[17]

1.4K 148 4
                                    

Voment nya kak, happy reading-!





Jisung menghela nafas lega setelah berhasil mengeluarkan Hyera dari ruang rawat nya tanpa ketauan para abang nya.

Sementara itu, Haechan melangkah dengan senyum lebar, kedua tangan nya membawa plastik berisi dua cup ice cream.

Langkah nya terhenti begitu sampai di depan ruang rawat sang adik, ia segera membuka pintu dan melangkah masuk.

"Nih ice cream nya"Ucap Haechan sambil menyodorkan cup yang sudah ia buka ke arah Jisung.

Jisung tersenyum lebar, ia memajukan wajah nya lalu sebuah kecupan mendarat di pipi Haechan.

"Makasih bang"Ucap nya manis, Haechan membulatkan mata nya, dengan cepat tangan nya memegang dada nya.

"Kenapa bang?"Jisung memiringkan kepala nya saat melihat gelagat aneh Haechan.

"Jantung abang dag dig dug serr"Jawab Haechan disertai tawa ringan, Jisung terkekeh pelan lantas mulai menyuap ice cream ke mulut nya.

"Uhuk uhuk!!"

Beberapa detik setelah sesendok ice cream masuk ke mulut nya, Jisung tiba tiba batuk, Haechan yang kaget langsung berdiri dari duduk nya dan memberikan Jisung segelas air mineral yang ia ambil dari nakas.

Bukannya mereda, batuk Jisung semakin keras, Haechan yang panik lantas menekan bel di sebelah ranjang Jisung.

"Sialan, mana nih dokter nya"Ucap Haechan yang menekan bel secara membabi buta.

Beberapa detik kemudian, Ten datang bersama beberapa orang perawat dan mulai memeriksa keadaan Jisung.

Dengan panik Haechan berlari menuju kamar Yuta, di mana Lee bersaudara berada.

Brak!

Pintu ruang VVIP itu terbuka keras begitu di hantam kaki Haechan, ia menatap Lee bersaudara yang tengah menatap nya aneh kini.

"Icung batuk"Ucap Haechan sambil mengatur nafas nya yang terengah engah.

Taeyong yang tadinya sedang duduk sambil menatap ponsel nya itu langsung berdiri dari duduk nya.

"Kok bisa?!"Sentak nya.

"Tadi Gue kasih Ice Cream"Jawab Haechan sambil menunduk.

Taeyong membulatkan mata nya, tatapan yang menjadi tajam, dengan cepat ia berlari menuju ruangan Jisung.

Semua Lee bersaudara minus Yuta yang masih terbaring di ranjang nya itu, dengan panik langsung berlari mengikuti si sulung Lee.










































"Gue kan udah bilang dari kemarin, jangan kasih Icung makanan di luar pengawasan Ten"Taeyong menatap tajam para adik nya.

"Maaf bang Gue---"

"Lo gak bisa nolak"Potong Taeyong, kini tatapan nya tertuju pada Haechan.

"Iya Gue tau kok, kalian semua sayang ke Icung, paling gak bisa bilang enggak ke apapun yang Icung mau, tapi bukan berarti kalian bisa nurutin kemauan Icung yang beresiko nempatin nyawa nya dalam bahaya kayak sekarang"

"anu Yong"

"Diem dulu Ten, gue lagi marah!"Taeyong menatap Ten nyalang yang sukses membuat dokter muda itu langsung terdiam dan menelan saliva nya sendiri.

"Bukan buat Haechan doang, ini buat kita semua, seharusnya kita lebih tau apa yang harus dan gak harus kita turutin, jangan sampai kejadian hari ini terulang lagi.

"Iya bang"Jawab mereka serentak.

"Gimana Icung, Ten?"Taeyong menoleh, menatap Ten yang berdiri di sebelah nya.

"Icung batuk biasa doang tadi, bukan komplikasi kok"

"Lah, Gue kira kenapa napa, taunya batuk doang"Ucap Jeno.

"Tau Lo Chan, bikin Gue jantungan aja"Mark dengan senang hati menempeleng sang adik.

"Sial, gunanya Gue ngomong panjang lebar apaan?tau nya batuk doang"Ucap Taeyong.

"Ya kan tadi Gue bilang nya apa?"Haechan mencoba membela diri.

"Ya iya sih, tadi Lo bilang nya Icung batuk"Ucap Jaemin mengiyakan.

"Ya tapi Lo bilang nya dengan muka panik gitu Chan, gimana gak kalang kabut jadi nya kita"Ucap Jungwoo.

"Ya maap bang, siapa coba yang gak panik kalau ada di posisi Gue"

Lee bersaudara mengangguk hampir bersamaan, mengiyakan ucapan Haechan, memang jika sudah menyangkut ke si bungsu Jisung pasti Lee bersaudara jadi berekspresi berlebihan.

"Tuan muda, pilot jet tidak bisa menemukan tempat mendarat terdekat, jadi kami mengganti nya dengan helikopter"Lucas yang sedari tadi menyimak berujar pelan.

Taeyong mengangguk paham, ia lantas menatap para adik nya.

"Bagi tugas nih, Renjun, Jaemin, Jeno, sama Jungwoo urus Jisung sama barang bawaan nya, sisanya ikut Gue urus Yuta"Ucap Taeyong.

Lee bersaudara mengangguk setuju dan mulai melangkah sesuai pembagian tugas.

TBC







































MAFIA LAVENDER;NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang