BM-13

1.6K 201 12
                                    

Jaemin mengetuk pintu kamar Renjun sembari membawa nampan berisikan makanan.

"Ren, boleh gue masuk?" ijinnya.

Renjun tentu mengangguk, "Ini rumah lo sendiri Jaem"

Jaemin terkekeh, "Ya gue takut ga sopan aja, sekarang kamar ini kan jadi privasi lo"

Renjun tersenyum, "Makasih ya, udah mau nampung gue"

"Kata siapa gue nampung lo, ayo makan dulu" Jaemin menaruh nampannya di meja, ia pun diatas ranjang dengan kaki dilipat.

"Gue seneng aja sekarang ada temen di rumah, ga sepi-sepi amat"

"Btw, lo bikin sendiri?" tanya Renjun setelah menyantap sesuap makanan yang dibawa Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Btw, lo bikin sendiri?" tanya Renjun setelah menyantap sesuap makanan yang dibawa Jaemin.

Si marga Na mengangguk, "Gimana?"

"Lo pinter masak juga ternyata" puji Renjun, membuat Jaemin semakin percaya diri pada masakannya.

"Gue kan bos restoran, masa iya kaga bisa masak" ucapnya setengah sombong.

"Oh iya, udah gue putusin, gue boleh kerja di toko buku lo?"

Jaemin mengangguk, ia pun mengeluarkan benda pipih berwarna hitam metalic dari saku celananya.

"Gue kabarin managernya ya, biar nanti dia yang arahin lo. Jangan sungkan buat nolak kalau lo ga suka kedapetan di bidang yang ga sesuai sama yang lo mau"

"Sekali lagi makasih ya Jaem"

"Lo hari ini udah bilang berapa kali Makasih? Santai aja kali"

Renjun tersenyum, ia hanya merasa bersyukur saja dikala ia sedang susah, Jaemin membantunya. Mungkin jika tidak ada Jaemin, ia akan menangis seharian ini.

"Btw rumah segede ini, lo gaada sewa pembantu gitu buat ngurus?"

"Lo mau jadi pembantu gue?" Tawarnya.

"Ya, ga juga sih. Tapi kalau lo nyuruh ya gue lakuin, gue disini kan numpang"

"Ettdah sekali lagi lo ngucap tuh kata numpang, gue cium juga tuh bibir" Jaemin seraya memajukan bibirnya.

"Terus nanti ada berita, pemilik restoran plus toko buku ditemukan dalam keadaan bibir bengkak, emang lu mau HAH"

Jaemin tersenyum dengan mata disipitkan, "Lo ternyata sadis juga ya, yuk coba yuk. Gue mau tau lo seagreaif apa"

"Ini kalau bukan rumah lo, udah melayang nih sendok di jidat lo"

"Yuk cobain yuk" Jaemin mendekati Renjun sambil memegang bahu pundaknya.

Renjun dibuat merinding oleh makhluk disampingnya, "Jaem gue serius, ini gue lagi megang sendok loh" ucapnya dengan wajah datar.

Jaemin pun tertawa, menurutnya Renjun sangat mengemaskan, apalagi sedang marah.

Believe ME ! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang