Jangan Lupa Vote & Spam komennya
.
.
HAPPY READING
.
.●●🐢●●
Sinar mentari pagi menembus jendela kaca kamar bernuansa baby blue itu. Membangunkan seorang gadis yang tadi malam bermimpi indah. Aliqa. Ia melihat jam di dinding di hadapannya, rasanya... malas sekali jika harus berpisah dengan kasur.
Aliqa mengulatkan tubuhnya di atas kasur tercinta sambil mencari dimana benda gepengnya, handphone. Hingga saat ia menemukan benda gepeng tersebut, Aliqa melihat beberapa daftar panggilan tak terjawab yang ada di lockscreen-nya.
Lalu tangannya beralih membuka aplikasi pesan berwarna hijau. Spam chat banyak masuk ke dalam berandanya. Hingga semua chat pagi ini dari Ehsan terbaca olehnya.
Ehsan anw
Baru bangun tuan putri?Lo lupa!! Hari ini kita ke sanggar buat bahas SPJ-LPJ.
30 menit lagi ke sanggar, kalau gak mau kena eval, wahai nyonya WKSK.
Tanpa membalas, Aliqa langsung melompat menuju ke kamar mandi. Mengganti pakaiannya dan memoles dirinya serapi mungkin. Ia tak lupa mengambil tas selempang serta memasukkan benda gepengnya ke dalam tas itu.
Aliqa membuka pintu kamar dan berlari menuruni tangga. Di ruang makan sudah terdapat orang tuanya yang sama sekali tak menghiraukan keberadaannya. Dari pada membuang waktu untuk kesal, Aliqa bergegas meminum teh hangatnya dan berlari menuju ke luar rumah. Membawa kunci motor serta memakai helmnya yang tergeletak di sembarang tempat.
"Aliqa ke sanggar! Ngurus SPJ!"
Mamanya Aliqa menatap kepergian Aliqa, punggung Aliqa yang lenyap oleh tembok rumah.
"Dia belum sarapan. Kasian nanti lambungnnya—"
"Dia udah gede, Mah. Biarkan saja, dia bisa mengurus dirinya sendiri. Dia memang keras kepala, tapi, dia juga anak yang selalu mewujudkan keinginannya sendiri," ujar Papa.
"Pah-Mah. Beberapa waktu lalu, Naras dengar Kak Aliqa bicara sama Kak Nada lewat telepon, katanya, Kak Aliqa mau kuliah dan ambil jurusan Psikologi," ucap Naras.
Mama dan Papa saling menatap. Naras juga tidak paham apa arti tatapan kedua orang tuanya itu.
•🐢•
Aliqa sudah menginjakkan kakinya di parkiran, sudah ada beberapa motor salah satu yang paling ia ingat yaitu motornya Raka. Aliqa langsung saja bergegas menuju ke sanggar dan benar saja, di sana sudah cukup ramai oleh panitia inti. Hanya ia yang terlambat.
"Maaf, Aliqa kecapean jadi bangunnya kesiangan," ucap Aliqa lalu duduk di samping Gina. Gina menatap Aliqa dan tersenyum. "Gak papa, gue juga kesiangan tadi hehe. Nih, cowok-cowok yang pagi banget telponin gue makanya gue kebangun. Kalau gak, mungkin gue bisa lebih telat dari lo."
Aliqa merespon ucapan Gina dengan senyuman dan anggukannya. Lain hal dengan Dae, Meisya dan Kyla yang sibuk bergosip di ruang tamu sanggar. Sanggar ini terbagi menjadi 4 ruangan diantaranya : ruang tamu, ruang santai, ruang panitia dan dapur.
Aliqa, Gina, Raka, Ehsan, Fadi, Sherly dan Desi sedang berada di ruang santai sambil merevisi SPJ dan LPJ yang sudah di buat Darla di rumahnya.
"Naufal gak ke sini?" tanya Aliqa pada teman-temannya di ruang santai ini.
Fadi sambil memainkan game online menjawab pertanyaan Aliqa. "Lagi jalan sama Selena," jawab Fadi.
Aliqa hanya mengangguk. Sementara Ehsan menatap Aliqa yang fokus merevisi LPJ dan SPJ bersama Gina, Sherly dan Desi. Raka, ia juga menyadari bahwa Ehsan menatap Aliqa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coconut Ice [END]
Fiksi Remaja"Tunas yang menumbuhkan rasa" 🐢🤎 ●●● "HWAA!!" . . Dia memberikan satu bungkus tisu wajah dengan kemasan berwarna ungu. "Ini, buat hapus air mata," . . "Hmm" . . "Anjir gue salting!" . . ●●● Ini mengisahkan tentang seorang gadis yang menjebak dirin...