2. Hati (hati)

37 8 6
                                    

Suara tembakan yang pasti memekakan telinga terus bersautan. Mata tajam, otot lengan, dan kelincahan mereka kerahkan. Meramaikan senja dengan cara mereka.

"Huhh ...." melepas pelindung telinga dan merenggangkan otot, latihan hari ini selesai.

"Besok Minggu nih, ada CFD kan? Ke sana, yuk!" usul Dana seraya merapikan pistolnya.

"Di mana tuh? GBK?" tanya Anto.

"Kejauhan gak sih? Mending yang di Jalan Pemuda, lebih deket. Sama-sama CFD juga kan." ujar Isa.

"GBK aja yuk! Biarin jauh juga, sekalian jalan-jalan lah." ucap Ega.

"Gimana, Danru? Besok eksekusi di mana kita?" Dana menoleh ke Fais.

"Ngikut aja." jawab Fais.

"Sepakat GBK?" pungkas Anto.

"Sepakat!"

"Di GBK tuh lebih rame, lebih luas, lebih banyak pemandangan." ucap Ega.

"Pemandangan ciwi-ciwi maksudnya?" timpal Cakra.

"Hahahahaa..."

"Kan sekalian cuci mata. Di kesatriaan mulu gak ada pemandangan. Siapa yang mau dipandang? Persit? Dihajar Kau sama suaminya." seloroh Ega.

"Sekalian cariin capersit buat danru kalian nih." Dana menyenggol lengan Fais.

"Kok gua?" tanya Fais.

"Emang Lu udah punya calon? Belom kan? Pangkat udah sertu, kapan mau pengajuan?" timpal Dana.

"Sertu juga karena KPLB. Santai lah, nanti dulu." tanggap Fais.

"Mau sampe kapan? Serka? Keburu tuwir!" ledek Anto.

"Kayak udah punya aja Lu." balas Fais.

"Udah laahh!! Pacaran mangkanya, Komandan!" Anto puas sekali meledek komandan regunya.

Fais menggeleng lalu pergi duluan. Anggota Bravo memang sangat suka meledek komandannya yang belum juga dekat dengan seorang perempuan pun. Fais memang sangat cuek tentang percintaan. Padahal banyak perempuan yang mendekatinya, tapi ia sama sekali tidak ingin mendekati balik.

-0-

Sepertinya TNI memang mempunyai aura tersendiri. Mau seperti apa pun penyamarannya, mau apa pun pakaiannya, potongan rambut cepak dan mata tajamnya tidak bisa dielakkan. Apalagi kalau ototnya diperlihatkan. Walaupun sudah memakai celana dan kaos tanpa ada unsur yang berbau militer, tetap saja ada yang berbisik-bisik menyebut nama TNI setiap kali anggota Bravo melintas di sepanjang kawasan car free day.

"Gimana? Udah nemu belom?" tanya Anto.

"Nemu apa?" sahut Ega.

"Nemu ciwi-ciwi yang mempesona." tutur Anto.

"Yaelah, Bang. Ke sini kan mau olahraga, mana merhatiin begituan. Dari tadi juga kita lari kagak liat kanan kiri, maju ke depan terus." bantah Cakra.

"Udah lah, kalo masalah cewek emang Anto jagonya." pungkas Bayu.

"Udah berapa cewek di bio Lu, To?" tanya Dana.

"Satu lah! Gini-gini juga gua orangnya setia." jawab Anto.

"Setia, setia. Setiap tikungan aya, maksudnya? Hahahahaa.." seloroh Isa.

"Yehh! Kagak lah! Satu aja cukup. Buat apa banyak-banyak kalo ujung-ujungnya cuma satu yang bertahan dan itu yang harus diperjuangkan. Ya gak sih?" ucap Anto.

"Alah omonganmu tinggi bener!" seloroh Bayu.

"Ya kita mah doain yang terbaik aja. Semoga Lu sama pacar Lu bertahan sampai maut memisahkan. Mana masih dua tahun lagi naik pangkatnya, hati-hati ditikung orang." ucap Dana.

Darat Masih JauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang