Jangan Lupa Vote & Spam komennya
.
.
HAPPY READING
.
.●●🐢●●
"Aliqa! Happy graduation!"
Suara itu membuat Ehsan dan Aliqa sama-sama melihat ke sisi kanan. Di sana, sudah berdiri seorang laki-laki dengan kemeja putih serta celana cokelat juga, yang sesuai dress code malam ini. Sayangnya, cowok itu bukan berasal dari sekolah ini.
Aliqa bangkit dari duduknya, begitupun dengan Ehsan. Mereka berdua menatap cowok itu. Sama halnya dengan cowok itu yang menatap mereka berdua dengan senyumannya.
"Ngapain lo?" tanya Aliqa dengan raut kesal tanpa menerima buket bunga yang diulurkan oleh cowok tadi.
Cowok tersebut mesih mengulurkan tangannya menyerahkan buket bunga yang ia bawa. "Terima dulu, baru gue jawab. Kalau lo gak terima bunga ini, berarti lo masih gamon sama gue," ujarnya.
Aliqa langsung meraih buket bunga tersebut dan meletakkannya begitu saja di gazebo tempatnya duduk tadi. Aliqa menatap cowok tersebut dan memberikan kode untuk menjawab pertanyaan Aliqa.
"Mau ngasih itu ke lo. Sekaligus... mau ngobrolin hal penting."
"Cepetan ngobrol di sini aja," ujar Aliqa dengan raut wajah datarnya.
Ya. Cowok tadi adalah Atha, mantannya Aliqa. Entah darimana cowok itu mendapat undangan sehingga bisa masuk ke dalam pesta malam ini.
Atha menatap ke arah Ehsan. "Empat mata," ujarnya.
Aliqa menghadap kebelakang dan menatap kearah Ehsan. "Tolong tinggalin gue dulu sama dia," ujar Aliqa.
Lalu Ehsan menanggapinya dengan sebuah bisikan meledek. "Mau balikan ciee..."
Bugh!
Satu pukulan mendarat di bahu Ehsan, membuat empunya mengelus-elus bahunya yang terasa sakit akibat pukulan yang cukup kuat dari Aliqa.
"Gak usah ngeledek. Cemburu bilang," ujar Aliqa lalu terkekeh. "Udah sana," lanjutnya sambil mendorong pelan tubuh Ehsan hingga menjauh darinya.
Kini, hanya Aliqa dan Atha yang berada di gazebo itu. "Cepet mau bilang apa? Gue gak ada waktu," ujar Aliqa tanpa melirik kearah Atha sedikitpun.
Baru saja Atha akan mengatakan sesuatu pada Aliqa, tapi, Raka datang menghampirinya. Raka langsung meraih pergelangan tangan Aliqa dan membuat Aliqa bangkit dari duduknya.
Tak ingin kehilangan kesempatan lagi untuk bicara dengan Aliqa, Atha berdiri dan menarik tangan Aliqa. Raka dan Aliqa tertahan. Mereka berdua membalikkan badan.
"Main bawa-bawa aja," ucap Atha lalu menarik Aliqa hingga genggaman tangan Raka lepas dari tangan Aliqa.
Raka dengan raut datarnya dan mata setajam elang kini menatap Atha. "Lo ngapain masuk kawasan sekolah gue?" tanya Raka dengan raut wajah yang mencekam.
"Gak ada larangankan? Selama gue punya undangannya?"
Raka pun terdiam. Ia memperhatikan Aliqa. Saat Aliqa menyadari dirinya diperhatikan oleh Raka, ia juga menatap Raka.
"Bisa gue bicara berdua sama mantan gue?" ujar Atha.
"Gak—"
"Raka, bisa tinggalin gue dulu? Nanti gue samperin lo kalau udah selesai sama manusia satu ini," ujar Aliqa.
Raka langsung menuruti permintaan Aliqa. Dengan mata yang masih menatap tajam kearah Atha, Raka berjalan menjauh.
"Cepetan lo mau ngomong ap—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Coconut Ice [END]
Genç Kurgu"Tunas yang menumbuhkan rasa" 🐢🤎 ●●● "HWAA!!" . . Dia memberikan satu bungkus tisu wajah dengan kemasan berwarna ungu. "Ini, buat hapus air mata," . . "Hmm" . . "Anjir gue salting!" . . ●●● Ini mengisahkan tentang seorang gadis yang menjebak dirin...