[25]

1.4K 147 16
                                    

Happy reading, jangan lupa voment nya~











"Lo beneran gamau buka loker nya?" Chenle menatap Jisung yang tampak cuek.

Kini mereka berdiri sambil menghadap ke pintu loker bernomor 17 milik Jisung.

"Paling isinya kaya kemarin lagi" Ujar Jisung acuh.

"Surat kan? Bagus dong! Biar gue yang baca" Chenle tersenyum lebar.

Dengan cepat jemari Chenle mulai memasukkan kode demi membuka loker di depan nya.

Ctak!

Senyum Chenle memudar tatkala loker di depan nya terbuka, loker yang biasanya berisi surat cinta yang di selipkan lewat celah loker itu berubah menjadi sebuah serbet bersimbah darah dan sepucuk surat yang keadaan nya tak jauh berbeda dengan serbet itu.

"Ji, ini..."

Jisung menggeser tubuh Chenle ke belakang tubuh nya, ia kemudian meraih serbet dan surat itu.

Serbet itu tampak lusuh, warna awal nya yang putih bersih tertutup oleh noda darah.

Jisung mengangkat serbet itu dan mendekatkan nya ke hidung.

"Darah ayam"

"Lo tau dari mana itu darah ayam?" Chenle menatap nya aneh.

"Lo meragukan kemampuan gue?" Jisung menolehkan kepala nya ke belakang, ke arah di mana Chenle berdiri di balik tubuh Jisung.

Chenle diam tak menjawab, ia tahu betul maksud ucapan Jisung.

"Kira kira, siapa yang berani masukin ini ke loker Gue?" Ucap Jisung seraya menyeringai.

"Gak tahu, yang jelas bukan orang baik baik. Liat aja loker nya, pintu nya jelas di rusak" Chenle berujar sambil menunjuk ke arah pintu loker yang memang terlihat sedikit rusak.

Jisung beralih menatap surat di tangan nya, ia kemudian membuka surat itu. Hanya kertas lusuh dengan decak darah, terlihat hampir sama seperti serbet tadi.

'welcome to the game, Lee Jisung. The only rule is admit it or die'



























"Gimana, Ten?"

Lelaki berambut blonde itu duduk bertopang dagu sambil menatap lelaki berjas putih di depan nya.

"Ya sabar bego, Gue lagi usaha ngambil sampel DNA nya" Ten tampak kesal menatap Taeyong.

"Lama bener, Gue udah nunggu sekitar....." Taeyong menoleh ke arah lelaki yang setia berdiri di sebelah kursi nya.

"15 menit 59 detik" Ucap lelaki itu, Lucas.

"Nah, 16 menit" Ucap Taeyong seraya melipat kedua lengan nya di depan dada.

"Lo tau kan? DNA nya kecampur sama DNA ayam, Gue harus cek satu satu buat dapetin DNA manusia nya, lagian kalo Lo mau cepet kenapa gak ajuin ke forensik aja sih"

Taeyong menggaruk tengkuk nya yang tak gatal sama sekali.

"Iya juga ya?"

Ten be like:

Ten be like:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAFIA LAVENDER;NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang