|19| Demam

40 5 7
                                    

Jangan Lupa Vote & Spam komennya
.
.
HAPPY READING
.
.

●●🐢●●

S

etelah bermain hujan kemarin, Aliqa tetap memaksakan diri untuk berangkat ke sekolah. Alhasil, ia terbaring lemah di UKS. Sendirian. Di luar juga sudah sunyi karena jam pelajaran masih berlangsung.

Aliqa masih tertidur setelah meminum obat penurun panas yang ia temukan di kotak obat di UKS ini. Bahkan sampai suasana diluar UKS ramaipun tidak membangunkan tidur seorang Aliqa.

Ia masih setia dalam tidurnya hingga suara pintu UKS mulai terbuka. Mata Aliqa membuka perlahan dan melihat siapa yang datang. Ternyata teman-temannya. Gina, Nada, Sherly dan Desi. Mereka datang membawakan semangkuk mie ayam kantin dan teh manis hangat untuk Aliqa. Aliqa memang beruntung berada di organisasi dan sepertemanan dengan mereka.

"Lho? Emang udah jam istirahat ya?" tanya Aliqa sambil berusaha bangun dari tidurnya dan menyandarkan tubuh ke sandaran belakang ranjang UKS.

Sherly dan Desi meletakkan Mie ayam serta teh hangatnya di nakas samping ranjang itu. Sementara Gina menjawab pertanyaan Aliqa. "Udah dari lima menit yang lalu," ujar Gina.

"Kalian gak istirahat?" tanya Aliqa.

Nada terkekeh dan menajwab pertanyaan Aliqa. "Udah. Kami makan dulu di kantin baru bawain lo," ujar Nada. Aliqa mengangguk dan tersenyum.

"Terima kasih ya teman-teman. Kalian baik banget," ujar Aliqa dengan raut wjaah terharu.

Gina, Sherly, Desi dan Nada tersenyum pada Aliqa, mereka mengangguk. Dan membalas ucapan Aliqa.

"Sama-sama."

"Kitakan teman se-organisasi jadi harus saling peduli," ujar Desi.

"Lagian kita udah kaya keluarga kok, sedih dan sukanya harus dibagi rata," ujar Sherly.

"Iya, Una. Lo tenang aja, selama ada kami, semua beres," ujar Gina.

Aliqa terkkeh atas ucapan Gina. "Tapi, lo kan atasannya nya, masa anggota ngerepotin atasan," ujar Aliqa.

"Oh, tidak papa, tugas anggota juga tanggungjawab atasan," ujar Gina.

Mereka semua tertawa bersama. Lalu, pintu UKS kembali terbuka dan menampilkan Raka bersama dengan Kyla dan Meisya masuk ke dalam ruang UKS ini.

Saat melihat Kyla yang berada di samping Raka, suhu UKS ini terasa panas bagi Aliqa. Ia berniat untuk mengambil teh hangat yang berada di atasn nakas, namun, tangannya tak sampai.

Raka yang melihat itu berjalan lebih cepat untuk membantu Aliqa mengambil teh hangatnya. Raka mengambilkan teh hangat itu dan menyerahkannnya pada Aliqa.

Aliqa menatap Raka yang juga sedang menatapnya. Lain hal dengan Kyla, dengan tatapan dengkinya menatap Raka dan Aliqa.

"Gue rasa, kita keluar aja yuk, terlalu ramai di UKS ntar dimarahin sama Bu BK," ujar Nada.

"Ya, udah yuk."

"Aliqa, kami keluar dulu ya. Nanti kalau ada apa-apa WA aja," ujar Gina.

Aliqa mengangguk menatap punggung Gina dan teman-temannya keluar dari ruangan itu.

Kini tertinggal, Meisya, Kyla, Raka dan Aliqa. Hening, tak ada yang membuka topik pembicaraan. Sampai akhirnya, Meisya menanyakan keadaan Aliqa. Sekedar basa-basi dan formalitas saja.

"Gimana keadaan lo Al?"

Aliqa menoleh ke arah Meisya. "Udah mendingan," jawabnya.

Kyla menatap jam di dinding yang dua menit lagi menunjukkan waktu berakhirnya istirahat. Kyla lalu beralih menatap Aliqa. "Al, cepat sembuh ya. Kami mau balik ke kelas dulu," ucap Kyla.

Coconut Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang