BM-18

1.6K 193 32
                                    

Tok, Tok

"Ren boleh gue masuk?" Sahut Jaemin dari balik pintu.

Setelah si pemilik kamar mengizinkan, barulah Jaemin masuk dengan membawa gantungan pakaian beserta sepatu. Fyi hari ini Renjun resmi kembali lagi ke sekolah dengan syarat ia tidak akan mengulangi kesalahannya kembali, ia juga sudah menandatangani di atas materai. Jika ia kembali berbohong dan membuat kepalsuan, pihak sekolah tidak segan-segan untuk mengeluarkannya secara langsung.

"Lo yakin mau sekolah? Demam lo gimana?"

"Gapapa kok, udah mendingan"

"Yaudah nih, lo coba dulu celananya takut gedean, itu juga sepatu ukuran paling kecil moga muat. Nanti pulang sekolah kita ke mall ya, beli sepatu" Jaemin meminjamkan setelan seragam pada Renjun, karena setelannya masih di laundry.

"Beli? Gausah Jaem, besok juga sepatu gue dah kering"

"Gapapa, sekalian temenin gue jalan-jalan"

Renjun tersenyum, manusia di hadapannya ini terkadang berubah-ubah bisa mesum tapi bisa juga kelewat baik, "Makasih ya Jaem"

"Santai aja, oh iya tas lo masih basah kan. Ambil aja ya di kamar, lo pilih sendiri. Kalau misalnya lo butuh alat tulis juga ambil aja"

Renjun mengangguk, "Sekali lagi makasih ya Jaem"

"Lo sekali lagi bilang makasih, gue cium juga n..."

Plak

"Aw..." Jaemin memeggang lengannya.

"Sakit loh" renggeknya.

"Dah ah gue mau siap-siap dulu" Renjun malas berlama-lama meladeni si pemilik rumah, jika terus berdebat bisa-bisa mereka telat !!!

"Abis itu kebawah ya, gue dah siapin sarapan"

Meski pinggang Jaemin agak besar 5 cm, tapi ia tidak perlu khawatir karena masih bisa dibantu dengan ikat pinggang. Heran karena tubuh Renjun seiring bertambah usia bukannya bertambah berat badan, malah berkurang.

"Buat lo" Jaemin memberikan box hitam pada Renjun.

"Apaan?"

"Buka aja"

Sebuah benda pipih? Renjun mengerutkan dahi, ia pun menutupnya kembali.

"Loh kenapa?"

"Sorry gue ga bisa nerima"

"Hp lo ga nyala kan gegara kehujanan waktu itu"

Renjun tetap menggeleng.

"Anggap itu gaji kerja lo"

"Tunggu-tunggu, gaji kerja?"

Jaemin mengangguk.

"Lah gue kira lo bakal ngasih duitnya" yap Renjun tadinya ingin mengumpulkan uang agar ia bisa mencari kos dan tidak selalu menumpang di rumah Jaemin

"Oh jadi lo mau mentahannya?..."

"...Tenang, tar gue kasih. Tuh hp dah gue beliin, terus siapa yang mau pake?"

"Jual lagi aja"

"Udah terima aja, lu jangan susah-susah dah jadi orang, gue tau lu butuh"

Yap Renjun memang butuh, terlebih ponselnya terbilang cukup jadul dan sudah tertinggal. Tidak aneh jika kemasukan air langsung mati total.

"Laptop lo juga mati kan? Nanti kasih ke gue ya, biar gue suruh Guanlin buat benerin laptop lo, gue yakin pasti banyak banget film bokep disana"

Renjun melirik Jaemin dengan sinis, "Jaem, sekali lagi lu ngebacot, ni sendok mental di kepala elu"

Believe ME ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang