[29]

1.1K 145 10
                                    

huhu maaf telat update😿, enjoy-!😺








"Chenle!!"

Jisung dengan cepat menarik tubuh Chenle hingga mereka tersungkur ke tanah, alhasil peluru itu meleset.

"Jangan gerak, kita gak tau posisi penembak nya di mana" Ucap Jisung saat Chenle ingin mendongakkan kepala nya.

"Terus sekarang gimana?" Chenle berujar panik.

Jisung terdiam, cukup lama hingga tatapan mata nya tertuju pada danau di depan nya.

"Le, Lo percaya sama Gue?" Ucap Jisung sambil menatap Chenle di sebelah nya.

Chenle menggeleng, "Engga, Gue gak percaya sama L__"

Ucapan Chenle terpotong saat Jisung menarik tangan nya, dan menyeret tubuh kecil Chenle untuk lompat ke dalam danau.

Dingin dan gelap, Chenle dengan cepat berusaha naik kembali ke atas permukaan air danau. Namun Jisung dengan erat mencengkeram pergelangan tangan nya.

Jisung menggeleng keras sebagai isyarat melarang Chenle naik ke permukaan.

Perlahan Chenle berhenti mencoba untuk berenang ke permukaan, Jisung mulai berenang di gelap nya air danau dini hari itu.

Chenle hanya diam, mengikuti Jisung yang masih menggenggam tangan nya.

Cukup lama mereka berenang menyusuri danau, dengan sesekali mendongakkan kepala ke permukaan demi menghirup oksigen.

Hingga Jisung berhenti berenang, ia lantas menarik lengan Chenle dan berenang menepi.

"Udah jauh, ayo naik" Ucap Jisung seraya membantu Chenle untuk naik ke tepian danau dan duduk di tanah berumput itu.

Chenle terduduk lemas di sebelah Jisung, mereka tampak terengah engah dan menghirup oksigen dengan rakus.

"Dia ngikutin Gue sampai sini ternyata"

"Siapa?" Chenle menoleh ke arah Jisung.

"Dia, Gue juga gatau dia siapa"

Chenle tak ambil pusing, ia tahu betul masalah keluarga Lee selalu rumit, selalu ada musuh di mana mana.

"Sekarang kita balik ke camp?"

Chenle menatap sekeliling nya dengan bingung, tidak seperti area camp mereka, di sini terlihat banyak pohon lebat yang menjulang.

"Iya, harusnya kalau jalan lurus ngikutin aliran danau ini kita bisa sampai camp kan?"

Chenle mengangguk, mereka segera melangkah.

Namun semakin lama mereka melangkah, hutan itu terlihat semakin asing.

"Perasaan pas berenang tadi, gak sejauh ini deh Cung"

Chenle mulai melangkah pelan, kaki nya mulai lelah berjalan.

"Tadi pas kepala Gue keatas buat ambil napas, pohon nya juga gak keliatan kaya gini" Jisung menimpali.

MAFIA LAVENDER;NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang