BM-24

1.3K 146 41
                                    

Renjun dan Jeno tengah belanja di supermarket untuk stok mingguan, berhubung Winwin membuatkan kartu kredit, kini Renjun tidak perlu cemas lagi soal keuangan. Malam ini mereka akan pesta bbq untuk merayakan mensive ke 4.

"Jeno ambilin itu" Renjun menunjuk bantal leher dirak paling atas.

"Kasian ih pacarnya Nono pendek, hehe" ejeknya.

Plak

"Jangan gitu dong"

"Hehe iya, iya maaf"

***

Setelah pesta bbq mereka, Jeno memutuskan untuk bermalam di apartemen Renjun. Ia sudah terlanjur membuka baju dan sayang jika berhenti begitu saja

"Udah Jen, aku ngantuk" Renjun seraya mendorong tubuh Jeno dari badannya.

"Tapi Nono masih mau main"

"Yaudah kamu aja, aku mau tidur" keluh Renjun, ini sudah jam 1 malam dan ia juga sudah melayani Jeno hampir 2 jam.

Renjun memposisikan diri dengan tengkureb dan Jeno bermain diatasnya, si kelebihan hormon ini memang tidak bisa bermain sebentar.

Dirasa dirinya sudah lelah, Jeno rebahan disamping Renjun sambil memeluknya, "Beb kamu udah tidur?" Tanyanya memastikan.

"Hm"

"Oyah beb, aku mau tanya"

"Hm"

"Sebenernya aku ga suka ikut campur masalah orang apalagi kamu, tapi aku penasaran kata-kata Chenle waktu itu, kamu pernah di selingkuhin beb?"

"Dahlah Jen itu dah berlalu, aku gamau ungkit-ungkit lagi" ucap Renjun sambil memejamkan matanya.

***

Ujian kenaikan kelas tidak lama lagi dan Renjun harus ekstra belajar keras dari sekarang, kali ini ia harus membuktikan kalau dirinya memang layak mendapatkan nilai bagus.

Ia dan Jeno akhir-akhir ini lebih menjaga jarak, karena sama-sama sedang fokus belajar, apalagi kekasihnya itu terus saja diomeli oleh Donghae, Papanya.

Siapapun nanti yang mendapatkan nilai terbaik diantara mereka, Renjun maupun Jeno sudah membuat perjanjian agar mereka tidak ada yang kecewa dengan hasil akhir, karena itu semua kembali lagi pada kemampuan masing-masing.

Beberapa kali bel pintunya di tekan, membuatnya risih. Padahal Renjun sedang fokus belajar.

Tidak mungkin Jeno, karena ia sudah tahu pin apartemennya, "Ck. Siapa sih malam-malam gini" keluhnya.

"J-Jisung" Renjun membulatkan mata, ketika sang mantan ada di hadapannya.

"Hai ex-beb, haha"

"L-lo tau dari mana gue disini?"

"Dari Chenle"

"Bangsat" umpat Renjun.

"Gue kangen sama lo beb. Oh iya terakhir kita ketemu waktu lo ngadu ke temen lo itu dan wajah gue jadi korbannya"

Ketika Renjun akan menutup pintu, kaki Jisung menahannya dan ia menerobos masuk.

"ANJENK PERGI GA LU PARK JISUNG SETAN"

Jisung mendorong Renjun dan menahannya di atas meja, ia tak peduli dengan vas bunga yang jatuh dengan pecahan beling berserakan.

"JISUNG LO MAU NGAPAIN BANGSAT"

PLAK

PLAK

Jisung menampar wajah Renjun, agar ia tidak banyak berontak.

Believe ME ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang