|4| Pelantikan

57 13 9
                                    

Jangan lupa vote & spam komennya
.
.

HAPPY READING

●●🐢●●

Pagi ini cuaca sangat panas. Hari yang paling dibenci oleh siswa-siswi SMA Kaguarda. Hari apalagi kalau bukan hari Senin.

Seluruh pelajar dan guru SMA Kaguarda sudah berkumpul di lapangan tengah untuk melaksanakan upacara bendera.

Seluruh rangkaian upacara sudah terlaksana, kini tinggal amanat dari pembina upacara. Pemimpin upacara menyiapkan seluruh peserta upacara.

Hampir sepuluh menit tapi amanat belum juga selesai. Wajah Aliqa sudah pucat dan keringatnya sudah bercucuran.

Devanie yang berada disamping Aliqa melihat bahwa Aliqa sudah tidak kuat mengikuti upacara ini.

"Na, lo mundur aja gak papa," ujar Devanie.

Aliqa menggeleng lemah.

"Lo gak sarapan ya?" tanya Meisya yang berada dikanan Aliqa. Aliqa hanya mengangguk.

Rasanya kepalanya mulai pusing dan pandangannya mulai buram. Belum lagi perutnya yang sudah perih karena asam lambungnya naik.

"Gue mau mundur aja," ujar Aliqa membalikkan badan dan berjalan dengan gontai.

Aliqa melewati Satya dan Fadi.

"Al, gak papa lo?" tanya Satya. Aliqa menggeleng lemah.

Keseimbangannya mulai hilang hingga bahunya dirangkul oleh seseorang. Bukan Satya ataupun Fadi. Tapi, Kak Farhan.

Kak Farhan selain seorang pramuka dia juga seorang anggota PMR.

Kini Kak Farhan membantu Aliqa menuju ke gazebo untuk duduk. Menuntun Aliqa perlahan. Tapi, kaki Aliqa semakin lemas.

"Masih kuat?" tanya Kak Farhan. Aliqa mengangguk lemah dan dalam seketika pingsan dirangkulan Kak Farhan.

Kak Farhan dengan cepat menggendong Aliqa ala bridal style ke UKS. Sampai di dalam UKS, Farhan merebahkan tubuh Aliqa diatas kasur dan menyuruh PMR cewek untuk membantu Aliqa cepat sadar.

•🐢•

"Lo si, sok-sok an gak sarapan segala," ujar Nada pada Aliqa yang tengah memakan roti selai yang ia belikan untuk bestie nya itu.

"Gue bangun kesiangan," ujar Aliqa disela memakan rotinya.

Mendengar itu, Nada memutar bola matanya malas.

"Eh, tapi lo tau gak, Kak Farhan tadi tuh kaya khawatir banget sama lo," ujar Nada.

"Gue gak peduli," ujar Aliqa.

"Ih lu mah, jangan gamon mulu sama si Atha. Lagian tadi pagi juga gue liat si Atha sama cewek sekolahnya boncengan," ujar Nada.

Mendengar itu, Aliqa tersedak. Tidak ada air putih disini. Hanya ada gelas kosong saja.

Tiba-tiba seseorang dari ambang pintu berjalan memberikan sebotol air mineral pada Aliqa. Aliqa langsung meminumnya.

"Terima--"

Aliqa kembali tersedak saat melihat wajah cowok yang memberikanya air mineral.

"Lo gak ngasih pelet kan di air minum ini?!" ujar Aliqa dengan nada tinggi dan wajah mengintimidasi.

"Gak. Ngapain juga gue pelet lo. Oh iya nanti pulang sekolah temenin gue ketemu sama Kak--"

"OGAH! Lo gila kali ya gue ditatap sinis sama Kak Iva. Nyali gue auto menciut," ujar Aliqa.

Coconut Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang