesta,  kini hanya tersisa keluarga jeon dan juga keluarga taehyung. Jungkook tengah memperhatikan para anak-anak yang sedang bermain. Lebih tepatnya menatap hyungi yang terlihat selalu melirik ke arah jimin.

"Jeon, bagaimana bisnis property milikmu?"taehyung membuka obrolan

Jungkook mengalihkan tatapannya ke arah taehyung dan tersenyum tipis
"Baik-baik saja,  banyak investor yang ingin menanamkan saham di perusahaanku"ucap jungkook

"Itu bagus,  bisnismu dengan cepat berkembang dalam beberapa tahun ini"taehyung tersenyum tipis yang dibalas oleh jungkook.

"Iya,  ini semua berkat doa dari istriku"jungkook tersenyum dan menatap lekat jimin yang kini juga tersenyum padanya. 

Dan hal itu tak luput dari pandangan bocah pria berumur 8 tahun yang menatap tak suka pada jungkook.

[END] MY MAFIA MAN! [KOOKMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang