Selamat membaca :)
Ada sedikit adegan 18+
mohon untuk yang di bawah umur maafkan author..
.
..
.
.
.
.
.
.
.
Tiga orang berjalan dilorong sekolah menuju kelas mereka. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka dengan tatapan kagum, cinta, ada pula juga yang tidak suka.
Tiga orang tersebut adalah Anin, Gracia, dan Jinan. Mereka adalah idola, primadona di sekolah. Banyak yang murid laki-laki bahkan perempuan yang menyukai mereka. Bahkan secara terang-terangan menyatakan cinta pada mereka.
"Aniiinn"teriak seseorang memanggil salah satu dari mereka.
"Duh tuh cewek centil pakek muncul lagi"eluh Gracia yang melihat gadis yang memanggil temannya itu berlari kearah mereka.Perempuan itupun langsung memeluk manja lengan Anin yang mendapat tatapan jijik dari gracia dan Jinan.
"Ih Anin aku kangen tau"manja gadis itu pada Anin. Sedang Anin hanya diam saja tanpa memperdulikan nya.
"Eh Riel Lo itu gak punya malu atau gimana sih"ujar Gracia pada gadis itu yang ternyata Ariel.
"Apasih Lo gre, ganggu aja"balas Ariel yang tetap bermanja-manja pada Anin.Mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju kelas. Bel masuk berbunyi sesaat setelah mereka masuk kelas.
.
.
.
.
.
Shani baru saja keluar dari ruang OSIS. Para anggota OSIS baru saja selesai membahas hal penting tentang sekolah mereka.
"Shani tunggu,"Shani yang merasa namanya dipanggil pun mencari suara itu, ternyata Jinan lah yang memanggil nya.
"Mau ke kantin kan?"tanya Jinan yang di angguki oleh Shani.
"Bareng deh, gue juga mau ke kantin."
"Iya , ayo."mereka berjalan bersama ke kantin.Suasana kantin sudah ramai di penuhi murid-murid yang ingin mengisi perut mereka. Shani mengedarkan pandangannya ke sekeliling kantin mencari keberadaan sahabatnya.
"Shan disini"teriak Cindy saat melihat Shani yang kebingungan mencarinya. Shani yang melihat Cindy melambaikan tangannya itupun tersenyum.
"Ji, itu Cindy udah ketemu, gue duluan ya"pamit Shani pada Jinan. Jinan mengangguk dan pergi kearah berlawanan dengan Shani.
.
.
.
.
Perpustakaan adalah tempat yang cukup keramat bagi murid-murid di sekolah ini. Karena tak banyak yang mau ke perpustakaan jika tak ada hal yang mengharuskan mereka kesana.
Shani sedang mencari buku yang ingin di bacanya di setiap rak yang ada di perpustakaan sekolahnya. Saat setelah menemukan apa yang dicarinya Shani menuju ke tempat duduk yang disediakan disana dan mulai fokus dengan kegiatannya itu.
Seseorang sedang memperhatikan nya dengan tatapan lembut. Orang itu mengambil handphone nya dan mengetik sebuah pesan dan mengirimkannya. Setelah itu dia pun pergi dari sana menuju ke suatu tempat.
.
.
.Shani berjalan sendiri di lorong sekolahnya. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Sekarang sekolah nya sudah mulai sepi hanya terlihat beberapa anak-anak yang ikut kelas tambahan.
Shani terus berjalan menuju tujuannya yaitu atap gedung sekolah. Biasanya Shani akan bersama dengan Cindy. Namun kali ini lain, Shani harus pergi sendiri tentunya dengan pertengkaran kecil dengan sang sahabat yang kekeh ingin menemani dirinya. Namun dengan rayuan Shani sang sahabat pun akhirnya luluh.
Ceklek
Suara pintu terbuka Shani segera melangkah dan menutup pintu itu. Matanya mencari keberadaan seseorang yang ingin di temuinya.
Saat sudah menemukan apa yang dicarinya Shani pun melangkah mendekat kearah orang itu.Sebuah pelukan di punggungnya mengagetkan nya dari lamunan. Tersenyum dan mengelus tangan yang sedang memeluknya itu. Menghirup aroma parfum yang sangat disukainya dari orang yang memeluk nya.
"Apa gak kedinginan berdiri disini dari tadi? Maaf ya lama nunggunya"ucap seseorang itu yang masih memeluk dari belakang. Orang yang dipeluk pun melepaskan tangan itu dan membalikkan badannya menghadap kearah orang yang tadi memeluknya.
Tangannya terangkat menangkup wajah gadis didepannya itu dan mengelus nya lembut.
"Aku udah gak kedinginan kok, kan sekarang sudah dihangatkan sama kamu"ucapnya lembut. Membuat gadis didepannya tersipu malu.
Orang itu memeluk sayang gadis didepannya. Mengusap-usap punggung gadis itu yang di balas pelukan erat.
"Gimana hari ini Cani?"tanya orang itu pada gadis yang dipeluknya itu yang ternyata adalah Shani.
"Apa kamu diganggu lagi sama mereka?"yang di jawab gelengan oleh Shani.
"Gak kok Abin , hari ini cukup tenang"jawab Shani pada gadis yang memeluk nya yang ternyata adalah Abin atau Anin.Mereka cukup lama menghabiskan waktu berdua disana. Bercengkrama, berbagi cerita. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karena hari sudah semakin sore. dan anak-anak yang ikut kelas tambahan pun sudah pada pulang.
.
.
.
.
.
Mobil Anin sudah sampai di parkiran gedung apartemen. Belum ada niatan untuk turun dari mobil.
"Hari ini aku gak pulang ke apartemen, karena ada masalah di kantor papah, dan papah meminta bantuan ku buat membantu. Gak apa-apa kan?"Anin bertanya pada Shani yang duduk di sebelahnya.
"Gak papa Abin, titip salam buat papah ya. Dan semoga masalah di kantor cepet selesai."jawab Shani pada Anin.Anin mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Shani yang dibalas oleh Shani. Saling melumat bibir satu sama lain. Ciuman mereka semakin panas didalam mobil itu. Bahkan kini Shani sudah berpindah tempat menjadi duduk di pangkuan Anin.
Anin melepas ciuman mereka, memandang wajah cantik gadisnya itu tangannya terangkat untuk melepaskan kacamata Shani dari tempat nya.
Anin menekan tengkuk Shani dan kembali mencium bibir gadisnya kali ini dengan penuh nafsu. Tangannya membuka kancing baju sekolah Shani dan meremas payudara Shani lembut yang membuat Shani mengerang nikmat dalam ciuman mereka.
"Aa aahh "Shani meremas rambut Anin saat gadis itu menggigit dan menjilat lehernya.
Ciuman Anin terus turun ke tulang selangka Shani dengan tangannya tetap meremas payudara gadisnya. Menyibakkan baju Shani sehingga terlihat bra berwarna coklat yang dikenakan oleh Shani.
Anin menghentikan kegiatannya dan menatap Shani yang sedang mengatur nafasnya. Shani membuka matanya yang sedari tadi terpejam menikmati sentuhan Anin menatap gadis itu dengan tatapan sayu.
Anin mencium kening Shani dengan penuh kasih sayang. Mengancingkan kembali seragam Shani, merapikannya.
"I love you and will always love you"ucap Anin mengelus pipi Shani.
"Love you too Abin"balas Shani.Mereka berpelukan. Dan akhirnya Anin mengantarkan Shani sampai di depan pintu apartemen. Dan kembali ke parkiran menuju mobilnya dan pergi ke kantor papah nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC.
Maaf kalo kurang bagus ceritanya 🙏
Terimakasih sudah mampir 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
our secrets 🔞
Short Storykita memang berbeda .. kita juga terlihat tak bersama .. tapi jangan hanya melihat dari apa yang kita lakukan .. lihatlah hati kita yang selalu bersama ..