Happy reading-!
Pagi itu cuaca tampak mendung, sesekali cairan bening itu mulai menetes, rintik demi rintik hingga akhirnya terjadi hujan lebat di sertai kilat yang menyambar.
Orang orang tampak berlari ke sana kemari, mencoba menghindari hujan dan mencari tempat untuk berteduh.
Beberapa dari mereka tampak tersenyum di bawah payung lebar nya, sedangkan beberapa yang lain tampak berjalan tergopoh gopoh dengan wajah masam.
Di sebuah apartemen tampak seorang gadis sedang duduk bersimpuh sambil menatap foto berbingkai jati dengan guci kecil di depan nya beserta karangan bunga.
Tatapan nya tampak sendu, sesekali ia mengusap air mata nya yang mengalir membasahi pipi kemerahan nya.
"Ibu pasti senang ya? berhasil ninggalin aku sendiri di sini"
Gadis itu mendongak, bibir nya melengkung membentuk senyuman, senyuman yang aneh nya malah terlihat pahit.
"Hari ini adalah hari pernikahan Appa, calon istri nya cantik banget" Gadis itu kembali berujar sendu sambil menatap foto seseorang yang di panggil nya 'ibu' itu.
"Ibu suami mu menikah lagi, dia juga bahkan tidak peduli dengan hari peringatan kematian mu"
Gadis itu meringis sembari menepuk dada nya yang terasa sesak, perlahan ia kembali terisak pelan.
Lalu seperkian menit kemudian, ia berhenti terisak. Tatapan nya berubah menjadi penuh dendam.
"Tidak masalah Ibu, aku sendiri yang akan mencari orang brengsek yang telah membunuh mu"
Mansion Lee bersaudara tampak ramai sejak pagi, maid datang pergi silih berganti dari kamar si bungsu Lee.
Sesekali tampak beberapa maid berjalan sambil berlari kecil dan membawa beberapa peralatan kebersihan.
"Ganti lampu tidur nya, cari yang lebih terang"
"Ganti warna tirai balkon nya juga"
Seorang lelaki berlesung pipi itu tampak berdiri sambil melipat kedua lengan nya di dada.
Sedari tadi ia terus memberi perintah dengan cepat yang membuat beberapa maid tampak tergopoh gopoh, guna melakasanakan perintah nya.
"Jaehyun, pelan pelan aja nyuruh maid nya"
Jaehyun, lelaki berlesung pipi itu menoleh cuek ke arah saudara kembar nya yang baru saja menginterupsi aktivitas nya.
"Harus cepat, bentar lagi Icung kan mau pulang"Jawab nya sambil mengedikkan bahu nya acuh.
"Ya tapi Lo ngotak juga dong? Asal Lo tau, maid bagian dapur ikutan sibuk bantuin Lo di sini"Doyoung sang kembaran berseru kesal.
"Terus?"
"YA GUE MAU MAKAN GADA MAKANAN?!"
Jaehyun terdiam, tak ada lagi respon yang di berikan. Ia melangkah pergi begitu saja, menyisakan Doyoung yang menatap kepergian nya heran.
"Kenapa lagi si tuh bocah"Monolog nya.
"Permisi Tuan, apa ada yang perlu di kerjakan lagi?"Seorang maid menghampiri Doyoung, siap menerima perintah.
Doyoung menggaruk tengkuk nya yang tak gatal sama sekali, ia kemudian menoleh ke arah sekitar nya.
"Bersihin lagi aja, jangan sampai ada debu mau sekecil apapun"Ujar Doyoung sambil tersenyum canggung.
"Nih"
Doyoung mendongak, menatap Jaehyun yang menyodorkan semangkuk mie yang sudah ia seduh.
"Buat?"
"Lo"
Doyoung mengerjap ngerjap kan mata nya pelan, heran dengan tingkah saudara kembar nya.
Pasal nya, baru kali ini Jaehyun memberikan makanan pada nya.
"Lo masak sendiri?"Tanya Doyoung sembari meraih mangkuk nya.
"Iya"
"Harus nya Lo masakin Gue makanan yang bergizi, malah di masakin mie!"Protes Doyoung walau tetap menyeruput mie di depan nya.
"Masih mending di masakin mie, belom aja gue masakin batu kali Lo"
Doyoung terdiam, benar juga. Lagipula jarang jarang Jaehyun menunjukkan kasih sayang sebagai saudara yang baik kepada nya.
"Masih gak bilang makasih?"
"Makasih"
Jaehyun tersenyum samar hingga lesung pipi nya hampir terlihat, ia menarik kursi dan duduk di depan saudara kembar nya itu.
Tangan nya ia gunakan sebagai penopang dagu, ia menatap Doyoung yang sedang lahap menyumpit mie nya.
"Kenapa? Mau Lo?"Doyoung berujar acuh sambil mengacungkan mie nya ke wajah Jaehyun.
Jaehyun membuka mulut nya, hampir melahap mie itu sebelum Doyoung kembali menarik mie itu dan melahap nya.
"Bikin lagi dong, ini kan punya Gue" Ucap nya sombong.
"Pelit banget, udah di masakin juga" Jaehyun berseru kesal sedangkan Doyoung memilih melanjutkan makan nya sambil berseru senang.
"Berdua aja nih Bang?"
Jaehyun dan Doyoung menoleh hampir bersamaan, menatap Haechan yang muncul entah dari mana.
"Ya berdua, emang Lo liat ada siapa lagi di sini?" Ucap Doyoung.
"Ya kagak ada, Gue kan basa basi doang" Haechan menyengir lebar.
"Eh, mie nih mau dong"
Haechan menarik mangkuk di depan Doyoung dan dengan kecepatan kilat langsung melahap nya.
"LEE HAECHAN!!"
Jisung melangkah kan kaki nya pelan, menyusuri lorong mansion menuju kamar nya di dampingi Dejun dan Ten.
Mata nya berbinar senang begitu melihat kamar nya yang bernuansa baru.
"Siapa yang renovasi kamar nya?"Ucap nya.
"Tuan Muda Jaehyun yang memimpin para maid"Jawab Dejun.
Jisung tersenyum senang seraya menaiki ranjang besar nya, mata nya dengan antusias menjelajah setiap sudut kamar nya, semua nya terlihat lebih cerah.
"Gimana kamar nya? Icung suka?"
Jisung menoleh ke sumber suara, Jaehyun tampak berdiri di sebelah ranjang nya sambil melipat kedua lengan nya di dada, di susul Lee bersaudara yang berdiri di belakang nya.
"Suka banget!"Jawab Jisung seraya berlari dan memeluk erat abang nya itu.
"Aduh, masa sebiji doang yang di peluk yang lain engga nih?"Doyoung berujar pelan.
Jisung segera melepas pelukan nya pada Jaehyun lalu segera menghambur memeluk para abang nya.
Lee bersaudara kemudian membentuk lingkaran dan memeluk si bungsu.
"Semoga seterusnya, kita selalu bersama seperti saat ini" Ucap Taeyong.
"Harus dong, kita pasti bakal sama sama terus"Yuta menimpali.
TBC
Hola, gimana kabar kalian? huhu maaf aku baru update🤧 semoga masih ada yang setia mantengin book ini:) buat kedepan nya aku bakal usahain buat sering update, so jangan lupa voment nya, karena semakin banyak voment kalian (memenuhi target aku) bakal lebih cepet aku update chap berikut nya🤩💓
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA LAVENDER;NCT
FanfictionTentang keseharian si bungsu dari Lee bersaudara, Lee Jisung. ✰✰✰MAFIA LAVENDER ✰✰✰STORY BY : LIXYA_XC