Note: RENJUN HAREM AREA
"Gue ga butuh pembelaan, gue cuma butuh keadilan"
***
"Gue masih normal suka sama cewek, tapi yang ngedeketin gue kenapa cowok semua !!!"
⚠️CAUTION⚠️
WAJIB baca slide pertama terlebih dahulu⚠️
No salty❌
Jangan bawa ke RL❌
Di...
Renjun sangat sibuk hari ini, ia bisa hitung ada sekiranya 100 orang yang ia layani di kasir. Kaki lemas dan pegal karena harus berdiri selama itu, ditambah ia yang kena omel pelanggan karena antrian yang panjang.
Saat Renjun akan membidik buku pelanggan, buku tersebut ditariknya hingga Renjun menoleh. Terdiam cukup lama, menatap orang tersebut, hingga ia terkejut.
"Hai ex-beb" sapanya.
Mata Renjun terbelalak, napasnya naik-turun karena panik, tangannya kini bergetar. Orang tersebut tak lain adalah teman lamanya, Jisung.
FLASHBACK___
✋🔞⚠️🔞✋
Setelah kejadian dalam toilet, Jisung resmi menganggap Renjun bukan lagi sebagai teman atau sabahatnya melainkan kekasih, meski Renjun tidak mengkonfirmasi status tersebut.
"Ren ayo" tarik Jisung menuju kamarnya.
Renjun celingukan, pasalnya di kamar Jisung banyak sekali poster porno, mulai dari gambar orang berciuman, belahan dada wanita, bahkan yang lebih ekstrem seperti orang yang sedang berhubungan badan dengan alat kelamin yang terpampang jelas.
Jisung melepas jas sekolah dan melemparkannya kesembarang arah. Suhu AC ia naikan agar kamar menjadi lebih dingin.
"Sini dong duduk sayang, kamu ga cape bediri terus" Jisung menarik lengan Renjun untuk duduk dipangkuannya.
"Ih lo apaan sih Ji, lepasin gue"
Jisung memeluknya erat, mengendus-endus keringat Renjun yang menurutnya harum, sedikit ada perlawanan dari si marga Huang, namun bisa Jisung kendalikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jas sekolah milik Renjun perlahan Jisung lepas, tangannya meraba-raba tubuh si Huang yang masih terbungkus kemeja.
"Baby" bisiknya dengan deep voice.
Tubuh munggil Renjun ia angkat guna merebahkannya di kasur. Lalu kenapa bisa Renjun baik-baik saja, tak memberontak? Sepertinya Renjun tengah pasrah, percuma ia mengeluarkan tenaga, lawannya tak sebanding dengannya.
Wajah keduanya kini hanya berjarak 10 cm, adu hembusan napas terasa diantara keduanya, terutama Renjun yang sepertinya terkena panik.
"It's okay baby, aku bersamamu" bisik Jisung.
Bibir keduanya kini bertemu, menyatu, saling bertukar saliva. Jisung mengigit bagian bawah dengan sedikit isapan kasar, hingga Renjun menahan tubuh si pemilik rumah untuk melepaskannya, Renjun kesusahan menarik napas.
"I love you Baby" bisik Jisung.
Ia kembali melanjutkan ciuman panasnya, lidah Jisung ia pancing agar pasangannya mau beradu perang disana. Terasa tenang dan lembut yang Renjun rasakan karena Jisung tidak lagi melumatnya kasar, tunggu Renjun menikmatinya?