[12]

1.8K 193 2
                                    

Mari voment ya Allah sider banyak bener')






"Bang,Icung berat ya?"Ucap Jisung parau saat Jungwoo tak henti hentinya tersungkur sambil menggendong dirinya di punggungnya.

Sedangkan Mark dan Renjun dengan setia melindungi Jungwoo dan Jisung dengan terus menembakkan peluru di depan dan di samping,sedangkan Jeno di belakang.

"Enggak,kaki Abang aja yang lemah"Ucap Jungwoo sambil berusaha menenangkan si bungsu.

"Bangsat,mereka bakar villa nya"Ujar Jeno saat melihat kobaran api di belakang mereka.

"CEPET LARI!!!"Teriak Taeyong yang mulai kewelahan karena jumlah penyerang semakin banyak,di tambah mereka juga membakar villa.

"Akh brengsek!!"

Mereka sontak menatap Taeyong yang tadinya memegang pistol dengan gagah mendadak jatuh tak berdaya setelah sebuah peluru mengenai perutnya.

"Gue cuma butuh Taeyong sama Jisung,kalo mau kalian boleh pergi"

"Sialan!"Umpat Renjun saat melihat peluru nya habis,begitu juga dengan yang lain.

Ingin menolong Taeyong pun tidak mungkin,selain kalah jumlah dan amunisi mereka juga di kejar waktu,karena api mulai meluas.

"Hey,Gue Lee Taeyong,jangan peduliin Gue"Ucap Taeyong sambil tersenyum hangat.

"Cepet bang pukul Icung!!"Sahut Jisung sambil turun dari punggung Jungwoo.

Mark,Jeno dan Jungwoo saling berpandangan tak mengerti,sepertinya yang mengerti hanya Renjun.

Karena Renjun langsung membekap mulut Jisung menggunakan tangan nya yang masih berlumuran darah,hingga Jisung tersungkur tak sadarkan diri,gak tega kalo mukul si manis.

Karena lemas mencium bau darah,Jisung sukses pingsan.

"Kabur!"Ucap Renjun.

Mark dan Jeno yang mulai mengerti maksud Renjun langsung berlari,sedangkan Jungwoo masih di posisi yang sama,bahkan kini air matanya sudah mengalir.

"Kalian beneran mau ninggalin Jisung sama Bang Taeyong?!"Ucapnya keras.

"Bang,ini darurat,kita pikirin ini nanti mereka gak mungkin biarin Icung sama Bang Taeyong mati di lahap api"Ujar Renjun sambil menarik lengan Jungwoo dan membawanya ikut berlari keluar villa.

Ekor mata nya menatap wajah Taeyong yang masih tersenyum hangat dan mengangguk,setidaknya dia melakukan hal yang benar.

"Cepet masuk ke helikopter!jalur darat ketutup salju"Teriak Jaemin sambil melambaikan tangannya.

Jeno dan Mark sudah naik terlebih dahulu,sebelum akhirnya diikuti oleh Renjun dan Jungwoo.

"Kok cuma kita doang?yang lain kemana?"Ucap Jungwoo saat hanya melihat Johnny si pilot,Jeno,Jaemin,Renjun,Ten dan dirinya sendiri.

"Bang Yuta,Haechan,Bang Doyoung,Bang Jaehyun,Lucas di helikopter nya Yangyang"Ujar Jaemin menjelaskan.

Ten yang merupakan dokter pribadi keluarga Lee itu langsung memeriksa tubuh Jungwoo,Jeno,Mark dan Renjun secara bergantian.

Sedangkan Johnny yang jadi pilot dadakan langsung menerbangkan helikopter menyusul helikopter milik Yangyang yang sudah pergi lebih dulu,menghindari villa yang hampir hangus di lahap api.

"Icung sama Bang Taeyong mana?"

Mereka semua diam menunduk,Jaemin semakin bingung apakah pertanyaan nya salah?

"Maaf"Ucap Renjun.

"Brengsek"

































































"Uhuk uhuk"

Taeyong mengerjapkan mata nya perlahan,gelap itulah yang ia lihat.

"Ssst,bang jangan teriak"

Taeyong membulatkan matanya saat mendengar suara berat milik Yuta,kok bisa masuk ke sini?

Ctak

Setelah ikatan tangan dan kaki Taeyong terlepas,tiba tiba lampu menyala,dan seseorang bersetelan hitam datang sambil menyeringai.

"Ternyata bener,Lee Bersaudara memang setia"Ucapnya saat melihat Yuta yang ternyata bersama para adiknya kecuali Jaemin,Doyoung,dan Mark.

"Hah,pelayanan kalian gak bagus masa iya seorang Lee Taeyong yang berpangkat Boss gak di kasih makan sama minum semalaman"Ujar Taeyong sambil berdiri dari duduknya.

"Lo kira ini hotel?"Ujar lelaki itu.

"Eh,buka dong hoodie Lo takut bener wajah tampan nya di liat orang"Sahut Jaehyun sambil tersenyum remeh.

"Tampan?"Ujar lelaki itu sambil membuka hoodie nya,namun tiba tiba tangan nya berhenti di udara.

"Makasih lho udah bilang Gue tampan"Ucap lelaki itu seraya terkekeh pelan lantas melipat kedua tangannya di depan dada.

"Minggir dong Abang ganteng mau lewat nih"Ujar Haechan sambil menguap pelan.

"Lo kira setelah masuk ke sini bisa keluar dengan mudah?"

Ctak,bruak!!!

Seseorang berhoodie hitam tumbang dengan darah menggenang,sedangkan yang lain saling menatap sekitar,mencari asal peluru yang menumbangkan teman mereka.

Perlahan mereka mulai mengeluarkan senjata dari balik saku Hoodie mereka dan mengacungkan nya ke depan.

"Nah,biar Gue jelasin sesuatu deh pangkat Gue itu boss,dan ini Jaehyun sama Jungwoo mereka ini spesialis bom,ada Doyoung sih satu lagi tapi lagi pasang bom di gedung ini"Ujar Taeyong sambil menunjuk adik nya satu persatu.

"Kalo Gue underboss,kita punya sniper,isinya Renjun,Haechan sama Mark,tapi Mark nya lagi ngebidik jantung kalian,itu yang barusan nembak si Mark"Ucap Yuta melakukan hal yang sama dengan Taeyong.

"Gue Hacker bareng Jaemin,tapi Jaemin lagi ngehack sistem keamanan web kalian"Ujar Jeno sambil terkekeh remeh saat menyebut kata web.

"Udah ayok minggir,keburu bigboss bangun nanti"Ujar Jungwoo.

"Maksud kalian bigboss?"

"Bang Taeyong itu Boss bukan Bigboss gimana sih pinter gertak doang otak nya gak ada hahaha"Tawa Renjun menggelegar seketika saat melihat perubahan postur tubuh lawan yang mulai gelisah.

"Minggir atau sniper nya narik pelatuk lagi"Ujar Taeyong yang sukses membuat mereka melangkah keluar setelah menembakkan beberapa peluru ke arah Taeyong.

Dengan sigap Yuta mendorong tubuh Taeyong hingga peluru itu menghantam tubuhnya.

"Bang Yuta!"Teriak Jaehyun sambil menopang tubuh Yuta yang hampir ambruk ke bawah.

"Sialan"Umpat Jeno lantas berlari keluar ruangan.

"Chan,kejar Jeno!"Ucap Taeyong saat tau apa yang akan dilakukan Jeno.

Tanpa diperintah dua kali Haechan segera berlari menyusul Jeno sambil mengacungkan senapan nya.

"Darah nya ngalir terus bang,kita harus ke rumah sakit"Tukas Renjun sambil menekan luka tembakan di sisi kanan perut Yuta.

"Gue gak apa apa"Ucap Yuta,namun tiap kata yang keluar selalu ada darah yang mengiringi.

"Simpan tenaga Lo buat nanti!"Tukas Jaehyun kesal.

"Kalau gitu naikin Yuta ke punggung Gue,kita ke rumah sakit punya Gue,Jungwoo Lo cari Jisung sampai ketemu"Ucap Taeyong sambil berjongkok.

Jungwoo segera berlari keluar ruangan guna melaksanakan tugas nya,sedangkan Jaehyun menaikkan tubuh Yuta ke atas punggung Taeyong.

"Oh iya bang,Lo nyuruh Haechan nyusul Jeno gak apa apa?"Ujar Jaehyun baru sadar.

"Sial,mereka kan sama sama gila darah kok Gue gak nyadar sih,Lo Jun susul mereka Jaehyun terus tekan luka Yuta"Ucap Taeyong.

Sekali lagi,selalu ada yang berkorban dan mereka harap semua akan baik baik saja.


Hayo voment biar author makin semangat nulis🙂

See you next time-!

MAFIA LAVENDER;NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang