Renjun berganti tugas dari menjaga kasir ke bagian pergudangan, ia hanya takut Jisung datang lagi, tapi ia bersyukur sudah 4 hari ini tidak ada tanda-tanda si manusia jangkung itu kembali.
"Lah Jaem ngapain lo disini?" Renjun terkejut saat Jaemin memasuki gudang.
"Lo ga sekolah? Bolos lagi?"
Jaemin mengangguk, "Bosen gue gaada lu disana"
Tak di tanggapi si Huang, ia lebih baik fokus menyusun warna pulpen yang akan ia taruh di rak, secepatnya ia harus mengantarkan barang baru.
"Ren" bisik Jaemin, ia tidak tahu sejak kapan bosnya itu berada di belakangnya.
"Renjun"
"Apaan sih, gue lagi kerja"
Jaemin tersenyum kecut, ia mengekori Renjun yang bolak-balik dari satu tempat ke tempat lain.
"Awas Jaem, lu ngalangin jalam gue"
"Istirahat dulu napa" ucap Jaemin.
"Renjun"
"Oi..."
"Makan yuk"
Renjun membalikan tubuhnya, menarik napas kasar, "Sekali lagi lu ganggu, gaji gue naikin pokonya!!!"
Jaemin tersenyum seperti mengajaknya untuk bercanda, semakin diancam membuatnya semakin merayu si Huang.
"JAEM LU BISA DIEM GA SI" bentak Renjun saat tangan nakal Jaemin meraba-raba pinggangnya.
"Lu tau ga si kalau di gudang cuma kita berdua" ucap si marga Na.
Renjun terdiam, "BANGSAT GUE BARU SADAR, ada cctv ga ya? nyala ga ya? gue takut ni makhluk tiba-tiba nyosor, mau ditaro dimana muka gue" matanya menyusuri setiap sudut ruangan.
"Udah Ren santai aja kali, ga perlu buru-buru" Jaemin meraih barang-barang yang hendak Renjun bawa keluar.
"Nanti gue di omelin, minggir"
Jaemin menghalangi Renjun yang hendak pergi, "Lu lupa Ren, gue kan bosnya"
Renjun memejamkan matanya, ia bersumpah di gaji pertama nanti, ia akan pergi dari rumah Jaemin dan lebih baik mencari kos-kosan, walaupun ia mesti bertahan 2 minggu lagi.
"Ren, lo sebenernya ga perlu kerja kaya gini lagi. Lo cukup pacaran sama gue aja mau ga?"
Si Huang sepertinya ketakutan saat si pemilik toko sudah melantur seperti ini, benar-benar tidak normal. Haruskah ia memiliki pacar dulu agar manusia didepannya tak mengganggunya lagi.
Tapi yang jadi pertanyaan, siapa yang mau jadi pacarnya?
Sekedar satu bangku dengan cewek saja, Renjun sudah terserang panik apalagi menjalani status.
Saat dirinya masih SD, ia pernah suka dengan Kakak kelas, umurnya beda 2 tahun dengannya. Walaupun sudah lama sekali tidak bertemu, tapi orang tersebut adalah cinta pertama Renjun.
"Sorry gue cowok normal"
"Oyah? Tapi lo udah ngese..."
Renjun segera menutup mulut Jaemin, ia takut ada telinga pegawai lain yang mendengarnya.
"Lu kalau ngomong gausah pake toa" Renjun menjitak kepala bosnya.
"Sorry. Tapi kita udah ngesəx loh Ren" bisik Jaemin.
"Apaan sih, lu mimpi basah kali"
Jangan sampai wajahnya memerah disaat situasi seperti ini, ia tidak mau menjadi bahan olokan Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe ME ! [END]
FanfictionNote: RENJUN HAREM AREA "Gue ga butuh pembelaan, gue cuma butuh keadilan" *** "Gue masih normal suka sama cewek, tapi yang ngedeketin gue kenapa cowok semua !!!" ⚠️CAUTION⚠️ WAJIB baca slide pertama terlebih dahulu⚠️ No salty❌ Jangan bawa ke RL❌ Di...