Seseorang datang membawa bouquet sunflowers dan menaruhnya di meja, ia juga menganti air difusser dan menambahkan aroma jeruk agak ruangan terasa fresh.
Seorang pemuda masih tertidur padahal matahari sudah menyinarinya.
"Sayang kok nangis, kamu mimpi apa? Hm" ia melap air mata pemuda tersebut dengan tisu.
Setiap pagi adeknya itu pasti meneteskan air mata, sepertinya mimpi yang ia jalani membuatnya terbawa emosi.
"Ayo bangun, udah pagi" ia mengusap rambut kepalanya.
Sudah 2 tahun lamanya Renjun koma dan di rawat di rumah sakit China. Renjun mengalami lumpuh otak akibat kecelakaan motor, sedangkan Tao mengalami patah tulang sehingga ia tidak bisa berjalan sekarang.
Para Dokter sudah angkat tangan karena Renjun hanya bisa hidup dengan mengandalkan alat, kemungkinan untuk hidupnya hanya 30%. Secara teoritis, saat seseorang mengalami mati batang otak, pasien akan terbaring koma dengan keadaan tidak sadarkan diri dan tidak dapat memberikan respons apapun.
Hari ini Renjun akan dipindahkan ke rumah sakit di Korea, karena di China mereka tidak mau lagi menangani pasien muda ini.
Tao akan melakukan segala cara apapun demi anak bungsunya bisa pulih kembali. Kalaupun dirinya harus berganti di posisi Renjun, ia sanggup menerimanya, asalkan anaknya itu sehat kembali.
***
Hampir 2 bulan lebih di rawat di korea, para Dokter menganalisa kesehatan Renjun lebih lanjut, segala cara telah mereka lakukan bahkan melakukan operasi kembali, tapi tetap perkembangan Renjun masih sama.
"Dok, anak saya pasti bisa siuman kan Dok, dia pasti bangun..." Tao selaku Babanya Renjun masih memerjuangan peralatan yang dipakainya.
"...Berapapun biayanya pasti saya bayar Dok, sekalipun organ tubuh saya sebagai gantinya, saya siap"
Pria dengan jas putih tersebut menunduk, "Maaf Pak, menurut catatan medis anak Bapak sudah sepenuhnya mati batang otak dan kami selaku Dokter disini sudah berusaha semaksimal mungkin"
"Gak Dok, anak saya pasti bangun. ANAK SAYA PASTI BANGUN"
Dokter meraih bahu pundak Tao untuk menenangkannya, "Saya paham betul apa yang Bapak rasakan sekarang. Istri saya pernah di posisi Renjun dengan keluhan yang sama, maka saat Bapak mengajukan Renjun ke rumah sakit ini, saya sangat bersemangat untuk menanganinya. Saya ingin anak Bapak bisa kembali pulih, meski itu tidak terjadi pada istri saya..."
"...Saya tahu sangat susah menerima keadaan seperti ini, termasuk saya sebagai seorang Dokter. Semua akan kembali lagi atas kehendak tuhan, disini kami bekerja hanya untuk membantu menyembuhkan orang yang sakit. Biarpun ia mendapatkan gelar terbaik, jika tuhan mempunyai kehendak lain, mereka tidak bisa memaksanya"
Mendengar penjelasan dari si Dokter, Tao hanya bisa pasrah.
***
"Ma, mending Mama di rumah aja ya, biar Winwin yang jagain Renjun" anak sulungnya khawatir dengan kesehatan Mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe ME ! [END]
Fiksi PenggemarNote: RENJUN HAREM AREA "Gue ga butuh pembelaan, gue cuma butuh keadilan" *** "Gue masih normal suka sama cewek, tapi yang ngedeketin gue kenapa cowok semua !!!" ⚠️CAUTION⚠️ WAJIB baca slide pertama terlebih dahulu⚠️ No salty❌ Jangan bawa ke RL❌ Di...